Rabu, 16 April 2014

Ketika Siswa Lebih Tenang Mengikuti UN Tahun Ini




Wakil Walikota Abdullah Sani (BERDIRI DI DEPAN PALING KIRI) saat meninjau pelaksanaan UN di Jambi Senin 14 April 2014 di salah satu SMA di Kota Jambi. FT Harian Jambi
Kecemasan para siswa sekolah menengah (SMA) atau sederajat dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini mulai terurai. Pelaksanaan UN tak lagi menjadi momok menakutkan para siswa karena kelulusan tak lagi mutlak hasil UN. Kini kelulusan ditentukan Nilai Akhir (NA) dengan pembobotan 60 persen nilai UN ditambah 40 persen nilai sekolah (S/M).

ROSENMAN M, Jambi

“Saya tidak terlalu cemas mengikuti UN kali ini. Karena saya sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelumnya. Kemudian penentu kelulusan tak lagi mutlak hanya hasil UN, jadi UN kali ini lebih tenang,” kata Nando, salah satu peserta UN SMA di Xaverius Jambi.

Apa yang dirasakan Ando, begitu juga dengan peserta UN lainnya. Mereka tak lagi cemas dalam mengikuti UN seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, penentuan kelulusan tak lagi mutlak hasil UN tapi sudah termasuk hasil dari nilai kelas 1, 2 dan 3 beserta ujian semester.


Hal terpenting yang harus disiapkan para siswa dalam menjalani UN adalah, persiapan mental serta konsentrasi penuh. Penguatan mental untuk menghadapi UN ini sangat penting, karena ini sekali dalam 3 tahun.

Secara akademis siswa peserta UN ini sudah sangat siap karena selama 3 tahun melakukan persiapan. Yang pasti mental perlu disiapkan, sebab jika anak itu tidak punya mental petarung, maka akan terjadi kompius psikologis, di situ kosennya pecah saat ujian dimulai.

Pengamat Pendidikan Provinsi Jambi, Prof Dr Muktar Latif MPd I, mengatakan, terkait kelulusan UN di Jambi tahun ini, akan berpeluang kelulusan di atas 90 persen. Pasalnya, 40 persen penetuan kelulusan siswa dari nilai rata-rata dari sekolah.

“Kelulusan tahun UN ini, saya rasa tidak ada lagi yang menghambat, karena nilai rata-rata dari sekolah cukup besar pengaruhnya. Soal UN tersebut merupakan mata pelajar yang sudah dipelajari dan sering diulang-ulang dalam program les di sekolah, sebelum UN dilaksanakan. Jadi nilai hanya nambah sedikit dari UN, soalnya diambil dari pelajaran kelas I hingga kelas III, tentu sudah sering ulang-ulang,” katanya.

Kata Mukhtar, dirinya sangat meyakini, peserta UN di Jambi bisa menyelesaikan semua soal dengan baik. Kecemasan para siswa dalam mengikuti UN juga tidak begitu berat, karena penentu kelulusan tersebut tak lagi mutlak dari hasil UN.

28.482 Siswa SMA

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Drs Rahmat Derita Harahap mengatakan, pelaksanaan UN hari pertama (Senin 14/4) di Provinsi Jambi berjalan dengan baik dan lancar.  

Sebanyak 28.482 siswa kelas III Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Provinsi Jambi mulai menjalani UN di 1.702 ruangan kelas dengan jumlah pengawasnya 3.404 yang tersebar di 108 sekola penyelengara tingkat SMK, SMA dan Madrasah Aliyah (MA).

Disebutkan, rekapitulasi sekolah dan madrasah penyelengara tahun ajaran 2013-2014 jejang SMP dan MTs sebanyak 188, dengan jumlaj peserta 52. 387, jumlah ruang 3. 048 dan 6.098 pengawas.
Kemudian rekapitulasi sekolah penyelengara UN 2013/2014 jejang SMK, SMA dan MA, Kota Jambi 31 sekolah penyelenggara. Di Kota Sungaipenuh 5, Batanghari 5 menggabung 1, Bungo 12 menggabung 5, Kerinci 4 menggabung 2.

Kemudian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 5, Merangin 8 menggabung 4, Sarolangun 12 menggabung 9, Tebo 9 menggabung 2, Muarojambi 10 menggabung 2, Tanjung Jabung Timur 6 menggabung 1 sekolah yang ikut penyelenggara UN.

Tingkat SMA

Pengawasan UN Lewat CCTV
Sementara di Kota Jambi 37 menggabung 4 sekolah penyelenggara, Kota Sungaipenuh 6 menggabung 1, Batanghari 12, Bungo 17 menggabung 1, Kerinci 13, Tanjung Jabung Barat 12 menggabung 10, Merangin 16 menggabung 4, Sarolangun 12 menggabung 7, Tebo 18, Muarojambi 13 menggabung 5, Tanjung Jabung Timur 10 menggabung 2.

Pada tingkat Madrasa Aliyah, di Kota Jambi 13, menggabung 6 sekolah penyelenggara, Kota Sungaipenuh 3, Batanghari 5 menggabung 13, Bungo 4 menggabung 14, Kerinci 8 menggabung 2, Tanjung Jabung Barat 6 menggabung 15, Merangin 9 menggabung 14, Sarolangun 5 menggabung 14, Tebo 12 menggabung 5, Muarojambi 7 menggabung 9, Tanjung Jabung Timur 5 menggabung 16.

Menurut Rahmad Derita, untuk SMALB 26 peserta 2 ruangan 4 pengawas, SMPLB 56 orang sebanyak 7 ruang dan 14 pengawas. Sedangkan Paket C 2. 698 orang 166 ruang 33 pengawas, Paket B 1. 819 orang 129 ruang 258 pengawas.

Dia mengatakan, sistem ujian tahun ini, masih seperti tahun kemarin, terdapat 20 paket soal, hingga siswa bisa mendiri untuk mengisi soal itu. “Jangan harap dan jangan percaya jika beredar kuncu jawaban,” katanya.

Disebutkan, untuk pengawasan UN ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi bekerjasama dengan domain Perguruan Tinggi (PT) di Jambi. Dalam hal ini untuk pengawasan dilakukan oleh mahasiswa Universitas jambi (Unja). Kemudian pihak kepolisian dan Satuan Pol PP juga ikut mengawasi UN di Provinsi Jambi.

Soal UN Aman

Sesuai jadwal, soal-soal Ujian Nasional (UN) tiba di Dinas Pendidikan Kota Jambi pada Minggu (13/4) sekira pukul 09.00 WIB. Soal-soal diantar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi menggunakan mobil POS Jambi, dengan jumlah 178 kardus.

Setiba di Disdik Kota Jambi, soal-soal langsung disambut oleh Ketua UN Kota Jambi Edi Triono Spd  Mpd, perwakilan dari perguruan tinggi dan personel Polda Jambi.

Pantauan di seluruh SMA di Kota Jambi pelaksanaan UN berjalan dengan baik. Kepala SMA I Kota Jambi Zul Asri, mengaku pelaksanaan UN hari pertama berjalan dengan baik. Pihaknya mempersiapkan 11 ruangan untuk UN.

Siswa yang ikut menjadi peserta UN di sekolahnya sebanyak 209 murid, 149 jurusan IPA, 60 orang jurusan IPS.

Sementara distribusi soal ke kabupaten/kota se-Provinsi Jambi berjalan sesuai rencana. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan selaku Ketua Pelaksana tingkat Provinsi Jambi A Mukti.

Menurutnya, distribusi soal telah dilaksanakan sejak tanggal 9-10-11 April lalu ke 108 sekolah penyelengara tingkat SMK, SMA dan Madrasah Aliyah.

KPAI Pantau UN di Jambi

Serius
Sementara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menurunkan tim pemantauan Ujain Nasional (UN) di beberapa provinsi di Indonesia termasuk Jambi. Jadwal pemantauan UN di Jambi direncanakan pada Selasa (15/04).

Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh di Jakarta, mengatakan, KPAI akan menerjunkan tim pemantauan di beberapa titik di Jabotabek. Sementara, hari Selasa akan ada tim pemantauan di Jambi, NTB, dan Kaltim.

Selain itu, KPAI merekomendasikan agar pengamanan UN yang dilakukan aparat kepolisian tidak dilakukan secara terbuka agar tidak mempengaruhi mental dan psikologis anak.

Dalam pemantauan tersebut, KPAI menemukan sejumlah polisi yang berjaga, mengunakan pakaian seragam lengkap. Sejauh ini, tambah Asorun, KPAI telah menerima enam pengaduan terkait dengan pelaksanaan UN.

KPAI akan melakukan pengawasan UN serta membuka Posko Pengaduan Pelanggaran Ujian Nasional sebagai upaya untuk memastikan agar semua anak Indonesia tanpa terkecuali mendapatkan perlindungan optimal. 

Jamin UN Tidak Bocor

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menjamin Ujian Nasional untuk peserta didik tingkat Sekolah Menengah Atas dan sederajat pada 14-16 April 2014 tidak akan bocor.

“Peluang bocor tidak ada, nyontek saja tidak ada karena 20 siswa yang ada di dalam kelas menerima 20 soal yang berbeda. Isu kebocoran selalu ada tapi kami sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan sudah menjalankan koordinasi di lapangan untuk mengecek kebenaran mengenai isu tersebut. Kapolri(Jenderal Polisi Sutarman, red) juga sudah berjanji akan segera mengecek bila ada pelaporan mengenai kecurangan UN lewat SMS karena memang polisi bekerjasama dengan seluruh operator telepon,” kata M Nuh.

Posko pengaduan Kemendikbud membuka posko pengaduan UN 11 April hingga 16 Mei 2014 melalui telepon, faksimili, surat elektronik, maupun tatap muka di Puspendik, gerai informasi media Pusat Informasi dan Humas, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan di Inspektorat Jenderal (Itjen).

“Mekanisme pelaporan untuk mengawasi kebocoran akan ditindaklanjuti melalui posko pengaduan nanti,” katanya.

M Nuh juga sudah melakukan teleconference pada Kamis (10/4) dengan dinas pendidikan provinsi dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) serta perguruan tinggi untuk menjamin distribusi soal UN.

“Semua soal UN di semua provinsi sudah sampai misalnya di ujung-ujung seperti Papua, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur hingga Aceh sudah melaporkan bahwa soal diterima dengan baik dan belum ada laporan kekurangan soal, Kapolda-Kapolda dan Kapolri juga sudah memastikan agar tidak terjadi apa-apa,”  jelas M Nuh. (*/dgl/lhi/ant/lee).
***

Tabel Perhitungan Kelulusan UJian Nasional 2014
Formula nilai akhir penentu kelulusan siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat, serta sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, pada UN Tahun Pelajaran 2013/2014 ditetapkan dengan menggabungkan nilai mata pelajaran ujian nasional (UN) dengan nilai sekolah.
  1. Nilai Akhir(NA) adalah pembobotan 60 persen nilai UN ditambah 40 persen nilai sekolah ( S/M ).
  2. Nilai sekolah adalah pembobotan 30 % nilai US/M ditambah 70 % nilai rata-rata rapor.
  3. Rata-rata nilai akhir (NA) minimal 5,5
  4. Nilai akhir (NA) tiap mata pelajaran minimal 4,00
  5. Tidak ada ujian ulang
Nilai rapor yang diperhitungkan :
  • Untuk SMP / MTs dan SMPLB  nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5
  • Untuk SMA / MA, SMALB dan SMK nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5.

Tidak ada komentar: