Selasa, 08 Januari 2013

56 Tahun, Provinsi Jambi Lebih Baik

 

Walau Banyak Tantangan, Berbagai Kemajuan Telah Dicapai

Walaupun banyak jalan terjal yang dihadapi dalam mewujudkan Jambi EMAS 2015, dengan segala sumber daya yang dimiliki dan di tengah keterbatasan, Pemprov Jambi terus-menerus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan memajukan daerahnya. Perlahan tapi pasti, upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jambi dibawah kepemimpinan H.Hasan Basri Agus (HBA) dan H.Fachrori Umar, sedikit demi sedikit membuahkan hasil yaitu kemajuan bagi Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) pada saat malam pergantian tahun beberapa waktu lalu juga menyampaikan bahwa banyak keberhasilan yang dicapai dan ada juga yang belum di Tahun 2012, keberhasilan yang tertunda ditahun lalu, maka di tahun 2013 ini bisa disempurnakan dan Jambi EMAS 2015 akan bisa terwujud. “Dengan menginstrospeksi diri, apa saja yang telah dilakukan di tahun-tahun yang lalu, dan jika ada kegagalan atau ada yang kurang baik, ditahun depan kita bertekad untuk dapat terus berjuang agar bisa meraih apa yang di cita-citakan, “ungkap Gubernur.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Jambi ini juga menyampaikan dan mendoakan agar di tahun 2013 ini masyarakat jambi semakin sejuk dan makmur, semakin lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,  kehidupan beragamanya juga semakin baik, masyarakat juga semakin tentram dan aman serta hubungan kekeluargaan semakin dipererat.
Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jambi DR. H. Hadri Hasan mengatakan, sebagai tokoh masyarakat dirinya merasakan ada banyak kemajuan dan perubahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi  Jambi di bawah kepemimpinan pasangan Gubernur-Wagub, Hasan Basri Agus (HBA)-Fachrori Umar. Terutama berbagai pembangunan yang berpihak langsung kepada masyarakat miskin. Misalnya di bidang infrastruktur dan sarana umum, sudah nampak adanya berbagai perbaikan ruas jalan maupun infrastruktur lainnya. Misalnya di jalan lingkar Kota Jambi yang sebelumnya rusak berat saat ini sudah bagus dan lancar dilalui,” ujar Ketua MUI ini.
 
DR. H. Hadri Hasan juga menambahkan, begitupula dengan ruas jalan di pelosok Kabupaten Merangin, yakni ruas Jalan Jangkat. Saya banyak mendapatkan informasi dari masyarakat tentang sudah membaiknya ruas jalan yang diperbaiki oleh Pemprov Jambi melalui kontrak jamah atau multiyears,” jelasnya.

Diatambahkannya juga, dengan perbaikan infrastruktur jalan telah memicu peningkatan aktifitas perekonomian masyarakat. Baik di sektor pertanian, perdagangan maupun bidang ekonomi kerakyatan lainnya. Sehingga efek akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Misalnya di Jangkat, saat ini hasil produksi pertanian sudah bisa dibawa dengan mudah ke ibukota kabupaten, yakni ke Kota Bangko atau kota lainnya. Sehingga harganya bisa lebih baik dari sebelumnya. Kemudian, harga sembilan bahan pokok juga bisa relatif lebih murah, karena saat ini ruas jalan sudah baik dan nyaman dilalui,” terangnya lagi. 
 
Sementara itu, salah satu pengamat ekonomi Jambi, Emilia Hamzah MA, menyatakan, indikator sederhana untuk melihat pencapaian kemajuan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan sektor-sektor ekonomi/PDRB menunjukkan pencapaian  pertumbuhan yang cenderung positif. Bahkan di atas nasional.“Aktivitas ekonomi menunjukkan khususnya yang non traded meningkat cukup signifikan,’’ terangnya.

Emilia juga menambahkan, dan yang perlu mendapatkan perhatian yakni pertumbuhan traded khususunya usaha rakyat. Baik itu pertanian, maupun industri pengolahan.‘’Ini mestinya yang ditarget dan perhatian lebih secara komprehensif dan terpadu antara Pemprov & Pemkot/kabupaten agar ekonomi maju aman dan sejahtera juga dinikmati oleh rakyat yang banyak berada di sektor ekonomi,’’ tuturnya. 

Disamping itu, Ketua Bappeda Provinsi Jambi Ir. H. Fauzi Ansori, MTP, menyampaikan, dalam rangka 56 Tahun provinsi Jambi, pembangunan Jambi sudah semakin berkembang. Hal ini terlihat dari indikator ekonomi makro. Dimana infrastruktur sudah semakin membaik. Jika tahun 2010, jumlah kondisi jalan yang mulus hanya 31 persen, saat ini sudah menjadi 64 persen. ''Ini menunjukkan bahwa arah pembangunan ekonomi sudah sesuai dengan yang diharapkan,'' terangnya. 

Selain itu, lanjutnya, untuk meningkatkan daya saing, pemprov Jambi juga membangun pelabuhan Ujung Jabung. Pelabuhan ini diharapkan nanti akan menjadi pelabuhan internasional. . Dilihat dari ekonomi kerakyatan, geliat ekonomi katanya, juga semakin terlihat. Hal ini dapat dilihat dari indikator ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2012 juga semakin baik. ''Jika tanpa sektor migas, pertumbuhan ekonomi kita, 8,1 persen. Sedangkan kalau dengan Migas, pertumbuhan ekonomi kita 6,8 persen,'' terangnya. 

Dengan angka ini lanjutnya, menunjukkan bahwa sektor non migas kita semakin tumbuh. Meskipun pertumbuhan sektor migas hanya 14,7 persen. ''Tumbuhnya sektor-sektor diluar non migas ini, menunjukkan bahwa ekonomi kerakyatan makin menggeliat,'' terangnya. 

Tapi, lanjutnya, pertumbuhan dan arah pembangunan yang baik ini, perlu disokong dan dukungan dari masyarakat Jambi. Oleh karena itu, dia berharap di HUT Jambi yang ke 56 ini, masyarakat semakin mendukung pembangunan ekonomi tersebut.

Berbicara tentang pembangunan, memang tidak akan pernah lepas dari berbagai permasalahan (baca : tantangan) yang dihadapi dalam keseharian masyarakat. Dan, sebaik apa pun pembangunan yang dilakukan tidak akan bisa menghapuskan atau mengatasi permasalahan dalam kehidupan masyarakat secara total. Bahkan, di negara termaju dan terkaya di dunia pun, dengan pembangunan yang sudah sangat baik, tidak luput dari berbagai permasalahan. Hanya saja, kuantitas dan kualitas permasalahan yang dihadapi pasti berbeda-beda dalam pembangunan, baik pembangunan suatu negara dengan negara lain maupun pembangunan suatu daerah jika dibandingkan dengan daerah lain. 

Selain itu, capaian pembangunan juga tidak akan pernah memuaskan seluruh masyarakat. Dan, kian lama, tuntutan terhadap kemajuan atau capaian pembangunan pun kian tinggi dari masyarakat kepada pemerintah. Hal itu sangat wajar, karena semakin hari masyarakat semakin cerdas dan semakin kritis.

Pembangunan Provinsi Jambi yang diarsiteki oleh Gubernur Jambi, H.Hasan Basri Agus, dengan aneka permasalahan atau tantangan yang dihadapi, perlahan-lahan telah mencapai kemajuan-kemajuan, yang tentunya dicapai dengan dukungan dan peran semua pihak, baik jajaran pemerintahan, pihak swasta atau dunia usaha, maupun masyarakat. Dengan demikian, di usianya yang ke-56, Provinsi Jambi sudah lebih baik. 

Dari tumpukan permasalahan yang dihadapi, berikut berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam kurun waktu kurang lebih dua setengah tahun terakhir :

1.    Peningkatan APBD Provinsi Jambi yang sangat tajam
APBD merupakan komponen yang sangat penting dalam pembangunan, yakni sebagai sumber pembiayaan pembangunan tersebut. Tiga tahun terakhir, APBD Provinsi Jambi mengalami kenaikan yang sangat tajam. Pada tahun 2010, APBD Provinsi Jambi Rp1,4 triliun; tahun 2011 Rp1,8 triliun; tahun 2012 Rp2,2 triliun, dan tahun 2013 mencapai Rp2,7 triliun.
Memang, di satu sisi, APBD dengan nominal Rp2,7 triliun bukan merupakan jumlah yang besar untuk mengurusi wilayah dengan luas 53.435 Km2, namun di sisi lain, kenaikan APBD dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,7 triliun dalam kurun waktu sekitar tiga tahun patut diapresiasi. 

2.    Kondisi jalan Provinsi Jambi yang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya
Meskipun belum bisa dikategorikan excellent (baik sekali), saat ini, jalan yang berstatus “Jalan Provinsi” di Provinsi Jambi sudah jauh lebih baik dari kondisi sebelumnya. Kondisi jalan yang sudah jauh lebih baik ini selaras dengan prioritas pembangunan Provinsi Jambi. Tahun 2010, dari 1.480,51 Km (tahun 2012 menjadi 1.504,96 berdasarkan SK no.567/2012) panjang  jalan di Provinsi Jambi yang berstatus jalan provinsi, hanya 26,5% yang kondisinya baik. Tahun 2012, kondisi jalan yang kondisinya baik menjadi 33%, kondisi sedang 40,76%, kondisi rusak sedang 17,35%, dan 8,54% kondisi rusak berat.
Selain memperbaiki jalan, Pemprov Jambi juga berupaya memelihara jalan, diantaranya dengan mengaktifkan jembatan timbang.

3.    Realisasi Pembangunan Bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi
Setelah penantian panjang, akhirnya tanggal 12 Desember 2011, telah dilakukan pemancangan pembangunan pemekaran Bandara STS Jambi menjadi bandara internasional yang sampai sekarang masih dalam proses pembangunan, dengan dukungan pendanaan yang relatif besar dari pemerintah Pusat. Aliran dana dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan Bandara STS ini juga menunjukkan support dari Pemerintah Pusat terhadap pembangunan Provinsi Jambi. Support Pemerintah Pusat dalam pemekaran Bandara STS ini juga tidak lepas dari lobbi yang dilakukan oleh HBA kepada Pemerintah Pusat dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembangunan Bandara STS. Dan, pemekaran Bandara STS ini merupakan satu dari beberapa harapan Gubernur Jambi yang langsung direstui oleh Presiden Republik Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi pada 21-23 September 2011 yang lalu. Hal ini juga menunjukkan sinergi yang baik antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. 

4.    Ditetapkannya Candi Muaro Jambi sebagai Kawasan Wisata Sejarah Budaya Terpadu
Penetapan Kawasan Percandian Muaro Jambi sebagai Kawasan Wisata Sejarah Budaya Terpadu oleh Presiden RI dalam kunjungannya ke Candi Muaro Jambi pada 22 September 2011 lalu membawa manfaat besar bagi Provinsi Jambi. Selain semakin dikenal di luar Provinsi Jambi yang kemudian meningkatkan arus wisatawan baik wisatawan nasional maupun wisatawan manca negara ke Candi Muaro Jambi yang selanjutnya berdampak positif terhadap perekonomian Provinsi Jambi, dukungan pendanaan dari Pemerintah Pusat dalam pembangunan pengembangan Candi Muaro Jambi menuju status World Heritage (warisan budaya dunia), jauh lebih besar. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang Kebudayaan, Prof.Wiendu Nuryanti,Ph.D, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi, bersamaan dengan pembukaan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) Tahun 2012 di Provinsi Jambi  pada 8 Oktober 2012, mengatakan bahwa tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan dana senilai Rp12,5 miliar untuk pengembangan Candi Muaro Jambi. Jumlah ini sangat besar jika dibandingkan dengan dana pengembangan candi Muaro Jambi dari Pemerintah Pusat pada tahun sebelumnya, tahun-tahun sebelumnya hanya berkisar Rp1 sampai 1,2 miliar.
Semakin dikenalnya Candi Muaro Jambi oleh masyarakat luar Provinsi jambi juga berimbas pada semakin dikenalnya Provinsi Jambi oleh masyarakat luar Provinsi Jambi.

5.    Peningkatan program beasiswa pendidikan untuk jenjang strata dua (S2) dan S3
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan harga mati untuk mencapai kemajuan. Dan, pendidikan merupakan jalur yang paling utama untuk meningkatkan kualitas SDM. Berkaitan dengan itu, Pemprov Jambi telah memprogramkan beasiswa pendidikan S2 sebanyak 25 orang per tahun dan untuk S3 62 orang per tahun, dengan bantuan dana dari APBD Provinsi Jambi.
Meskipun manfaat langsung dari kebijakan ini belum tampak, namun kebijakan ini sangat futuristik, sebagai investasi SDM, yang kelak diharapkan akan memajukan Provinsi Jambi.
Disamping program beasiswa pendidikan untuk program S2 dan S3 ini, sebelumnya, Pemprov Jambi juga telah mengadakan beasiswa pendidikan untuk Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), yang terintegrasi dalam program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake).
Selain program beasiswa ini, baru-baru ini, Gubernur Jambi telah meresmikan asrama mahasiswa Provinsi Jambi di Kairo, Mesir, yang diperuntukkan bagi putra-putri Provinsi Jambi yang menempuh studi di Negeri Piramida tersebut. Pembelian asrama mahasiswa ini juga merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas SDM Provinsi Jambi.

6.    Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi yang relatif tinggi
Bahkan ditengah krisis ekonomi yang berkepanjangan di dua wilayah raksasa ekonomi dunia (Amerika Serikat dan Eropa), Indonesia bisa menggapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tahun 2012, Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di dunia, di bawah China. Provinsi Jambi juga menunjukkan kinerja yang baik dalam pertumbuhan ekonomi. Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tergolong tinggi. Tahun 2010 dan tahun 2011, pertumbuhan ekonomi merupakan yang tertinggi di Sumatera (tahun 2010 7,3%, tahun 2011 8,5%) dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2012, di tengah anjloknya pasaran komoditi unggulan Provinsi Jambi (karet, sawit, dan batubara), pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi masih melambung tinggi, yakni 8,1% (sampai triwulan III 2012), yang bahkan melampaui prediksi para pengamat ekonomi yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada kisaran 7 sampai 7,4%.
Selain itu, tahun 2012, investasi bertumbuh mencapai 11,5% diatas nasional 10,8%

7.    Inflasi yang terkendali
Tidak bisa dielakkan lagi bahwa inflasi yang tinggi berimbas negatif terhadap perekonomian yang selanjutnya bisa menimbulkan berbagai permasalahan. Maka dari itu, pengendalian inflasi agar relatif rendah merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian. Tingginya inflasi Provinsi Jambi pada tahun 2010, yang mencapai 10,54% disikapi dengan bijaksana oleh HBA dan jajarannya dengan membentuk Tim Pengendali Inflasi. Tim ini membuahkan hasil yang sangat positif. Alhasil, inflasi Provinsi Jambi relatif rendah (tahun 2011 2,76%, tahun 2012 4,12% sampai akhir Desember 2012, dibawah nasional 4,5%).

8.    Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi telah mendapat persetujuan substantif di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia
Meskipun RTRW Provinsi Jambi belum mendapat “ketuk palu” di tingkat nasional, namun telah mendapat persetujuan substantif dari Kementerian PU RI. Selain itu, Provinsi Jambi merupakan provinsi yang pertama di Indonesia yang menyerahkan RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten Kota secara bersamaan. Perumusan RTRW Provinsi Jambi ini merupakan buah dari kerja keras Pemprov Jambi (yang dikoordinir oleh Bappeda Provinsi Jambi) bekerjasama dengan para akademisi dan stakeholder terkait.Perumusan RTRW yang sangat menentukan grand design pembangunan Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama, dari tahun 2003 sampai tahun 2012.
RTRW Provinsi Jambi 2011 – 2031 merupakan salah satu Dokumen Perencanaan terbaik versi Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Ketua UKP4, Kuntoro Mangkusubroto yang meminta satu set dokumen RTRW Provinsi Jambi (Perda, materi teknis, album peta, dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk dibawa keliling Indonesia dan dijadikan sebagai model Dokumen RTRW Provinsi.

9.    Pelayanan pemerintahan berbasis teknologi informasi yang dinamakan e-Government Provinsi Jambi peringkat ketujuh nasional
Penyelenggaraan pemerintahan untuk pelayanan publik tidak bisa dipisahkan dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi. Seiring dengan kemajuan teknologi, pemerintah juga menggunakan kemajuan teknologi dalam melakukan pelayanan publik, terutama teknologi informasi, yang dikenal dengan istilah e-Government.
Dalam Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) tahun 2012, Provinsi Jambi meraih posisi ketujuh nasional dari 33 provinsi se Indonesia.

10.              Upaya pelestarian dan pengembangan Geopark (Taman Bumi) Merangin sebagai kandidat Warisan Dunia
Bumi Provinsi Jambi dianugerahi dengan geopark (taman bumi) yang sarat dengan keindahan dan nilai histori geologi, yang sangat jarang ditemukan di dunia. “Anugerah” ini direspon Pemprov Jambi dengan pengembangan geopark dengan melakukan fasilitasi terhadap para ahli dari Kementerian ESDM RI dan tim UNESCO dan delineasi atau penetapan batas-batas wilayah Geopark Merangin. Secara simultan, Pemprov Jambi juga mendorong dua hal tentang Geopark Merangin, yakni 1.Mendorong konservasi, dan 2.Mendorong ecotourism (wisata lingkungan). Sampai sekarang pun, upaya pengembangan geopark ini masih dilakukan (dalam proses).
            Sangat banyak harapan masyarakat Provinsi Jambi yang diemban oleh HBA. Hal itu sangat berdasar, karena sebagai orang nomor satu di jajaran Pemprov Jambi, sesungguhnya HBA adalah pelayan masyarakat, pelayan publik. Tetapi perlu ditekankan bahwa pencapaian tujuan pembangunan itu seluruhnya membutuhkan proses dan proses membutuhkan waktu. Berbagai kemajuan dan capaian tersebut juga menjadi modal penting dalam mewujudkan Visi Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil, dan Sejahtera) tahun 2015. (Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi)

Tidak ada komentar: