Halaman

Kamis, 20 November 2014

77 Jenis Burung di Jambi Terancam Punah

Burung Dalam Belenggu Sangkar Pedagang



BURUNG: Puluhan jenis burung dalam puluhan sangkar terbelenggu perdagangan hewan unggas ini. Perdagangan burung berbagai jenis kini semakin menjanjikan bagi warga mengingat tingginya permintaan pembeli. Tampak seorang pedagang burung di Pasar Kota Jambi saat melintas di Jalan Kasang hendak menuju Pasar Burung di Pasar Kota Jambi. Gambar diabadikan Rabu 19 November 2014. Rosenman Manihuruk/HARIAN JAMBI



JAMBI-Ragam jenis burung di alam bebas di Provinsi Jambi hingga kini masih ada. Sebelumnya terdapat sebanyak 294 jenis burung di kawasan Hutan Harapan Indonesia Provinsi Jambi,  namun kini ditaksir tinggal  77 jenis dan itupun terancam punah akibat perambahan hutan sebagai habitat burung itu.

Kondisi ini akibat rusaknya kawasan hutan. Pihak PT Restorasi Ekosistem Indonesia kini berupaya merestorasi kawasan hutan seluas 101.335 hektare yang 70 persen di antaranya mengalami rusak berat.

Komisaris PT Restorasi Ekosistem Indonesia, Bambang Irianto baru-baru ini mengatakan, penyebab punahnya hewan tersebut, akibat perambahan dan pembalakan liar yang sulit dihentikan.  Kawasan hutan tidak hanya merupakan tempat habitat berbagai jenis burung langka dan di lindungi, tapi juga berbagai jenis pohon langka dan unik. 


Di antaranya  kayu Buliandan hewan langka seperti Harimau Sumatera, Tapir, Napu, Beruang, Gajah dan Landak. Kawasan hutan produksi yang terhampar di dua daerah provinsi, yakni Jambi dan Sumatera Selatani, dulunya merupakan bekas kawasan Hak Pengusahaan Hutan PT Asialog. 

Setelah ditinggal perusaan ini beberapa tahun lalu menyebabkan kawasan ini berstatus milik pemerintah dan kondisinya tak terawat serta tak terjaga dengan baik. PT Restorasi Ekosistem Indonesia merupakan perusahaan yang dibiayai Uni Erofa dan Inggris. Insititusi  ini telah mendapat izin pengelalaan selama seratus tahun berupaya mengembalikan kawasan ini. Antara lain dengan menjaga dan menanam kembali beberapa jenis kayu yang hampir punah. (lee)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar