Halaman

Jumat, 28 Februari 2014

Jahit dan Vermak Bandung Jeans



Bandung Jeans. Foto-foto Murabil Fadil/Harian Jambi


Sebagai icon dalam fashion, berbisnis celana jeans adalah pilihan yang sangat menarik untuk ditekuni. Selain digandrungi semua kalangan yang berasal dari semua jenis usia, jeans juga adalah bisnis yang tidak akan pernah mati. Karena sejak jaman bahoela hingga kapan pun, jenis celana tersebut tetap akan digandrungi dan dijadikan pakaian wajib oleh semua orang.

MURABIL FADIL, Jambi

Pakaian berbahan Denim alias jeans menjadi seragam pas saat ingin tampil lebih kasual. Karena itu, hampir setiap orang mempunyai celana atau baju berbahan jeans. Tak heran, banyak sekali produsen baju, tempat penawaran jasa pembuatan jeans, yang menjual produk busana berbahan jeans saat ini. Salah satunya tempat usaha jahit dan vermak Bandung Jeans.

Usaha Bandung Jeans, usaha yang bergerak di bidang jasa dalam usaha  konveksi jins dan permak jins. Untuk di kota Jambi, usaha tersebut cukup menjanjikan.Berdiri dari  empat tahun lalu, usaha Konveksi Jins, yang diberi nama bandung Jeans hingga saat ini tampak eksis  sehingga pemiliknya berniat ingin mendirikan cabang-cabang baru di daerah dan tempat lain.

Tampak di lapangan, bahwa lokasi usaha yang cukup strategis , tepat di pinggir Jalan kawasan Paal V, Jalan Pangeran Hidayat. Tempat usaha itu tak sulit dicari. Tengok saja bangunan usaha tersebut terlihat besar, yang mana dipenuhi dengan barang-barang dasar  yang berkualitas dan banyak model dan jenis-jenis bahan di dalamnya. Kemudian juga ada mesin-mesin alat  untuk menjahit, disertai dengan penukang dan para ahli dalam menjahit.

Mulanya Tiga Karyawan 


Bandung Jeans yang tadi awalnya memiliki tiga karyawan, hingga kini sudah memiliki belasan karyawan yang bisa dikatakan piawai dalam menjahit.  Apapun permintaan konsument dalam mengolah dan membentuk pakaian, pengelola siap memenuhi permintaan tersebut. Solanya dikatakan oleh haris bahwa di setiap tukang karyawan dalam menjahit, sudah memiliki pengalaman dan keahliannya masing-masing.

 Seperti ada yang  khusus menjahit model desain celana jeans, terus kemudian ada juga yang khusus pada pembuatan Jas maupun kemeja dari Jeans. Pokoknya disesuaikan dengan selera konsumen. Dalam hal ini Bandung Jeans, berupaya untuk selalu memuaskan para pelanggan dan konsumennya. 

Kami berupaya terus memberikan pelayanan dan edukasi kepada para konsumen,” tutur Haris. Edukasi yang dimaksud ialah seperti mengarahkan konsumen model dan dasar bahan apa yang pas saat pencocokan pemakaian celana dan baju, saat menentukan pilihan corak dan model mana yang pas, kemudian bisa juga soal mengarahkan konsumen untuk memilih bahan dasar.

Bandung Jeans adalah tempat menerima pesanan tempahan penjahitan dan pembuatan yang bukan hanya fokus celana khusus jeans saja, akan tetapi seperti beberapa model celana yang bukan dasar jeans, kemudian baju kemeja jeans dan model-model Jas.
 
Basic Bukan Kendala untuk Berbisnis

Haris sebagai pemilik sekaligus pengelola usaha tersebut,  memang bukan seorang yang memiliki basic sebagai ahli menjahit pakaian. Akan  Tetapi hal itu  tidaklah menjadi kendala baginya dalam membuka usaha yang berkaitan dengan bisnis garment. Apalagi dalam perjalanannya, kehadiran usaha Bandung Jeans  tersebut, lahir dari suatu inspirasi Haris. 

Lahir dari Inspirasi
 
Beberapa factor yang membuat mendirikan usaha itu. Di antaranya ialah, Bandung Jeans lahir dari sebuah inspirasi dan suatu alasan yang bisa dikatakan logis. Maksudnya ialah, di lingkungan keluarganya tersebut  memiliki berat badan yang semuanya rata-rata berbadan besar, sehingga sulit untuk mencari celana yang pas dan betul-betul nyaman saat dipakai. 

Kemudian, menurut Haris, 90 persen rata-rata orang hampir kesulitan dalam mencari pakaian yang pas di tempat pembelian, apalagi dalam urusan memilih celana. Alasan ini membuat Haris memiliki inisiatif sendiri, yang mendorongnya untuk membuka usaha tersebut. 

Berdirinya usaha ini, salah satunya ialah terinspirasi dari suatu persoalan, yang mana keluarga kami rata-rata badannya besar. Sehingga membuat kami terasa kesulitan untuk mencari penjual pakaian yang pas dan nyaman bagi kami,” ujar  Haris.
evii karyawan

Hingga saat ini, bak gayung bersambut, wajar saja, tak sedikit konsumen yang setiap harinya memesan dan menggunakan jasa Bandung Jeans tersebut. Pastinya Bandung Jeans menjadi tempat yang bisa dipercaya, baik itu dalam hal kuailitas bahan, maupun soal kerapian hasil jahitannya.

Sesuai dengan Selera Konsumen Jambi 

Bandung Jeans, tak kalah dalam ketersediaan jenis bahan-bahan yang disediakan.  Barang tersebut langsung didatangkan dari luar daerah, yakni Bandung dan Jakarta. Bila membicarakan Soal kualitas bahan, tak diragukan lagi. 

Mulai dari harga yang ekonomis sampai ke harga yang jutaan rupiah, disesuaikan dengan permintaan dan kesanggupan dari konsumen. Pastinya bahan yang disediakan bukan bahan  entengan. Walaupun dimulai dengan harga relative murah, tetapi soal bahan maupun hasil pembuatannya tetap diutamakan. 

Konsumen bisa saja memilih jenis bahan yang disediakan, seperti  Garmen dengan berbagai warnanya, biru hitam dan biru muda. Kemudian, jenis bahan Garmen Millennium, Double Ring, Chinos, Salvage, Kanvas, dan Drill. Harga masing-masing jenis bahan bervariasi. 

Mulai dari harga yang ekonomis hingga lumayan tinggi. Jenis bahan Salvage memiliki line berwarna atau warna yang bergaris yang bagus, diantara garis tersebut ada yang dinamakan single line, dan triple line. Soal harga dari jenis bahan tersebut,  bisa  Rp 500 ribuan hingga jutaan rupiah, tergantung jenis bahan, harga tinggi maka ketahanan dan kualitas bahannya lebih bagus lagi. 

Untuk bahan bahan yang dihargai ekonomis,  biasanya disesuaikan dengan pemakaian daripada jenis bahan itu sendiri. Bahan sudah ditentukan, kemudian soal ukurannya sudah ditetapkan yakni untuk ukuran biasanya pembuatan celana misalnya, 1 meter 25 centimeter atau (1,25 m) sama dengan ukuran penjualan celana dengan pemakaian Size 29, dan apabila melebihi pemakaian kain atau bahan tersebut di atas, maka harganya akan berbeda pula.

Omset Tergantung Rejeki

Nah, soal omset dan para konsument, menurut Haris, semuanya itu tergantung pada rejeki usaha itu sendiri, kadang ramai, terkadang biasa saja.  Dalam seharinya rata rata normalnya bisa 20 konsume yang pesan. Dalam pemesanan situasi normal saja, satu bulannya bisa mencapai Rp 96 Juta rupiah,dan itu bisa mencapai ratusan juta rupiah. Soalnya momen tertentu bisa mencapai  pemesanan hingga 40 sampai 50 konsument, dan itu jikalau lagi ramai-ramainya. 

Akan tetapi dijelaskan juga bahwa ada hari-hari tertentu di mana para konsumen pelanggan bisa ramai, seperti hari-hari besar, dan di saat pemesanan dalam jumlah yang besar, seperti pihak swasta atau lembaga instansi yang memesan di tempat tersebut.

Namanya juga usaha, dan tergantung rizkinya lah, kadang ramai dan kadang bisa juga sepi. Pastinya untuk usaha ini, ada waktu-waktu tertentu, seperti lagi mengahadapi hari besar, maupun momen tertentu. Terus kemudian ada juga dari perusahaan-perusaan yang memesan dengan jumlah yang cukup banyak, seperti meminta dibikinkan celana berbahan Jeans bagi semua karyawannya,” ucap Haris.

Tak bisa dipungkiri, dan lebih jauh lagi soal keterkaitan kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Dijelaskan juga oleh Haris, bahwa ada keterkaitan antara kegemaran masyarakat maupun konsumen dalam berbelanja kebutuhan dalam rumah tangga, kelengkapan alat-alat seperti pakaian, baju atau yang minta dibuatkan pakaiannya.  

Kesemuanya itu pastilah berkaitan dengan pendapatan per kapita dari masyarakat itu sendiri. Rata-rata masyarakat di daerah-daerah lebih dominan bekerja sebagai petani. 

Sementara ini, harga sembako dan pengaruh pertukaran rupiah terhadap dollar semakin melemah. Sehingga dalam hal ini, masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan yang paling dibutuhkannya. Apalagi soal ketersediaan bahan sembako kebutuhan dapur dalam rumah tangga.

Bisnis Sepanjang Masa

Disinggung juga soal persaingan usaha dan kekhawatiran ke depannya nanti terkait dengan usaha itu, apalagi memang usaha ini menawarkan jasa, tak seperti toko-toko yang menjual pakaian langsung jadi. Menurut Haris lagi, bahwa selama orang-orang masih membutuhkan pakaian, dan seorang itu tidak bisa mendapatkan barang dan model yang dibutuhkannya, maka Haris percaya dalam usaha tersebut masih banyak yang akan memakai jasa usaha tersebut.  
  
Pakaian yang paling banyak dan sudah ditempah pembuatannnya yakni model celana Jeans, yang berbanding lurus dengan penjualan celana seragam dinas kantoran.

Saat ini kendala dalam hal usaha tersebut, juga sempat dikeluhkan oleh Haris, seperti seringnya mati lampu (PLN). “Listriknya sering mati, tetapi kita juga menyediakan alat bantu listrik sendiri,” jelas Hari. Kemudian, supaya usahanya bisa berkembang pesat, hari punya keinginan untuk membuka cabang, menginovasikan dan berkreasi, sehingga bisa menciptakan merek sendiri. 

Dikatakan juga oleh ia bahwa dalam hal usaha seyogyanya tak bosan untuk mengeksplor dari dalam diri, harus digali, dan dijelajahi hingga didalami kembali. Bagusnya lagi bisa mengembangkan keunggulan pada diri  .(*/ini)-(HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI KAMIS 27 FEB 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar