Selasa, 01 November 2011

Polres Tanjabtim Tetapkan Nahkoda KM Jadi Tersangka

FOTO ILUSTRASI. BANGKAI KAPAL KAYU DI TANGGO RAJO KOTA JAMBI. FOTO ROSENMAN MANIHURUK.


Kapal Karam (5 Tewas)

Jambi, Batak Pos

Polres Tanjungjabung Timur (tanjabtim) menetapkan nahkoda kapal kayu (pompong) tanpa merek, Khairul Amri (34) dalam kasus tenggelamnya kapal itu yang menewaskan 5 dari 20 penumpang yang bereda dalam kapal tersebut. Kini tersangka ditahan di Mapolres Tanjabtim guna pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres Tanjungjabung Timur AKBP Armawan Suwasono melalui Kasat Reskrim AKP R Manalu di Jambi, Minggu (30/10) mengatakan, dari hasil penyidikan, nahkoda kapal, Khairul Amri ditetapkan sebagai tersangka. Khairul diketahui lalai dalam keselamatan penumpang. Kapal tersebut juga diketahui melebihi kapasitas muatan.

Disebutkan, musibah karamnya kapal itu terjadi akibat kebocoran pada roda bagian gendang mesin yang menyebabkan air masuk ke dalam kapal. Kapal pompong yang mengangkut 20 orang rombongan keluarga pengantin tenggelam di perairan Sungai Batanghari, tepatnya di Desa Karya Bhakti, Kecamatan Rantau Rasau, Tanjab Timur, Jumat (27/10) sekira pukul 12.00.

Lima penumpang tewas dalam peristiwa tersebut. Dua di antaranya anak-anak, dan 15 penumpang lainnya selamat. Lima penumpang tewas masing-masing, Dugel (40), Holmah alias Emo (35), Riki (5), Agung (2), dan Dames (55). Semuanya merupakan warga SK 26, Dusun Sri Rahayu, Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjab Timur.

Para korban merupakan rombongan pengantin laki-laki atas nama Heri Bin Dugel (22) yang hendak berangkat menuju rumah pengantin perempuan bernama Eva Binti M Yusu (18) di Rantau Desa, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjabtim. Dua korban, Dugel dan Holmah adalah orang tua pengantin laki-laki.

Kronologis peristiwa itu dimulai sekitar Jumat pukul 11.30, pompong yang dikemudikan Khairul Amri bersama 20 orang penumpangnya bertolak dari Desa Rantau Jaya, melewati parit yang menghubungkan Desa Rantau Jaya dengan perairan Sungai Batanghari.

Sekitar setengah jam perjalanan, ketika pompong baru memasuki perairan Sungai Batanghari, atau tak jauh dari Kuala Parit, tiba-tiba ekor kapal pompong mengalami kebocoran pada bagian roda gendang mesin. Akibatnya, air dengan derasnya masuk ke dalam kapal.

Kondisi ini membuat para penumpang panik, mereka berteriak histeris meminta pertolongan lalu meloncat ke arah tepi sungai untuk menyelamatkan diri masing-masing.

“Kepanikan para penumpang itu mengakibatkan pompong menjadi berat sebelah dan hilang keseimbangan. Air semakin banyak masuk ke dalam kapal hingga akhirnya kapal pompong itu pun karam dan tenggelam,” jelas AKP R Manalu.

Sebanyak 15 orang penumpang berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi sungai. Sementara lima lainnya, terbawa arus dan tenggelam hingga akhirnya tewas. Usaha para penumpang yang selamat memberikan pertolongan tak mampu menyelamatkan nyawa lima orang tersebut.

Tak lama berselang anggota kepolisian pun datang untuk mengevakuasi korban. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah sakit terdekat. Sekitar pukul 16.30, jenazah para korban dimakamkan di Desa Rantau Jaya, Tanjabtim. RUK

Tidak ada komentar: