Kamis, 10 November 2011

Peluru Nyasar Nyaris Melukai Anak Pendeta GKPS Resort Jambi

Polhut Latihan Menembak

Proyektil Peluru yang nyasar tersebut. Foto Rosenman Manihuruk.

Peluru Nyasar : Ompung Br Manurung bersama cucunya Elbenisura Purba duduk di kursi depan rumah pejaga gereja GKPS Kotabaru Jambi karena trauma pasca peluru nyasar dari Latihan Polhut saat tidur di kamar, Rabu (9/11) pukul 10.30 WIB. Inset proyektil peluru dari bahan kuningan. Foto batakpos/rosenman manihuruk.

Jambi, Batak Pos

Sebutir proyektil peluru kuningan nyaris saja melukai tubuh Elbenisura Purba (1,5), anak Pendeta Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Resort Jambi, Pdt Jhon Ricky R Purba STh, Rabu (9/11) sekitar pukul 10.30 WIB. Proyektil peluru tersebut menembus seng dan plafon kamar rumah pendeta tersebut disaat Elbenisura tidur bersama neneknya (ompunya) br Manurung.

Diketahuinya peluru nyasar tersebut disaat Br Manurung saat menidurkan Elbenisura sang cucu di kamar Rumah Pendeta GKPS Jambi di Jalan Kapten Sujono No 12 Komplek
Gereja Kotabaru Jambi, Rabu (9/11) sekitar pukul 10.30 wib. Sepuluh menit sebelumnya juga nyasar dua peluru ke atap rumah penjaga Gereja GKPS Jambi A Siregar br Munthe.

“Saya kaget dan jantungan saat mendengar bunyi keras yang menembus seng dan plafon kamar. Cucu saya Elbe sampai terbangun dan ketakutan. Saya melihat ke atas kamar,
ada plafon kamar yang bolong sebesar 10 centi meter lebih. Setelah saya melihat kekasur, saya temukan satu butir proyektil peluru yang warnya agak kuning dan berat.

Ini dia proyektilnya itu,”kata Br Manurung sembari menunjukkan proyektil peluru itu kepada Sekretaris Jemaat GKPS Jambi, St Radesman Saragih S Sos dan juga BATAKPOS
yang saat kejadian itu berada di GKPS Jambi.

Kemudian BATAKPOS membawa proyektil peluru nyasar tersebut ke Lapangan Tembak Raden Mattaher Kotabaru Jambi yang tidak jauh dari rumah pendeta tersebut. Pada saat itu
tengah berlangsung latihan menembak sekitar 30 Anggota Polisi Kehutanan Provinsi Jambi yang dilatih Anggota Polisi Polda Jambi.

Pihak Polhut Kehutanan dan Polisi menerima laporan tentang peluru nyasar tersebut. Awalnya Polisi dan Polhut mengaku kalau proyektil tersebut bukan dari senjata api
dari latihan tersebut. Kemudian BATAKPOS meminta agar proyektil peluru nyasar itu ditindak lanjuti karena membuat penghuni rumah pendeta trauma.

Kemudian Kasi Koordinasi dan Pengawasan Polisi Khusus Polda Jambi, AKP Zulkifli Asa (Panitia) meminta nama pelapor (Rosenman Manihuruk) dan berjanji akan melihat
tempat kejadian perkara (TKP). Selang beberapa menit, St Radesman Saragih melaporkan kejadian peluru nyasar tersebut ke Polsekta Jelutung Kota Jambi via telepon.

Kemudian Polsek Jelutung menghubungi Polsek Kotabaru Jambi karena TKP adalah wilayah Polsekta Kotabaru Jambi. Selanjutnya tiga anggota Polsekta Kotabaru melihat TKP dan meninjau lapangan tembak tersebut.

Bersama dengan anggota Polsekta Kotabaru, BATAKPOS kembali meninjau lapangan tembak yang tengah berlangsung latihan. Kemudian AKP Zulkifli mengaku kalau proyektil
peluru tersebut adalah dari senjata api yang tengah berlatih.

AKP Zulkifli mengajak BATAKPOS melihat tembok belakang lapangan tembak paling kanan yang tengah berlangsung ternyata ada tiga lobang di tembok berdiameter sekitar 10
cm.

“Proyektil itu memang dari lobang ini. Tembok ini pernah jebol oleh senjata besar dan pihak Lapangan Tembak tidak menambalnya. Jadi tiga lapis papan sasaran tembak
pada lapangan kanan tembus oleh peluru dan nyasar ke rumah pendeta tersebut. Ini merupakan kesalahan kita, dan kita sadar kurang teliti terhadap kondisi lapangan
tembak tersebut,”kata Zulkifli yang meminta kejadian tersebut tidak dibesar-besarkan.

Menurut Zulkifli, pihaknya selaku panitia akan mengintruksikan kepada pihak pengelola lapangan tembak untuk membenahi sarananya terlebih untuk keselamatan. “Ini diluar dugaan kami. Kami panitia minta maaf atas kejadian ini dan ini akan menjadi perhatian buat pengelola lapangan tembak tersebut,”katanya.

AKP Zulkifli bersama tiga perwira juga mendatangi rumah pendeta dan meminta maaf kepada Br Manurung yang sempat ketakutan akibat peluru nyasar tersebut. “Kami mohon
maaf ya bu atas kejadian ini. Peluru nyasar itu memang dari latihan tersebut. Kami mohon maaf dan mengganti seng yang bocor tersebut,”kata Zulkifli.

Pengamatan BATAKPOS menunjukkan dua sasaran tembak mengarah ke GKPS Jambi. Arah lapangan tembak tersebut juga rawan karena mengarah kepada mobilisasi warga terlebih saat hari Minggu.

Pihak Panitia dan Polhut Dinas Kehutanan Provinsi Jambi serta Pengelola Lapangan Tembak (Pa Daud) meminta maaf kepada keluarga Pdt Jhon Ricky R Purba STh atas kejadian tersebut. Polhut juga memberikan biaya perbaikan seng yang tembus dan uang “Sipirnitonduy” kepada Br Manurung Rp 250.000 yang ditandai dengan Kwitansi GKPS Jambi. RUK

Tidak ada komentar: