Selasa, 01 November 2011

Gubernur Jambi Apresiasi Petani Madu Lebah di Hutan Lindung


Jambi, Batak Pos

Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus,MM memberikan apresiasi dan dukungan bagi petani madu lebah di Hutan Lindung Hutan Harapan, Kabupaten Batanghari. Gubernur juga meminta petani untuk memanfaatkan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) dan Taman Nasional Berbak sebagai lahan budidaya madu lebah di Provinsi Jambi.

Hal itu dikatakan Hasan Basri Agus, kepada wartawan di Jambi Senin (31/10) usai melakukan kunjungan kerja ke Desa Bungku, Kabupaten Batanghari usai melakukan panen perdana madu kelulut di rumah kelulut danau 35 Hutan Harapan, Dusun Kunang Jaya, Desa Bungku Kabupaten Batanghari.
Gubernur Jambi pada kunjungan kerja itu juga menyerahkan secara simbolis ID Card kepada perwakilan masyarakar suku Bathin Sembilan sebagai bentuk pengakuan secara resmi akan hak-hak masyarakat local sekitar hutan dan mendokumentasikan secara formal nilai-nilai dan persetujuan perlindungan hutan yang sudah lama terjalin baik.

“Momen ini menjadi saksi untuk komitmen restorasi ekosistem Hutan Harapan dan perlindungan hutan secara keseluruhan. Taman nasional bisa dimanfaatkan petani sebagai budidaya madu lebah. Namun tetap berkomitmen agar tidak merusak hutan,”katanya.

Kunjungan Gubernur Jambi didampingi Wakil Bupati Batanghari, Sinwan Marzuki Usman, Dirut PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki) Efendi A.Sumarja, peneliti dari Universitas Brawijaya Prof.Dr.Ir.M.Yunus.

Disebutkan, pemerintah akan terus mendukung dan melaksanakan program yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat, dan diharapkan dengan adanya pengembangan madu kelulut ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada di sekitar hutan.

“Madu ini bisa dikelola oleh industri rumah tangga dan itu yang kita harapkan ke depan agar masyarakat-masyarakat yang berada di sekitar hutan, terutama hutan TNKS, TNBT, TNBD dan Taman Nasional Berbak. Kemudian hutan-hutan produksi, bisa kita manfaatkan, kita tidak boleh merusak hutan, tapi dari akibat kita beternak lebah, lebah mengambil madu di hutan, lebah itu bisa menghasilkan buat industry rumah tangga dan manfaat itu yang kita harapkan,”kata Hasan Basri Agus.


Menurut Gubernur Jambi, dalam program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) akan dilakukan pelatihan bagaimana menjadi petani lebah. Program Samisake 2012 nanti akan ada program pelatihan petani lebah.

“Program Samisake salah satu pelatihan nanti ke depan akan melakukan pelatihan bagaimana menjadi petani lebah yang baik dan para petani lebah akan kita ajarkan kepada masyarakat kita, terutama generasi muda yang kita latih setiap kecamatan dua paket itu, akan kita tawarkan itu. Saya mengharapkan agar di pinggir-pinggir hutan Taman Nasional, itu masyarakat disana kasih ketrampilan beternak lebah, kita upayakan masuk program Samisake,” katanya.

Pelatihan direncanakan akan dilatih perkecamatan yakni sebanyak 36 orang. Artinya dari 81 kecamatan yang dianggarkan akan dilatih 2916 orang masyarakat. Gubernur berharap, dengan diprogramnya beternak lebah ini nantinya, kerusakan hutan dan perambahan kawasan taman nasional dan hutan lainnya bisa teratasi.

“Program yang semula adalah pelatihan otomotif, listrik, bangunan dan akan kita masukan lebah madu ini. Nanti yang kita tunjuk sebagai pelatihnya yakni Prof Yunus yang melakukan pengembangan lebah madu di Jambi ini,”katanya. RUK

Tidak ada komentar: