Jumat, 08 Februari 2013

Provinsi Jambi Dilanda Banjir

Perum Griya Kenali Besar Dilanda Banjir. Foto Ist


Jambi, Simantab

Sejumlah permukiman penduduk di kabupaten/kota di Provinsi Jambi kini terkena banjir akibat meluapnya Sungai Batanghari. Bahkan warga yang bermukim di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari kini waspada terhadap banjir bandang. Sejumlah daerah yang banjir yakni Kota Jambi, Kabupaten Merangin, Sarolangun, Tebo dan Kabupaten Muarobungo.

Data yang diperolah dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Rabu (6/2/13) menunjukkan, akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Merangin  sebanyak 1.271 rumah terendam banjir. Beberapa daerah yakni, di Kecamatan Nalo Tantan, Desa Sungai Ulak sebanyak 600 rumah, Telun 32 rumah, Baru Nalo 3 rumah, Nalo Gedang 69 rumah. Sedangkan Aur Duri sebanyak 78 rumah, 2 diantaranya hanyut  dan 1 mengalami rusak.
  
Kemudian di Kecamatan Tabir, tepatnya Desa Rantau Limau Manis sebanyak 427 rumah terkena banjir, dan begitupun dengan Ulak Makam sebanyak 62 unit rumah.

Kasi Tanggap Darurat BPBD Provinsi Jambi, Dalmanto mengatakan, banjir terjadi sejak Selasa 5/2 akibat hujan deras, sehingga menyebabkan meluapnya Sungai Tabir dan jebolnya tanggul Danau Tambang Biji Timah di Desa Danau Kecamatan Nalo Tantan.

Disebutkan, banjir kiriman akibat meluapnya air di sejumlah sungai di Kabupaten Merangin terjadi di Kecamatan Batang Masumai, Kecamatan Nalotantan, Kecamatan Tabir Ilir, dan Kecamatan Margo Tabir. Ketinggian air mencapai sekitar dua meter.

Menurut Dalmanto, sementara banjir di Kabupaten Sarolangun meluas, Kompi senapa A dan empat kelurahan serta tiga desa terendam air. Kedalaman air bervariasi, untuk Kompi  A,80 kepala keluarga dari 135 orang prajurit yang tinggal di asrama terendam dan sisanya tinggal di barak yang saat ini juga terendam.

Data sementara dari Pemkab Sarolangun, di Kecamatan Sarolangun ada empat kelurahan yakni kelurahan yang terkena banjir, yakni Sarkam, Dusun, Pasar, dan Gunung Kembang, serta tiga desa yakni Baru Panti, Bernai Dalam, dan Lidung.

Dandim 0420 Letkol Inf Bonar Panjaitan bersama Sekda Sarolangun dan Kepala Dinas Sosnakertrans Samsulhuda juga telah meninjau lokasi banjir di Kompi A Sarolangun dan di daerah Pelayang. Sejumlah jalan menuju ke Kompi A saat ini sudah digenang air setinggi 30 cm.

Menurut Bonar Panjaitan, semua peralatan dan senjata sudah diamankan di Koramil karena di sana dataran tinggi. Untuk Kompi A, semuanya ada 135 prajurit. 80 orang di  antaranya sudah berkeluarga dan tinggal di asrama dan selebihnya bujangan di barak.

Banjir Kabupaten Sarolangun juga merendam Desa Baru Panti, Desa Muara Sawah, dan Desa Bernai. Banjir mulai menggenangi permukiman warga sejak sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi, Selasa (5/2) hingga Rabu (6/2).

Di Desa Baru Panti Kecamatan Sarolangun, sedikirnya 35 rumah warga yang terendam banjir. Kepala Desa Baru Panti, Mukhlis, mengatakan banjir yang melanda daerahnya disebabkan meluapnya air Sungai Tembesi.

Menurut Dalmanto, puluhan rumah di Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo juga terendam banjir. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bungo, sejak Selasa (5/2) membuat puluhan rumah di Desa Muara Kuamang dan Desa Danau Kecamatan Pelepat Ilir, terendam banjir.

“Menurut data dari Camat Pelepat Ilir, Amir Sumirna, di dua desa tersebut ada sekitar 98  unit rumah warga yang terendam banjir. Banjir disebabkan meluapnya air sungai Batang Pelepat yang melintasi dua desa tersebut. Air mulai naik saat magrib kemarin. Ketinggian air paling tinggi 60 centimeter,”kata Dalmanto.

Ribuan warga Bungo dan Tebo tak bisa tertidur lelap. Terutama warga yang tinggal di  sepanjang empat sungai utama yang melintas di dua kabupaten bersaudara ini. Keempat sungai yang tak henti-hentinya mengirim air ke pemukiman warga adalah Sungai Batang Bungo, Batang Tebo, Batang Pelepat, serta Batang Tabir.

Rumah-rumah penduduk di pinggiran sungai sebagian besar sudah kembali terendam air keruh berwarna kekuningan tersebut. Sejak dua hari lalu warga dalam kondisi siaga.

Tingginya debit Sungai Batanghari sudah merendam permukiman di Kampung Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya di Kota Jambi yang aman dari banjir.

Sementara sejumlah perumahan di Kota Jambi juga ikut terendam banjir akibat buruknya saluran drainase. Perumahan yang terkena banjir itu yakni Perum Griya Kencana Simpang Rimbo, Perum Namura Indah, Perum Widuri II dan Perum dan permukiman lainnya. Hingga Rabu (6/2/13) (BPBD) Provinsi Jambi belum ada memberikan bantuan kepada korban banjir. (rosenman saragih)

Tidak ada komentar: