Kamis, 10 Januari 2013

Ketua Dekranasda Datangkan Mesin Tenun Baru

Jambi- Ketua Dekranasda sekaligus Ketua TP-PKK provinsi Jambi Hj.Yusniana Hasan Basri mendatangkan mesin tenun baru atau yang disebut ATBM Jacquard. Mesin ini akan difungsikan di rumah tenun Sri Tanjung provinsi Jambi dan diharapkan dapat menunjang kelancaran dalam proses produksi dan meningkatkan hasil tenunan. Pernyataan ini disampaikan usai meninjau langsung pemanfaatan mesin ini, Selasa (8/1) bertempat di rumah tenun Sri Tanjung.
Dalam tinjauannya ini Hj. Yusniana Hasan Basri berdialog langsung dengan pengrajin dan pengguna mesin dan beliau mengungkapkan bahwa alat ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memajukan pengrajin dan meningkatkan hasil tenunan. Hj.Yusniana juga melihat bahwa mesin ini  dapat mencetak pola/motif yang akan ditenun, dan untuk pengrajin yang terampil alat ini dalam satu minggu dapat menghasilkan satu songket . Pada kesempatan ini juga hadir  Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Hj. Rohimah Fachrori Umar, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi Ny. Dewi Syahrasaddin, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs. Abdul. Zaki, Msi
“Kita memang selama ini hanya menggunakan alat manual dengan alat yang seadanya, teapi tahun ini melalui Dinas Perindag telah dianggarkan untuk membeli alat ini, dan alat ini memang sangat dibutuhkan oleh pengrajin. Diharapkan ke depannya alat ini dapat menghasilkan tenunan lebih cepat, dan kita akan mengadakan pelatihan kepada pengrajin untuk menggunakan alat ini” ujar Ketua Dekranasda.
Sebelum peninjauan Hj.Yusniana Hasan Basri menutup acara Pelatihan Tenun Songket Jambi yang telah berlangsung sejak tahun 2011 dan berakhir pada Desember 2012. Dari pelatihan ini Hj.Yusniana mengharapkan para pengrajin binaan Dekranasda dapat menularkan ilmu dan ketrampilannya kepada masyarakat di sekitarnya.
“Saya berharap para pengrajin yang telah dibina juga menularkan ketrampilannya kepada masyarakat di sekitarnya, dimana nanti Disperindag dan Dekrasda akan terus mendampingi dan mendukung dalam bentuk bantuan peralatan dan pemasaran, dengan menularkan ketrampilan ini maka ilmu yang kita dapatkan akan terus terasah dan dapat meningkatkan penghasilan kita secara pribadi dan juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kita” jelasnya.
Dilanjutkan Hj.Yusniana bahwa program ini harus berkelanjutan dan pemerintah bertanggung jawab untuk terus mendampingi sampai peserta pelatihan benar-benar mandiri. “Banyaknya pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan pemerintah harus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, jangan sampai membuat program yang telah menghabiskan dana tetapi hasilnya tidak dirasakan oleh masyarakat. Untuk itu saya berharap pengrajin binaan Dekranasda ini dapat menjadi pionir dalam menciptakan lapangan pekerjaan melalui usaha mandiri, dan dengan demikian eksistensi Dekranasda akan dirasakan oleh masyarakat” ujarnya.           
              Hj.Yusniana juga menjelaskan bahwa program pelatihan ini dapat melibatkan dan bermitra dengan pihak swasta dimana dapat meringankan beban anggaran pemerintah, dan adanya proses berbagi beban dalam pembangunan. “Pada sisi lain, kerjasama ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru, bagi pengrajin yang dilatih, serta membuka jaringan kerja dan pemasaran dengan pihak swasta” katanya.(86)

Tidak ada komentar: