Selasa, 20 Mei 2014

Mendambakan Artis Ibukota Kampanyekan Geopark Merangin


Clara di Geoprak Merangin. Foto-foto: ADRIANUS SUSANDRA



Taman Bumi yang dikenal dengan istilah latin Georpark yang terletak di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi memiliki luas 20.360 Km2.Beberapa kurun waktu terakhir daerah yang memiliki arus air yang cukup deras digunakan untuk wisata arung jeram tingkat Nasional. Kehadiran artis ibukota ke Geopark Merangin didambakan bisa mengkampanyekan taman bumi itu.

Kehadiran Clara, Jojo dan aktor sinetron dan film laga televisi Aries Kurniawan di Geopark Merangin selama tiga hari, disambutSekretaris Daerah(Setda) kabupaten Merangin Sibawaihi Spd ME dan jajaran. Geopark memiliki warisan alam yang diperkirakan sejak 300 juta tahun lalu yang akan segera diakui dunia.

Adapun pengertian Geoark yang memiliki pengembangan kawasan secara berkelanjutan yang memadu serasikan tiga keragaman Alam Geologi(Geodiversity). Keregaman hayati(Biodiversity, dan keragaman budaya(Cultural Devisity). 

Pada prinsipnya geoparkmenurut Unesco adalah sebuah daerah dengan batasan yang sudah ditetapkan dengan jelas memiliki kawasan permukaan yang cukup luas untuk pembangunan ekonomi lokal. 

Dengan adanya wisata Geoparkpemerintah harus bersinergi untuk melakukan perencanaan pembangunan sarana dan pra sana untuk meningkatkan pengunjung wisatawan lokal maupun maca negara hal tersebut merupakan modal utama pemerintah suksesnya pembangunan Geopark. 

Dengan menempuh jarak lebih kurang 256 km2 dari Kota Jambi menuju Bangko, Kabupaten Merangin dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Perjalanan memakan waktu 5 jam menuju lokasi Geopark Merangin yang terletak di Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarab, Merangin.

Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin Sibawaihi
Spd ME kepada Harian Jambi mengatakan, dengan diakuinnya Geopark oleh Unesco Pemerintah Kabupaten Merangin  beserta instasi terkait seperti Dinas Parawisata dan Olahraga Merangin akan secara bersinergi untuk menlakukan pembenahan terhadap lokasi yang menjadi warisa dunia tersebut.

“Kita selaku pemerintah daerah akan terus berbenah untuk menjadikan wisata ini Georark menjadi tempat wisata  yang berkesan bagi para pengunjung,” katanya.

Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan Pemkab Merangin telah berupaya untuk memberikan fasilitas yang terdapat di kawasan Geopark. “Sarana dan pra serana akan segera kita bangun seperti insfratruktur jalan menuju lokasi dan beberapa fasilitas lainnya,” katanya.

Camat Renah Pembarap, Bawaihi kepada Harian Jambi mengatakan  sudah ribuan pengunjung yang datang ke lokasi Geopark untuk mencoba arung jeram.

“Agar para pengunjung tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat refting, kita menyiapkan pemandu. Setiap tim yang akan melakukan arung jeram, sebagai bentuk penghasilan warga sekitar terutama masyarakat Desa Air Batu. Bagi para pengunjung yang akan bermain refting(arung jeram)akan dikenakan biaya sebesar Rp 500 ribu rupiah, yang akan menempuh 2 jam perjalanan dari garis star menujuh garis finis yang berlokasi di Desa Beuki Tanjung,” bebernya.

Ia juga menambahkan dalam melakukan refting nantinya para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan fosil-fosil yang berusia 300 juta tahun lalu.

“Saat menuju garis finis para pengujung akan disuguhkan fosil-fosil yang berusia lebih kurang 300 juta tahun lalu. Seperti fenomena alam Teluk Wang Sakti, lapisan batu sedimen, air terjun pemandian alam batu kolongmerat dan sebagainya,” pungkasnya.

Desa Air  Batu Kecamatan Renah Pembarap yang terletak  di zona inti geopark Merangin ini. Konon katanya daerah ini bagian dari wilayah adat Luak XVI, selain itu Desa Air Batu ini  merupakan desa  tertua yang ada di Kabupaten Merangin. 

Masyarakat Desa Air Batu yang berada di dataran tinggi  memiliki rumah-rumah panggung tersebut menyimpan benda sejarah peninggalan nenek moyang yang masih terawat dengan baik oleh masyarakat sekitar. 

Saat mendatangi lokasi zona inti kita akan disuguhkan dengan tari tradisional berupa tari tempurung kelapa(tari sayak). Pemandangan alam yang mempesona serta tantangan sungai dan batu-batu tajam merupakan keunikan tersendiri yang dimiliki desa air batu yang merupakan tempat wisata  yang sangat menyenangkan.

Kagumi Geopark Merangin

Clara, Jojo dan aktor sinetron dan film laga televisi Aries Kurniawan sangat mengagumi keberadaan Geoprak Merangin yang begitu alami. Mereka juga sempat mengabadikan panorama Geopark Merangin. 

Kehadiran Clara, Jojo dan aktor sinetron dan film laga televisi Aries Kurniawan di Geopark Merangin diharapkan dapat mengkampanyekan Geopark Merangin sebagai kekayaan dunia.

Ketiganya juga berharap agar Pemkab Merangin dapat membangun sarana-prasarana pendukung Geopark Merangin. Karena keberadaan Geopark Merangin merupakan warisan dunia yang harus dilestarikan. 

Mereka juga sempat menikmati panorama Geopark Merangin dan berinteraksi dengan warga sekitar. Perjalanan Clara, Jojo dan Aries Kurniawan ke Geopark Merangin memberikan kesan mendalam kepada ketiganya.

Clara dan Jojo Artis Jambi

Sebelumnya Clara, Jojo dan Aries Kurniawan berkunjung ke Redaksi Harian Jambi Senin (28/4/14). Clara juga mendapat dorongan penuh dari ayahnya Mursid dan ibunya Sofie Nasution.

Clara masih tergolong terjun di dunia hiburan di Jakarta. Dirinya bernaug di Produksi Haouse (PH) Dini Insan Film yang Pimpinannya Aries Kurniawan. Keseriusan Clara di dunia keartisan di tingkat nasional menambah daftar entertainer berbakat asal Jambi yang sukses di ibukota. 

Dua dara asal Jambi yang sudah berpretasi di Ibukota Jakarta, yakni Clara dan Jojo menyempatkan diri untuk mengunjungi Harian Jambidan berbagi cerita.

Penampilan dengan mengenakan tank top hadir bersama seorang aktor kolosal senior Aries Kurniawan membuat keduanya tampil percaya diri. Kehadiran mereka tak lain untuk berbagi pengalaman bagaimana menjajal peruntungan di Ibukota Jakarta sebagai aktris.

Clara, gadis pemilik nama lengkap  Clara Priscilla Murvi Nasution itu menceritakan perjalanan kariernya yang dimulai pada tahun 2005, saat itu ia sukses mondar–mandir di catwalk dan menjuarai berbagai ajang pemilihan model. 

Sukses pun berlanjut hingga beberapa tahun kemudian, hingga akhirnya dara kelahiran Jambi 23 Februari 1998 ini bergabung dalam rumah produksi Dini Insan Film Jakarta. Mantan presenter Jek TV ini juga sudah membintangi 2 judul sinetron yakni Baim Anak Betawi dan Tahta Wanita.

Menurut Clara, terjun di dunia aktris tidak membuatnya untuk melupakan pendidikan. Kini dirinya baru duduk di kelas 1 SMA di Jakarta. Menurutnya, dunia artis juga positif jika ditekuni dengan baik dan pada jalur yang benar pula.

“Saya terjun di dunia hiburan ini, karena bakat sejak kecil. Kemudian kedua orang tua saya mendorongnya. Kini mulai terjun ke dunia sinetron dengan Om Aries Kurniawan. Saya membuktikan bahwa artis sinetron itu juga profesi yang profesional dan berkarakter,” ucapnya.

Fitri Yolanda atau yang biasa disapa Jojo, sama-sama bernaung di bawah PH Dini Insan Film. Jojo sudah membuktikan dedikasinya pada dunia entertaintment. Beberapa kali ia menyabet gelar juara pada ajang pemilihan model, terakhir ia berhasil membawa Batik Jambi pada ajang peragaan busana tingkat nasional.  

Sama-sama berasal dari Jambi dan punya ikatan persahabatan yang baik, nyatanya dua gadis ini punya visi beda. Jika Clara pengen total di dunia hiburan, maka Jojo punya impian ingin menjadi pengusaha.

Keduanya masih menganggap penting urusan pendidikan. Seperti yang diungkapkan Clara,  meski ia punya mimpi besar di dunia hiburan, ia tetap punya cara mengalokasikan waktu dengan baik antara pendidikan dan karier di dunia akting.

“Memangawalnyaseringmendapatkesulitanmengaturantarajadwalsyutingdengansekolah.Akan tetapi, lama kelamaanbisaterbiasa, tergantungmasing-masingindividu,” kata Clara yang notabene tercatat sebagai siswa di SMA JBDIS Jakarta ini.

Demikian juga dengan Jojo, dara yang kelahiran Jambi, 19 September 1998 ini juga tekun menjalani studinya di salah satu SMA di Jakarta. 

Gak melulu prestasi di dunia modeling, aku juga pernah juara satu lomba debat Bahasa Inggris,” ujar gadis yang kini menetap di Jatibening Bekasi ini.

Ditanya soal persahabatan di antara keduanya, Jojo dan Clara saling klaim kalau mereka saling memberi dukungan satu sama lain.“Sama-sama dari Jambi kita saling support, terutama soal karier,” ujar Clara.

”Kita sama-sama punya impian, pengen ngebuktiin kalau Jambi punyak banyak talent yang bisa berkarier di dunia akting,” tambah Jojo.

Sementara menurut Mursid, putri bungsunya Clara menggeluti dunia hiburan menjadi salah satu kebanggaannya. “Saya tidak melarangnya, yang penting wadahnya jelas, PHnya jelas dan kontraknya jelas,” katanya.

Disebutkan, orang tua harus berpikiran positif aya yang digeluti anaknya diluar dari dunia pendidikan. “Orang tua harus memberikan dorongan kepada anak yang memiliki talenta bidang seni. Semua profesi itu bermanfaat bagi pelakunya jika dijalankan dengan baik dan dalam koridor Akidah. Jangan lagi orang tua beranggapan kalau dunia artis itu hitam. Cap demikian kini tak lagi berlaku,” katanya.

Tepis Dunia Hitam

Kalau ada orang yang beranggapan dunia artis itu identik dengan dunia hitam atau negatif, hal itu dibantah oleh aktor kolosal terkenal Aries Kurniawan. “Itu anggapan yang kolot. Hitam itu pada orangnya saja, buka  pada profesinya. Kita lihat saja, politikus juga ada yang doyan di dunia hitam. Jadi bukan keartisannya yang hitam, tapi oknumnya,” kata Aries Kurniawan.

Menurut Aries Kurniawan, dunia artis adalah dunia seni peran yang digeluti orang-orang cerdas. “Munculnya anak-anak Jambi yang terjun di dunia peran menjadi salah satu duta wisata Jambi ke tingkat Nasional. Kita harapkan pemerintah, media dan pengusaha bersinergi dalam seni peran ini yang dapat dijadikan sebagai duta wisata Jambi,” ujarnya.

“Orang hebat itu, apabila mereka bisa melahirkan orang-orang hebat disekitarnya. Seni peran itu juga digeluti orang-orang hebat yang bisa membawakan karakter-karakter peran orang lain dalam satu film. Dunia seni ini mampu merangkul segala aspek dan golongan,” katanya.

Menurut Aries Kurniawan, dirinya dua tahun baru mendapat izin dari orang tuanya untuk bisa terjun di dunia hiburan (artis). “Orang tua masih beranggapan kalau dunia artis itu, dunia hitam. Namun hal itu saya bantahkan dengan profesi yang saya geluti dan hasilnya positif dan telah disaksikan oleh orang tua dan keluarga,” ujarnya.

Dunia keartisan itu juga baik jika digeluti dengan tidak melanggar akidah atau ajaran Agama. “Hitam Putih dunia keartisan itu lebih kepada pribadinya atau pelakunya, bukan kepada profesinya. Banyak profesi yang mulia seperti hakim dan lainya, justru terbelenggu dalam dunia hitam,” ujar Aries Kurniawan.

Aries Kurniawan juga menceritakan artis cilik bernama Basmallah yang baru berusia 3,5 tahun. Kini Basmallah hidup mapan di Jakarta dan tetap sebagia artis yang profesional dan menjaga akidah-akidah agama.

Dini Insan Film Jakarta

Menurut Aries Kurniawan, PH Dini Insan Film yang dia pimpin memberikan pelajaran akting dengan dua jalur, yakni jalur reguler dan juga jalur hipnoterapi. Jalur hipnoterapi ini lebih bermanfaat dan sesuai dengan hasil pendidikan saat bangku kuliah Arie Kurniawan.

KataAries Kurniawan, dirinya juga akan berkunjung ke Kabupaten Merangin guna melihat landscape Geo Park Merangin yang katanya sungguh memukau. “Saya ingin melihat Geo Park Merangin untuk dijadikan sebagai lokasi shooting kedepan. Potensi Provinsi Jambi ini harus bisa dikampanyekan oleh artis-artis berbakat asal Jambi,” ujarnya. (ADRIANUS SUSANDRA, /lee)




Arief Kurniawan








Jojo dan Clara. Foto DOK Harian Jambi





Tidak ada komentar: