HARIAN JAMBI EDISI RABU 8 JAN 2014 HAL 19 |
PELABUHAN
UTAMA
Kunjungan
kerja (kunker) Menteri Perhubungan Republik Indonesia EE Mangindaan bersama tiga
Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan RI yakni Dirjen Perhubungan Udara
Herry Bekti, Dirjen Perhubungan Laut Bobby R Mamahit, Dirjen Perhubungan Darat
Soeroyo Ali Meoso ke Jambi sebagai bukti komitmen Pemerintah Pusat serius untuk
membangun Pelabuhan Laut Ujung Jabung, Provinsi Jambi. Pelabuhan Ujung Jabung
bakal diproyeksikan sebagai pelabuhan utama.
ROSENMAN MANIHURUK Jambi
Kunker
Menhub dan tiga Dirjen itu, Senin (6/1) bertepatan dengan puncak HUT Provinsi
Jambi ke-57. Kunker itu juga sebagai komitmen terhadap percepatan pembangunan
infrastruktur perhubungan di Provinsi Jambi.
Menhub EE
Mangindaan didampingi Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dan Kadishub Provinsi
Jambi Ir Bernhard Panjaitan MM mengatakan, pembangunan Pelabuhan Laut Ujung
Jabung yang terletak di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Provinsi Jambi akan diproyeksikan menjadi Pelabuhan Utama.
Pemerintah Pusat tahun 2014 ini telah mengalokasikan dana Rp 80 miliar sebagai
tahap awal pembangunan pelabuhan tersebut.
Pelabuhan ini akan dikoneksikan dengan Pelabuhan Tanjung Siapiapi, Sumatera Selatan, Pelabuhan Dumai, Riau. Dari 14 pelabuhan di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Jambi, belum ada pelabuhan utama di Jambi.
Dari 14 pelabuhan
itu, 10 diantaranya hanya pelabuhan pengumpan. Sehingga mulai 2014 sesuai
dengan SK Menteri Perhubungan dan Persetujuan DPR RI, Pelabuhan Laut Ujung
Jabung, Provinsi Jambi akan dijadikan Pelabuhan Utama.
“Pelabuhan Ujung
Jabung sebagai kekuatan Sumatera dalam koridor Sumatera Percepatan Pembangunan
Ekonomi Provinsi Jambi dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ujung Jabung nantinya merupakan sarana
penunjang transportasi segitiga emas perekonomian Indonesia,
Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia,” kata EE Mangindaan.
Menurut EE
Mangindaan, nantinya Pelabuhan Ujung Jabung, nantinya akan ada dermaga Cargo
,BBM, CPO, Batubara, Penumpang. Dirinya juga mengatakan terimakasih kepada
Pemerintah Provinsi Jambi yang mendukung lewat pembebasan lahan seluas 200
hektar untuk pelabuhan tersebut.
“Kedatangan saya
bersama tiga Dirjen Kemenhub sebagai bukti dan komitmen bahwa Pembangunan laut
Ujung Jabung Timur harus diselesaikan secara bertahap,” katanya.
Disebutkan, berdasarkan
kajian dan rekomendasi dari Ditjen Perhubungan Laut, mengingat besarnya
anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung sesuai masterplan yang mencapai kurang lebih Rp
2 triliun, maka pembangunan pelabuhan itu akan dibangun secara bertahap hingga
dapat dioperasikan secara minimal.
Menurut
Mangindaan, Pelabuhan Ujung Jabung Timur telah mulai direncanakan untuk
dikembangkan sejak tahun 2011, sesuai laporan Dishub Provinsi Jambi.
Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung telah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi tahun 2013-2033.
Percepat Program
MP3EI
Menurut
EE Mangindaan, pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung guna Percepatan Pembangunan Ekonomi Provinsi Jambi dalam kerangka Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Sebagaimana
telah ditetapkan pemerintah pusat, bahwa kawasan pantai timur Provinsi Jambi
termasuk di dalam Koridor Ekonomi di dalam MP3EI. Dampak dari penetapan itu,
dana APBN akan dapat dikucurkan dalam pembiayaan infrastruktur. Terdapat tiga
agenda besar yang akan dilaksanakan untuk pembangunan infrastruktur perhubungan
di Provinsi Jambi dalam rangka MP3EI,” kata Mangindaan.
Seperti
pembangunan bandar udara serta pembangunan infrastruktur jalan. Pembangunan
ketiga kegiatan tersebut diyakini akan berdampak positif terhadap perekonomian
di Provinsi Jambi pada khususnya dan nasional pada umumnya.
Pemerintah
Pusat lewat dana APBN akan dikucurkan guna mewujudkan kerinduan masyarakat
Provinsi Jambi memiliki bandara bertaraf internasional dan pelabuhan
ekspor-impor di Jambi.
Sementara
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, dibangunnya Pelabuhan Ujung
Jabung Timur sebagai pelabuhan utama di koridor Sumatera, akan berdampak luas
bagi perekonomian Provinsi Jambi secara khusus dan Sumatera secara umum.
Pelabuhan Ujung Jabung Timur telah menjadi impian seluruh masyarakat Provinsi
Jambi.
Disisi
lain, Gubernur Jambi menyebutkan, PAD Provinsi Jambi tahun 2013 mencapai Rp 2,3
triliun. Peningkatan itu cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2009
hanya mencapai Rp 1,53 triliun.
Pertumbuhan
perekonomian Provinsi Jambi tentunya harus didukung infrastruktur perhubungan
melalui Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan akses transportasi laut
Pelabuhan Ujung Jabung. Transportasi jalur darat juga sangat mendukung
pertubuhan perekonomian Provinsi Jambi, khususnya dari sentra-sentra
perkebunan, pertanian, pertambangan dan migas.(*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar