Ini Kata Desainer Indonesia
Jakarta-Setelah mengumumkan susunan menteri dalam
pemerintahannya yang bernama Kabinet Kerja, Senin (27/10) Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla secara resmi melantik ke-34 menteri tersebut di
Istana Negara, Jakarta Pusat. Pelantikan anggota kabinet yang biasanya identik
dengan setelan formal kemeja, dasi, dan jas itu kini telah tergantikan dengan
kehadiran batik sebagai dress code.
Era Soekamto yang merupakan desainer kenamaan Indonesia
menyambut baik ide Jokowi dalam penggunaan batik untuk foto resmi para menteri
tersebut. Wanita yang sudah berkecimpung di dunia fashion selama lebih dari 15
tahun ini mengatakan memang sudah sepatutnya seorang presiden mempunyai visi
misi yang jauh ke depan dalam membawa batik agar lebih dikenal lagi hinggal
bahkan di dunia internasional.
“Jadi saya rasa Presiden Joko Widodo ingin memberdayakan apa
yang Indonesia miliki tanpa bergantung kepada aset-aset yang dimiliki oleh
negara lain. Dalam hal ini adalah batik yang memang merupakan hasil karya orang
Indonesia," tutur desainer dari rumah mode Iwan Tirta Senin (27/10).
Meski para menteri pilihan Presiden Jokowi baru dilantik
hari ini, desainer yang baru saja memamerkan koleksi terbarunya di Bazaar
Fashion Festival itu menaruh harapan yang besar kepada Kabinet Kerja, khususnya
terhadap industri kreatif dunia mode Indonesia. Ia berharap para menteri bisa
lebih memperhatikan serta mendukung para pelaku industri kreatif dalam mencapai
minatnya di dunia mode.
Hal ini pun sudah diperjuangkannya sejak lama dengan
melakukan presentasi kepada Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, namun
hasilnya masih belum maksimal. "Harapan saya, Kabinet Kerja ini bisa
menjadi mercusuar atau benteng yang mampu menyokong minat industri kreatif
Indonesia sehingga pelakunya pun merasa lebih tertantang dalam berkarya,"
jelasnya lagi.
Selain itu, wanita yang juga menaruh minat besar terhadap dunia
pendidikan Indonesia ini berharap bahwa kabinet yang baru dibentuk tidak
menggeneralisasikan pendidikan. "Bangsa Indonesia ini dari Sabang sampai
Merauke. Terdiri dari suku, pulau, dan bahasa yang berbeda-beda. Mungkin
sebaiknya melakukan pendekatan secara personal dalam dunia pendidikan,"
pungkasnya. (dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar