Sabtu, 09 Agustus 2014

Pembatasan Solar Bersubsidi Tidak Pengaruhi Nelayan Kuala Jambi

DUDUK: Beberapa nelayan di Kampung Nelayan Parit III Kelurahan Tungkal II Kabupaten Tanjab Barat sedang duduk santai di teras rumahnya. DOK/HARIANJAMBI.

MUARASABAK-Pembatasan solar bersubsidi yang telah ditetapkan pemerintah dan telah diberlakukan pada tanggal 1 Agustus 2014 lalu tidak pengaruhi stok minyak solar bagi nelayan, khususnya nelayan Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Rusli salah satu nelayan tradisional yang berdomisili di Kelurahan Tanjung Solok mengatakan, untuk saat ini ia mengaku belum menemukan kelangkaan Bahan Bakar Minyak solar ini, kita dengan mudah masih membeli minyak solar ditempat pengecer tanpa ada kelangkaan.


“Untuk saat ini belum ada kelangkaan minyak solar untuk daerah kita (Kelurahan Tanjung Solok,red),"katanya.

Dikatakannya, terkait apakah nelayan mengetahui ada pembatasan BBM bersubsidi, rusli mengatakan, sejauh ini kita juga tidak tahu kalau ada kebijakan pemerintah seperti itu.
“Kita baru tahu ketika dikonfirmasi lho," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk pengurangan BBM bersubsidi tersebut, kita nelayan ini mengikuti saja kebijakan tersebut, yang penting ketika kita membutuhkan minyak solar, minyak tersebut tidak langka.
“Dan harapan kita juga agar harganya tetap stabil, karena minyak solar ini adalah salah satu kebutuhan yang harus ada ketika ingin melaut,” ujarnya.

Harapan nelayan tradisional  agar diperhatikan, karena kalau minyak tidak ada tersedia maka kita tidak bisa melaut.
“Untuk itu kita juga berharap agar SPDN yang ada di Kecamatan Kuala Jambi tepatnya di Desa Majelis Hidayah agar sesegera mungkin dioperasikan. Dengan demikian kita rasa minyak solar tidak akan langka karena ada SPDN dan harhganyapun terjangkau,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu agen minyak solar ketika dikonfirmasi yang enggan namanya dituliskan mengatakan, hingga kini kondisi minyak solar masih stabil, dalam artian masuknya minyak solar dari SPBU masih tetap normal.


“Menurut kita sampai saat ini belum ada pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan pemerintah membatasi BBM bersubsidi tersebut," tandasnya. (mut/lee)

Tidak ada komentar: