Medan-
Dari tujuh anak yang kenak tebas parang pelaku dengan cara membabibuta, tiga orang diantaranya langsung tewas ditempat. Sedangkan empat anak lainnya kondisinya kritis, mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit FL Tobing Sibolga. Masing-masing mengalami luka bacok disembarang posisi, kebanyakan terkena pada bagian leher, namun ada juga yang terkena di kepala, tangan dan badan.
Manalu, warga setempat, yang merupakan keluarga korban kritis menceritakan, peristiwa histeris itu terjadi begitu cepat dan sangat membuat luka hati keluarga jamaat, terutama yang saat itu anaknya sedang menunggu ibadah sekolah minggu.
"Saat itu anak-anak masih menunggu dimulainya ibadah sekolah minggu. Kemudian mereka bernyanyi rohani. Secara tiba-tiba, pelaku (Burhan Gultom) masuk ke gereja dari pintu samping. Secara membabibuta dia langsung mengayunkan parang ke arah leher anak-anak yang sedang duduk dibangku dalam gereja," kata Manalu kepada wartawan di Medan via selularnya.
Melihat tindakan pria seolah stres (gila), sebagian anak-anak yang selamat langsung melarikan diri keluar dari gereja. Mereka, kata Manalu, berteriak histeris minta tolong kepada warga sekitar gereja.
"Karena mendengar jeritan itu, seorang pria paruhbaya (kakek) coba menenangkan pelaku. Tapi naasnya kakek itu juga ikut dibacok kena pada bagian tangannya. Pelaku juga tetap menantang warga lainnya yang coba mendekat, karena warga marah dengan ulahnya, akhirnya pelaku tewas diamuk massa," ceritanya.
"Kondisi tiga korban yang meninggal didalam gereja sangat mengenaskan, lehernya nyaris putus," tambahnya dengan suara sedikit terisak.
Secara terpisah, Kapolsek Sibabangun, Iptu Ali Chandra, membenarkan peristiwa tragis itu. Menurutnya, walau pelaku sudah ikut tewas, pihaknya akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap saksi mata.
"Keterangan yang kita peroleh dari warga, memang mengenal tersangka (Burhan Gultom) sakit gangguan jiwa. Jadi, walau sudah meninggal tersangkanya kita akan tetap minta keterangan saksi-saksi," kata Chandra dihubungi via selularnya dari Medan.
Menurut Chandra, tiga korban tewas akibat pembacokan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Sedangkan, lima korban kritis yang sebelumnya dirawat di RS FL Tobing, Sibolga sekitar pukul 15.00 tadi, sudah di rujuk ke RSUP Adam Malik, di Medan.
Identitas tiga korban meninggal dunia, yakni Coky Nainggolan (4), April Pasaribu (4) dan Yohana Panggabean (4). Sedangkan, identitas lima korban kritis, Abeng Hutabarat (9), Ferdinan Sitompul (9), Samuel Pasaribu (14), Samandar Simanjutak (8) dan Dapot Pasaribu (50). (fer/tribun-medan.com)
Editor : deddy
Sumber : Tribun Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar