Jumat, 04 Oktober 2013

Jambi Jalur Empuk Pasar Perdagangan Hitam


Foto Ist



Jambi, Bute Ekspres

Perairan Provinsi Jambi merupakan jalur transportasi air yang mudah bagi perdagangan gelap (black market) di Jambi. Kasus penyeludupan kini terus marak lewat jalur transportasi air melalui pelabuhan Kualatungkal hingga ke Pelabuhan Talang Duku, Kabupaten Muarojambi.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Jambi, Suryana, kepada wartawan, Kamis (3/10/13) mengatakan, pihaknya kini terus memperketat pemeriksaan muatan kapal-kapal yang sandar di Pelabuhan Talang Duku.

Menurutnya, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Jambi berhasil mengamankan barang-barang Import ilegal ke Jambi senilai lebih dari Rp.6,5 Milyar dari sebuah kapal angkut di sekitar desa Talang Duku dan Desa Sijenjang pada tanggal 10 dan 11 September lalu.

Disebutkan, dari kegiatan tersebut, negara di rugikan sebesar Rp.650 juta. Adapun jenis barang illegal dari hasil penangkapan tersebut antara lain 1.224 set camera DSLR EOS 1100D, 50 colly garmen dan produk tekstil, 15 karton supleman diet, 65 karton smartphone accesories, dan 55 set diaphragm pump husky graco.

Selain itu, juga ditemukan 8 pack digital photo printer, 35 pack media set fotoluiso, 13 pack fireball pump graco, dan 30 pack dynamo. “Jika barang-barang ilegal tersebut berhasil lolos, maka negara berpotensi mengalami kerugian hingga miliaran rupiah, di kalkulasikan nilainya mencapai Rp.6,5 Milyar dengan potensi kerugian negara 10 %, yakni Rp.650 juta,”ujar Suryana.

Sementara untuk potensi kerugian negara secara immateril, yakni dapat mengganggu industri, perdagangan, dan membahayakan masyarakat. Para pelaku, katanya masih dalam status terperiksa.

“Saat ini telah di lakukan proses penahanan terhadap 3 terperiksa, masing-masing 1 Nahkoda kapal KM Rezeki Baru dan 2 orang ABK kapal. Sementara untuk tersangka pemilik barang tidak di ketahui siapa,” ujarnya. (srg)

Tidak ada komentar: