Dinkes Kota Jambi Didesak Lakukan Fogging
Kalangan DPRD Kota Jambi mendesak jajaran Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Jambi segera melakukan fogging atau pengasapan di sekolah–sekolah
dan permukiman penduduk untuk mengendalikan peningkatan kasus demam berdarah
dengue (DBD) di kota itu. Selain itu pihak Dinkes Kota Jambi juga diminta
segera membagikan bubuk abate kepada warga untuk membasmi jentik-jentik nyamuk
di bak-bak air sekolah dan rumah warga.
R MANIHURUK, Jambi
R MANIHURUK, Jambi
Ketua Komisi IV (bidang kesejahteraan rakyat) DPRD Kota
Jambi, Abdullah Thoyib kepada wartawan di Kota Jambi, Selasa (11/11)
mengatakan, kasus DBD di Kota Jambi beberapa pekan terakhir cenderung meningkat
menyusul perubahan musim kemarau ke musim hujan. Peningkatan kasus DBD di kota
itu juga dipengaruhi berkurangnya kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),
baik itu melalui fogging maupun pemberian bubuk abate di bak-bak kamar mandi.
“Kami sudah mendapat laporan meningkatnya kasus DBD di Kota
Jambi dua pekan ini. Kemudian warga juga mengeluh tentang kurangnya kegiatan
PSN yang dilakukan Dinkes Kota Jambi melalui fogging dan pembagian bubuk abatie
untuk mebunuh jentik – jentik nyamuk. Kami akan segera memanggil Kepala Dinkes
Kota Jambi terkait peningkatan kasus DBD ini,”katanya.
Sementara itu pantauan Harian Jambi di Rumah Sakit Bratanata
Unang (Rumah Sakit Tentara) Kota Jambi, Selasa (11/11), jumlah pasien yang
menderita DBD mencapai belasan orang. Ruang perawatan anak di rumah sakit
tersebut dipenuhi pasien DBD. Sebagian besar pasien DBD tersebut anak-anak
sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Para penderita DBD
tersebut diduga terkena gigitan nyamuk aedes aegypti atau nyamuk penyebab DBD
di sekolah-sekolah.
“Anak saya mengaku terkena gigitan nyamuk penyebab DBD di
sekolahnya, SMP Negeri 14 Kota Jambi. Nyamuk penyebab DBD tersebut banyak di
sekolah karena bak kamar mandi atau toilet sekolah tidak pernah dikuras.
Di kamar mandi sekolah anak saya juga banyak nyamuk,”kata J Purba (55),
orangtua seorang pasien DBD di RS Bratanata Unang Kota Jambi.
Menurut J Purba, anaknya diketahui terkena DBD sejak Jumat
lalu dan sempat dirawat di RS Siloam Jambi. Namun kini J Purba memindahkan
anaknya dari RS Siloam Jambi ke di RS RS Bratanata Unang Kota Jambi karena
pelayanan RS Siloam Jambi kurang memuaskan.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Kaswendi
membenarkan peningkatan kasus DBD di Jambi, termasuk di Kota Jambi. Penderita
DBD di Kota Jambi hingga November 2014 mencapai 300 orang dan tiga orang
penderita DBD tersebut meninggal dunia.
Menurut Kaswendi, Dinkes Provinsi Jambi mengimbau warga masyarakat Jambi, khususnya di Kota Jambi meningkatkan PSN untuk mengendalikan wabah DBD di daerah itu. PSN tersebut dinilai penting karena pada saat memasuki musim hujan November ini, wabah DBD cenderung meningkat. Jajaran dinas kesehatam di Kota Jambi dan kabupaten juga diharapkan meningkatkan fogging di lingkungan sekolah dan permukiman warga serta meningkatkan pemberian bubuk abate (pembasmi jentik nyamuk) kepada warga. (*/lee)
Menurut Kaswendi, Dinkes Provinsi Jambi mengimbau warga masyarakat Jambi, khususnya di Kota Jambi meningkatkan PSN untuk mengendalikan wabah DBD di daerah itu. PSN tersebut dinilai penting karena pada saat memasuki musim hujan November ini, wabah DBD cenderung meningkat. Jajaran dinas kesehatam di Kota Jambi dan kabupaten juga diharapkan meningkatkan fogging di lingkungan sekolah dan permukiman warga serta meningkatkan pemberian bubuk abate (pembasmi jentik nyamuk) kepada warga. (*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar