Halaman

Selasa, 25 Februari 2014

Membaca Peluang Caleg Batak Dapil Kota Jambi


Caleg Batak Nasrani Pemilu 2009 Saat Didoakan di HKBP Kotabaru Jambi Oleh Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt DF Sibuea. Foto Rosenman Manihuruk



JELANG PEMILU 9 APRIL 2014

Duduk menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kini menjadi incaran banyak orang yang berambisi. Menuju kursi dewan dengan slogan tujuan pengabdian mulia dalam menyuarakan aspirasi rakyat, hanya kiasan semata. Tidak sedikit partai politik asal main comot calon legislatif (caleg) nya, hanya memperoleh suara pemilih semata. Begitu juga caleg bermarga dapil Kota Jambi untuk DPRD Provinsi Jambi.

ROSENMAN MANIHURUK, Jambi

Dampak dari main comot itu, banyak oknum caleg bukan lagi untuk tujuan mulia itu, namun lebih kepada kepentingan pribadi dan kelompok atau partai. Sehingga banyak oknum caleg jika sudah terpilih jadi anggota dewan bukan lagi menyuarakan aspirasi masyarakat, namun “sibuk” cari lokak untuk mengembalikan dana pencalegan sebelumnya.

Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014 tinggal 41 hari lagi. Strategi para caleg untuk meraup suara kini semakin gencar. Kali ini menyoroti caleg DPRD Provinsi Jambi yang ber marga alias etnis Batak Nasrani daerah pemilihan (Dapil) 1 Kota Jambi.

Dapil 1 Kota Jambi mendapat 10 kursi di DPRD Provinsi Jambi. Jumlah kursi di DPRD Provinsi Jambi ada 55 kursi yang akan diperebutkan  624 orang caleg dari enam dapil di Provinsi Jambi. Sementara caleg Dapil Kota Jambi mencapai 119 caleg dari 12 partai politik.

Sementara jumlah Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) di Provinsi Jambi untuk Pemilu 2014 berjumlah 2.528.361 dari 3.532.126 jiwa jumlah penduduk Provinsi Jambi.

Jumlah DP4 itu terbagi laki-laki sebanyak 1.297.288 jiwa dan perempuan sebanyak 1.231.073 jiwa yang  tersebar di 11 kabupaten/kota. Sementara jumlah DPT Dapil Kota Jambi berjumlah 435.010 dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 1.706. 

Sedangkan Bilangan Pembagi Penduduk selanjutnya disingkat BPPd untuk satu kursi dewan mencapai 64.220 suara.  

Caleg Batak Nasrani

Berdasarkan catatan Harian Jambi, setidaknya ada lima caleg Batak Nasrani dari Dapil Kota Jambi. Mereka yakni Dewi Cristina Simbolon dari Partai Nasdem, R Thony Simatupang, Ricando Sianipar SH keduanya dari PDIP, Rusli L Sibagariang SE MM dan Warmen Simarmata keduanya dari PKPI.

Untuk lolos ke DPRD Provinsi Jambi, masing-masing caleg ini harus memperoleh 65 ribu suara. Kelima caleg ini harus bersaing dengan 114 caleg Dapil Kota Jambi untuk merebut suara pemilih yang berjumlah  435.010 orang di 1.706 TPS yang tersebar di Kota Jambi.

Melihat gambaran jumlah caleg dan mata pilih tersebut, kelima caleg ini bakal sulit memperoleh kursi DPRD Provinsi Jambi karena suara etnis Batak Nasrani di Kota Jambi bakal terbagi di 5 caleg tersebut. 

Sementara jumlah masyarakat Kota Jambi etnis Batak beragama Nasrani diperkirakan hanya berjumlah 80 ribu jiwa. Persaingan caleg Batak Nasrani begitu ketat pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 mendatang. 

Selama ini masyarakat Batak di Jambi secara umum belum mengetahui secara jelas rekam jejak ke 5 caleg Batak Nasrani tersebut. Mereka baru memperkenalkan wajah dan nama dalam bentuk baliho dan spanduk-spanduk di persimpangan jalan dan tempat-tempat komunitas Etnis Batak di Kota Jambi.

Mahalnya Suara Orang Batak 

Suara pemilih dari kalangan warga masyarakat Batak di Jambi ternyata menjadi rebutan para calon legislatif (caleg). Suara pemilih dari kalangan warga perantau tersebut dinilai sangat signifikan mengkatrol perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Penilaian itu didasarkan pada dua tiga kali pemilihan Gubernur Jambi dan Wali Kota Jambi.

Keberhasilan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Jambi, H Zulkifli Nurdin merebut jabatan Gubernur Jambi dua periode, yakni 1999 - 2004 dan 2005–2010 dan Hasan Basri Agus Periode 2010-2015 tak terlepas dari dukungan penuh warga masyarakat Batak di daerah Jambi.

Warga masyarakat Batak mendukung H Zulkifli Nurdin karena Dia telah dikukuhkan menjadi sesepuh adat orang Batak di Jambi dengan gelar Jaihutan Mangaraja (Raja Panutan). 

Warga masyarakat Batak juga turut andil mengantarkan kader PAN, Bambang Priyanto dan Sum Indra menduduki kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi periode 2008 – 2013 dan Walikota-Wakil Walikota Periode 2013-2018 Sy Fasya –Abdullah Sani.

“Nikmatnya” suara orang Batak yang dirasakan H Zulkifli Nurdin, Hasan Basri Agus, Bambang Priyanto dan Sy Fasya tersebut ingin juga “dicicip” para caleg dari kalangan orang Batak di Jambi. Karena itu, jelang masa kampanye pemilu, mereka berlomba-lomba meraih simpati masyarakat Batak Jambi. 

Kesempatan baik yang dimanfaatkan para caleg Batak Jambi meraih simpati warga dari etnis mereka, yakni menghadiri tradisi orang Batak rantau, Pesta Bona Taon (Pesta Awal Tahun). Pesta bona taon (PBT) tersebut berlangsung mulai pekan kedua Januari–Maret.

Pantauan Harian Jambi di Kota Jambi, hampir 80 persen dari ratusan kegiatan PBT perkumpulan (punguan) marga dan parsahutaon (kerabat sekampung) di Jambi dihadiri caleg warga Batak. Baik caleg dari partai berbasis nasionalis.

Untuk merebut simpati kalangan warga masyarakat Batak pada PBT, para caleg pun harus nyawer (memberikan uang) ketika acara manortor (menari). Selain itu para caleg ada juga yang memberikan sumbangan uang kepada panitia hingga Rp 2 juta, memberikan minuman bir dan sebagainya. Kemudian para caleg juga ada yang mendapat kesempatan memaparkan visi dan misi serta menyanyi.

Persaingan Ketat 

Caleg orang Batak Nasrani di Jambi yang bersaing meraih dukungan suara orang Batak untuk DPRD Provinsi Jambi yakni 5 caleg. Sementara Pemilu 2009 lalu Caleg Batak untuk DPRD Provinsi jambi mencapai 75 orang dari 6 Dapil se Provinsi Jambi.

Kursi dewan yang mereka incar sebanyak 55 kursi di DPRD Provinsi Jambi.
Seorang caleg yang cukup intensif menghadiri acara PBT orang Batak di Jambi, yaitu Tigor GH Sinaga. Putra Batak kelahiran Jambi ini caleg DPR Pusat dari Nasdem Jambi nomor urut tujuh. 

Tigor GH Sinaga Caleg DPR RI Dapil Provinsi Jambi Partai Nasdem No 7
Tigor GH Sinaga satu-satunya Caleg DPR RI yang bermarga dari Provinsi Jambi Pemilu 9 April 2014 mendatang. Sementara Pemilu 2009 lalu, setidaknya ada tujuh Caleg Batak Nasrani mencaleg dari Provinsi Jambi, diantaranya yakni Sofyan Pangaribuan (PDIP), Yenny br Sinaga (PDS) dan Tigor Sinaga (PAN). 

Tigor intensif mendekatkan diri meraih simpati warga masyarakat Batak di Jambi melalui PBT karena menilai suara pemilih orang Batak di daerah itu cukup signifikan. Setiap PBT marga batak selalu disempatkan hadir.

Menurut Tigor Sinaga, dia bisa melakukan pendekatan intensif kepada orang Batak di Jambi hanya melalui PBT. Tigor Sinaga juga berupaya meraih simpati orang Batak di Jambi karena jumlah pemilih dari warga masyarakat Batak cukup signifikan. 

Sesuai hasil survei, jumlah pemilih dari warga masyarakat Batak di Provinsi Jambi mencapai 14 persen dari 2.528.361 pemilih di Provinsi Jambi. “Memang suara orang Batak di Jambi bukan menjadi andalan untuk meraih kursi DPR Pusat pada pemilu kali ini. Tetapi suara orang Batak cukup signifikan, bisa menambah suara yang kita peroleh dari keluarga perusahaan dan penghuni komplek-komplek perumahan,” katanya. (*/lee)

***
Caleg Batak Berkaca dari Pemilu 2009 

Pada Pemilu 2009 lalu, sebanyak 45 calon legislatif (caleg) orang Batak bersaing dengan 712 caleg lain untuk berebut 45 kursi DPRD Kota Jambi. Jumlah caleg paling banyak dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Jambi IV (Kecamatan Kotabaru) yakni 16 caleg.

Kecamatan Kotabaru merupakan domisili komunitas Batak paling banyak di Kota Jambi. Bahkan jumlah pemilih di Kecamatan Kotabaru mencapai 80 ribu dengan kuota 10 kursi DPRD. Kemudian caleg Batak dari Dapil Kota Jambi III (Kecamatan Jambi Selatan) yakni 10 caleg.

Pemilu 2009 lalu, Partai Damai Sejahtra (PDS) paling banyak mengusung caleg etnis Batak dari lima dapil yakni mencapai delapan caleg. Diurutan partai kedua yang mengusung etnis Batak yakni PKDI 3 caleg dan PPRN 2 caleg. Sedangkan sejumlah parpol dari 38 parpol peserta Pemilu 2009 rata-rata hanya dua dan satu caleg etnis Batak.

Saat itu, sekitar 23 caleg warga Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik XXV Jambi didoakan secara khusus dalam kebaktian gereja di Gereja HKBP Kotabaru Jambi. Kebaktian khusus tersebut dipimpin oleh Pdt B Siagian MTh dan arahan dari Praeses HKBP Distrik XXV Pdt David F Sibuea MTh saat itu.

Terseok Perolehan Suara

Hasil Pemilu 9 April 2009 lalu, Caleg dari etnis Batak di Provinsi Jambi minus mendapatkan suara. Tujuh caleg Batak untuk DPR RI dari berbagai Parpol, satupun tidak mendapatkan kursi.

Sementara itu, sebanyak 24 caleg Batak untuk DPRD Provinsi Jambi juga kalah nasib merebut 45 kursi di DPRD Provinsi Jambi. Dari 24 caleg Batak itu maju lewat lewat 13 partai dari 44 partai, hanya satu yang duduk yakni Silaban Dapil Tanjung Jabung Timur dan Barat (PDIP) peserta Pemilu 2009 lalu.

Caleg Batak itu paling banyak maju dari daerah pemilihan (dapil) Jambi I (Kota Jambi) dengan tujuh calon dan Jambi II (Kabupaten Batanghari dan Muarojambi) tujuh orang.

Sementara itu, sebanyak 45 caleg orang Batak untuk DPRD Kota Jambi berjuang untuk berebut 45 kursi DPRD Kota Jambi. Jumlah caleg paling banyak dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Jambi IV (Kecamatan Kotabaru) yakni 16 caleg.

Kemudian caleg Batak dari Dapil Kota Jambi III (Kecamatan Jambi Selatan) yakni 10 caleg. Sementara Partai Damai Sejahtra (PDS) paling banyak mengusung caleg etnis Batak dari lima dapil yakni mencapai delapan caleg Pemilu 2009 lalu.

Lima Caleg Batak di DPRD Kota Jambi

Sementara dari 45 caleg etnis Batak merebut 45 kursi DPRD Kota Jambi, empat diantaranya
duduk menjadi Anggota DPRD Kota Jambi. Ke Anggota DPRD itu yakni Ir Paul M Nainggolan (P Demokrat Dapil Jambi Selatan), Junadi Singarimbun (PDI-P Dapil Jambi Selatan).

Anggota Dewan: Kelima anggota DPRD Kota Jambi dari etnis Batak Nasrani yakni (kiri ke kanan) Paul M Nainggolan (Partai Demokrat), Efron Purba (PDS), Maria Magdalena Tampubolon (PDI-P), Junaidi Singarimbun (PDI-P) dan Jefri B Pardede (Golkar) foto bersama sebagai tanda kekompakan mereka dalam memperjuangkan aspirasi rakyat Kota Jambi, khususnya etnis Batak di Kota Jambi. Foto ROSENMAN M/HARIAN JAMBI
Kemudian Maria Magdalena Tampubolon (PDI-P Dapil Kecamatan Kotabaru) dan Efron Purba (PDS-Dapil Kotabaru) serta satu orang hasil Pergantian Antar Waktu (PAW) yakni V (Kecamatan Telanaipura dan Kecamatan Danau Teluk) yakni Jefri Bintara Pardede (Golkar).

Pertengahan Januari 2014,  Efron Purba di PAW ke Hasudungan Sitohang (PDS). Efron Purba di PAW karena pindah partai ke Gerindra dan mencaleg lagi di Dapil Kotabaru Jambi.

Seorang tokoh muda Batak di Jambi, Yoman Ray Tambunan mengatakan, minimnya caleg Batak yang lolos Pemilu 2009 lalu, karena suara terbagi. Caleg Batak banyak maju lewat parpol.

“Banyaknya caleg Batak yang maju, membuat mata pilih Batak bingung. Inilah akibatnya, suara pecah. Hal itu terjadi di caleg DPR RI, DPR Provinsi dan DPRD Kota Jambi. Inilah kelemahan orang Batak, ingin semua maju. Akibatnya satupun tidak ada yang dapat kursi. Tapi syukur ada lima Etnis Batak di DPRD Kota Jambi,” katanya. (lee) (BACA HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI RABU 26 FEBRUARI 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar