Kamis, 12 April 2012

Gempa Aceh Membuat Ribuan Warga Pesisir Danau Toba Panik

Jambi, BATAKPOS

Gempa 8,5 skala Richter yang melanda Simeleu, Nangroe Aceh Darussalam, pada pukul 15.38 WIB, Rabu 11 April 2012, juga sangat terasa di pesisir Danau Toba. Ribuan warga yang bermukim di pesisir Danau Toba sempat panik akibat getaran gempa tersebut. Aliran listrik juga sempat padam sekitar 30 menit. Gelombang air di Danau Toba juga lumayan tinggi akibat gempa tersebut.

Warga yang merasakan getaran gempat tersebut meliputi Desa Silalahi, Paropo, Kabupaten Dairi. Kemudian Tongging, Kabupaten Karo. Sibolangit, Bage, Baluhut, Soping, Hutaimbaru, Nagori Purba, Gaol, Binangara, Sihalpe, Nagori dan Desa Haranggaol Kecamatan Horisan Haranggaol, Simalungun.

Demikian diutarakan St Berlin Manihuruk, warga Desa Hutaimbaru saat dihubungi BATAKPOS dari Jambi, Rabu (11/4) sore. Menurutnya, dirinya saat gempa berada di Desa Haranggaol saat hendak pulang ke Desa Hutaimbaru.

“Gempa terasa selama 1 menit dan sempat membuat warga panik.Saat ini saya lagi naik kapal pulang ke Hutaimbaru. Gelombang Danau Toba tinggi serta angin kencang,”katanya.

Sebagian warga juga panik dan memanggil anak mereka yang tengah berenang di Danau Toba. Aliran listrik sesaat genpa padam sekitar 30 menit.

Menurut warga Desa Tongging, Janner Munthe, gempa juga membuat warga yang tengah beraktifitas di Desa Wisata Tongging panik. Ratusan warga di lokasi wisata air terjun Sipiso-piso, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo juga ikut panik akibat getaran gempa tersebut.

Hal yang sama juga dialami warga Desa Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Simalungun. Hal itu diakui Armen Girsang, warga Hutaimbaru saat dihubungi BATAKPOS dari Jambi. Namun getaran gempa yang terasa di pesisir Danau Toba tidak menimbulkan kerusakan. Aktifitas warga kembali normal seperti biasa. Cuaca hujan ringan di Danau Toba membuat warga was-was untuk melakukan aktifitas di Danau Toba. ruk

Tidak ada komentar: