Halaman

Rabu, 21 Mei 2014

Melihat Ekspresi Kebablasan Siswa Putih Abu-abu


Konvoi kenderaan bermotor siswa SMA usai mendengar kelulusan di Kota Jambi Selasa (20/5/14).Foto-Foto EDWIN EKA PUTRA/HARIAN JAMBI

Berbagai cara ekpsresi dilakukan siswa SMA sederajat saat mengetahui kelulusan mereka yang serentak diumumkan Selasa (20/5), yang juga bertepatan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Ada yang mengekspresikan kelulusannya dengan ucapan syukur, coret-coret seragam sekolah, konvoi kenderaan tanpa aturan lalulintas, hingga diduga perilaku seks bebas. Ekpsresi kebablasan ini sangat tak terpuji, mengingat mereka baru usia muda yang penuh dengan cita-cita mulian kedepannya.

Masa-masa SMA adalah masa yang paling indah bagi sebagian besar orang. Ekspresi kegembiraan, kesedihan tergambar pada masa-masa kelulusan SMA. Hal ini sangat tampak dari ribuan siswa SMA usai hasil pengumuman ujian nasional (UN) resmi diumumkan di masing-masing sekolah. Tawa dan tangis mengiringi perjuangan tiga tahun di bangku sekolah.

Pantauan Harian JambiSelasa (20/5) menunjukkan, ribuan siswa sejak pagi tampak menyemut di masing-masing sekolah. Karena pada hari itu, merupakan pengumuman UN SMA. Karena saking gembiranya, sebelum pengumuman digelar, sejumlah siswa bahkan ada yang nekat melakukan aksi corat-coret baju seragam. Tak sedikit dari siswa bahkan ada yang sampai menangis sembari berpelukan satu sama lain karena ekspresi syukur atas kelulusan mereka.

Sorak dan jingkrak siswa tumpah ruah kala hasil UN diumumkan Selasa sore lalu. Sekitar pukul 18.00 WIB hingga menjelang malam, sejumlah ruas jalan protokol di Kota Jambi menjadi macet karena kenderaan siswa SMA yang lulus. Bak pulang dari perang, ribuan siswa berseliweran lengkap dengan baju penuh warna-warni.


Sejumlah titik lokasi yang menjadi favorit konvoi siswa ini diantaranya ada di kawasan perkantoran Walikota Jambi, Kotabaru, objek wisata Tanggo Rajo dan di depan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura. Di titik-titik itu, sejumlah aparat kepolisian tampak disiagakan guna mengatur lalulintas.

Sebelumnya Walikota Jambi Sy Fasha sudah melayangkan intruksi agar kepala sekolah melarang siswanya konvoi pasca pengumunan UN. Tak sampai di situ, melalui aku twitternya, @SY_fasya, walikota kembali mengingatkan agar siswa menjaga ketertiban usai pengumuman UN tanpa konvoi.
“Corat coret boleh karena ini bagian dari kegembiraan. Tapi kalau bisa jangan konvoi," ujar Sy Fasha.

Namun karena eskpersi siswa SMA yang lulus kebalasan, nasihat seorang Walikota Jambi dan juga orangtua, sepertinya tak didengar. Ribuan siswa tetap ngotot melakukan aksi konvoi kenderaan di sejumlah titik lokasi. Akibatnya, ada beberapa titik ruas jalan sempat macet karena kegiatan mengabaikan keselamatan lalulintas tersebut.

Aksi kurang elok juga tampak pada sejumlah siswa SMA, tepat didepan gedung Universitas Jambi, Telanaipura. Sejumlah siswa sembari berkonvoi berteriak keras memanggil setiap orang yang lewat. Bahkan diantara siswa ini banyak yang kedapatan merokok dengan bebas sembari nongkrong dipinggir jalan.

“Kami senang sekali karena lulus mengakhiri masa SMA. Karena itu kami melakukan coret-coret baju seragam untuk yang terakhir kalinya,” ujar Krisna yang mengaku dari SMK 1 Kota Jambi.
Ekspresi kegembiraan juga tampak dari pengakuan Paisal Fahri yang mengaku berasal dari SMAN 1 Kota Jambi. 

“Sangat senang, kami mengendarai sepeda motor dari sekolah dan berkonvoi mengelilingi jalan raya Kota Jambi. Kami corat-coret seragam karena untuk kenangan terakhir dengan para sahabat kita waktu SMA dengan menulis nama dan tandatangan. Jika kita sudah dewasa nanti bahwa dulu kita punya teman yang nama dan coretannya ada di seragam kita,” ujarnya ringan.

Sementara itu, Ayu Susilawati yang merupakan Siswi SMA 5 Kota Jambi tidak segan-segan mengotori baju seragamnya dengan cat warna-warni lengkap dengan coretan tandatangan teman-teman sekelasnya.

“Sampai kapanpun seragam saya yang penuh coretan dan tandatangan kawan-kawan akan saya simpan sebagai kenang-kenangan,” sebutnya.

Sementara dari informasi yang dihimpun Harian Jambi,khusus di Kota Jambi setidaknya ada 20 orang siswa tidak lulus UN. Rinciannya, 7 orang siswa SMA, 10 siswa SMK dan 3 orang siswa Madrasah Aliyah (MA).

Lewat Twitter Walikota Berucap

Lewat media jejaring sosial, Walikota Jambi Sy Fasya juga memberikan ucapan selamat kepada  SMA sederajat yang lulus UN. Lewat akun twitter @SY_fasya, Walikota Jambi Sy Fasha memberikan ucapan selamat bagi siswa yang lulus dengan kelulusan UN di Kota Jambi mencapai 99,99 persen.
“Kelulusan UN tahun ini capai 99,9 %. Selamat untuk para pelajar yang lulus. Ingat, sebaiknya kalian jangan konvoi,” katanya.

Ekspresi Senang dan Sedih
Ekspresi kegembiraan tampak dari wjah Mey Ayuni, seorang siswa SMA 5 Kota Jambi Selasa  sore. Wajar saja, dara manis kelahiran 17 Juni 1995 ini merupakan satu dari ribuan siswa SMA sederajat di Jambi yang dinyatakan lulus UN 2014 ini.
Ditemui Harian Jambi kala berkumpul dengan teman siswa lainnya, baju Mey tampak warna-warni terkena coretan. Adalah hal wajar ia meluapkan kegembiraannya setelah tiga tahun bergelut dengan bangku sekolah.
Meski gembira dinyatakan lulus, cewek yang biasa disapa Mey ini mengaku ada kesedihan meski ia dipastikan lulus UN. “Ya, Mey juga sedih karena nanti tentu kami dan teman-teman tidak bersama lagi. Karena harus terpisah untuk melanjutkan pendidikan sesuai dengan keinginan atau cita-cita masing-masing,” ujarnya.
Di tengah kegembiraannya, bungsu dari 3 bersaudara ini akan mencoba melangkah ke jenjang lebih tinggi guna meraih cita-citanya untuk menjadi seorang dokter. “Kalau Mey ingin jadi dokter, dan InsyaAllah akan melanjutkan masuk keperawatan sesuai dengan cita-cita. Dan para sahabat Mey yang lainnya belum tentu sama, kan ada yang mau tes Polwan, kuliah di luar kota dan lainnya,” ujarnya.
Mey juga berharap, jika suatu saat nanti teman-teman sekelasnya sudah sukses agar tidak lupa dengannya. “Saya harap begitu, siapa yang sukses tidak lupa sama teman. Dan terutama bagi teman-teman saya yang telah menorehkan tinta dan cat pada seragam saya,” harapnya. (*/lee)
****
Kondom Juga Jadi Media Ekspresi Kelulusan

Grafis Zeky/HARIAN JAMBI
Pengumuman kelulusan SMA juga dinodai dengan merebaknya informasi mengenai tingginya penjualan kondom di Jambi. Ekpsresi kelulusan SMA dengan pembelian kondom tentu penilaian yang negatif. Apakah separah itu budaya siswa SMA di Jambi? 

Informasi meningkatnya penjualan kondom di apotik-apotik di jambi usai kelulusan SMA menjadi informasi yang benar-benar harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah dan orangtua harus lebih mengawasi putra-putrinya yang menginjak lulus SMA.

Berdasarkan penelusuran Harian Jambi, sejumlah pedagang jamu seduh hingga pelayanan apotek menyebutkan penjualan kondom meningkat dibanding biasanya tepat dihari pengumuman kelulusan ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Kota Jambi.

Tepat di hari kelulusan SMA sederajat di Jambi, Harian Jambi mencoba menyambangi sejumlah toko jamu sedu dan apotik yang diketahui menjual berbagai jenis kondom. Dari pengakuan pedagang jamu dan apotek ini, tercetus pengakuan mencengangkan, permintaan kondom saat hari kelulusan ternyata meningkat di banding hari biasa. 

Ironisnya, dari pengakuan pedagang ini diketahui juga, sebagian besar pembeli kondom adalah anak baru gede alias ABG. “Sejak pagi tadi sudah banyak anak muda datang ke sini membeli kondom,” ujar salah seorang karyawan apotek di kawasan Telanaipura, Kota Jambi yang minta namanya tidak ditulis, Selasa (20/5).

Pengakuan miris tercetus dari petugas apotek ini, kondisi yang sama biasa terjadi kala hasil UN diumumkan. Guna mengantisipasi lonjakan pemesan kondom, apotek di tempatnya bekerja bahkan harus menambah stok yang ada.

“Hal macam ini lah biasa, setiap tahun kalau hari kelulusan kami harus punya stok yang banyak," akunya.Meski demikian, sumber ini tidak bisa memastikan, apakah pembeli muda ini adalah anak sekolah atau bukan. Karena kebanyakan, saat membeli kondom, kalangan muda yang datang ke apoteknya menggunakan baju biasa alias tidak berseragam sekolah.

“Maklumlah anak mudo, apolagi lah kalau dak nak bersenang-senang dengan cewenyo, sudah beli kondom, ya mau dipakai apa lagi,” katanya.

Sementara itu, salah seorang pemilik jamu seduh di kawasan Kotabaru juga mengakui ada peningkatan signifikan akan kondom dagangannya itu. “Memang banyak yang beli dalam tiga hari ini, terutama hari ini," ujar pedagang yang juga enggan disebutkan namanya ini.

Usai dari apotek dan pedagang jamu seduh, Harian Jambi sedikit basa-basi, pertanyaan seputar kondom coba diutarakan kepada siswa SMA yang tengah konvoi.Jawaban mencengangkan terlontar dari salah seorang siswa dari salah satu SMA negeri di Kota Jambi. 

Siswa ini mengakui beberapa temannya memang meluapkan kegembiraan usai lulus UN dengan seks bebas dengan pacarnya. “Biasolah bang, namonyo bae lagi bahagia. Tadi pagi bae aku nemani kawan beli kondom,” ujar siswa ini dengan enteng.

Dewan Kaget

Anggota DPRD Provinsi Jambi, Bambang Bayu Suseno saat diminta tanggapannya terkait fenomena kondom di hari kelulusan itu, dirinya mengaku kaget dan sangat prihatin. “Ini benar ya?, kok bisa dijual bebas, masak anak sekolah bisa beli," ujar BBS.

Menurut politisi asal PAN ini, seharusnya pemilik atau pelayan apotek dan jamu seduh lebih selektif dalam memilih pembeli alias jangan sembarangan kala menjual kondom.

“Seharusnya selektif, penjual juga harus memberikan pemahaman, apakah suami-istri atau bukan yang beli. Bagaimana jawabnya, saya bingung, yang jelas sangat-sangat prihatin dengan kondisi ini," tutupnya. (KENATA SYAPUTRA/Luth H-Sudir Putra/lee). (BACA EDISI CETAK HARIAN JAMBI KAMIS PAGI 22 MEI 2014)



Kelulusan Siswa SMA di Kota Jambi Selasa (20/5/14).

Mey. Kelulusan Siswa SMA di Kota Jambi Selasa (20/5/14).


Konvoi kenderaan bermotor siswa SMA usai mendengar kelulusan di Kota Jambi Selasa (20/5/14).Foto-Foto EDWIN EKA PUTRA/HARIAN JAMBI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar