Senin, 07 November 2011

Banjir Rendam Ribuan Rumah di Kerinci dan Sungai Penuh

Banjir di Mandiangin belum lama ini. Foto Rosenman Manihuruk.


Jambi, Batak Pos

Hujan yang mengguyur Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sepekan terakhir mengakibatkan ribuan rumah penduduk terendam banjir. Puluhan desa di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, tepatnya di Kecamatan Depati Tujuh dan Kecamatan Hamparan Rawang, terisolasi oleh banjir. Banjir tersebut akibat meluapnya Sungai Batang Merao, Kerinci.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Basyarin kepada wartawan di Sungai Penuh, Jumat (4/11) mengatakan, meluapnya air Sungai Batang Merao akibat turunnya hujan sepekan terakhir. Warga juga sempat panic karena air tiba-tiba meluap besar dan masuk kedalam rumah warga.

Disebutkan, guna mencegah agar tidak timbul korban jiwa, pihak BPBD Kabupaten Kerinci telah melakukan sosialisasi kepada warga supaya disiagakan. Pihak BPBD Kerinci bersama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, telah membangun dapur umum dilokasi banjir.

Menurut Basyarin, kini petugas sedang melakukan pendataan, berapa jumlah kerugian yang diakibatkan banjir tersebut. Banjir yang melanda Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh diperkirakan merendam ribuan rumah dan merusak sejumlah fasilitas umum, seperti jembatan dan jalan.

Sungai Penuh Status Tanggap Darurat

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh, Asmaldi, melaporkan, berdasarkan pendataan yang telah dilakukan oleh pihaknya, di Kota Sungaipenuh banjir terparah terjadi di Kecamatan Hamparan Rawang.

Pihaknya juga mengimbau kepada instansi, ormas, mahasiswa, yang berniat untuk memberikan bantuan kepada korban, agar penyalurannya melalui BPBD Kota Sungaipenuh.

Walikota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakrie, mengatakan menghadapi bencana banjir ini, saat ini Pemerintah Kota Sungaipenuh ditetapkan status tanggap darurat.

“Tim BPBD disiagakan 24 jam di lokasi. Selain itu kita juga mengharapkan adanya bantuan dari Pemprov Jambi. Diperkirakan kerugian materil ini mencapai milyaran rupiah,”katanya.

Sementara itu Bupati Kerinci H Murasman, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah rumah dan fasilitas umum yang terkena banjir tersebut.

“Sekarang masih dalam pendataan, diperkirakan lebih dari 1000 rumah dari 4 kecamatan tersebut terendam banjir. Tadi kita sudah membagikan 1.000 buah karung untuk dibuatkan tanggul penahan dan membuat dapur umum di Depati Tujuh bekerja sama dengan Dinsosnaker,” katanya.

Menurut Murasman, banjir terparah terjadi di Kecamatan Depati Tujuh karena hamper semua desa di kecamatan tersebut dilanda banjir. Sementara 3 kecamatan lainnya hanya 1 atau 2 desa terandam banjir.

Kecamatan Air Hangat Timur hanya di Desa Kemantan, di Kecamatan Kayu Aro, di Desa Batu Jampar, sementara di kecamatan Keliling Danau, beberapa rumah di Desa Tanjung Pauh terendam banjir. RUK

Tidak ada komentar: