Sabtu, 02 Juli 2011

Harga Mangga Pesisir Danau Toba Dikendalikan Tengkulak

St Berlin Manihuruk dibantu istri tercinta Anta br Damanik saat melakukan sortiran mangga sebelum dijualke Tongging.

Mangga Hutaimbaru: Desa Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun salah satu produsen mangga di Sumatera Utara. Lisbet br Sinaga saat mendapat kiriman mangga Hutaimbaru dari mertuanya St Berlin Manihuruk tiba di Jambi, Jumat (1/7/11). Sulitnya transportasi darat dari Haranggaol dan Tongging ke Hutaimbaru membuat petani mangga pasrah menjual mangganya kepada tengkulak. Foto batakpos/ rosenman manihuruk

Simalungun,BATAKPOS

Musim mangga di daerah pesisir Danau Toba, Kabupaten Simalungun bulan ini ternyata tidak membuat petani mangga bergairah seperti sebelumnya. Kini harga mangga dikendalikan tengkulak hingga Rp 3.500 per kilogram. Padahal panen mangga Februari 2011 lalu bisa tembus hingga Rp 8000 per kilogram ditingkat petani.

Panen raya mangga Horisan Danau Toba di Simalungun bulan ini terdapat di Desa Nagori, Sihalpe, Binangara, Gaol, Nagori Purba Kecamatan Horisan Haranggaol, kemudian Desa Hutaimbaru, Desa Soping, Baluhut, Bage, Sibolangit, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Panen raya mangga kali ini tak menggemberikan bagi petani mangga desa tersebut. Harga mangga dipermainkan tengkulak hingga jauh merosot dari Rp 8000 per kilogram (kg) menjadai Rp 3.500 per kilogram.

Rodo Timbul Saragih Manihuruk, (26) petani mangga Desa Hutaimbaru, ketika dihubungi BATAKPOS dari Jambi, Jumat (1/7/11) mengatakan, kini harga mangga manis dari desa tersebut anjlok. Anjloknya harga tersebut akibat ulah para tengkulak yang mengendalikan harga.

Menurut Timbul Saragih, panen mangga horisan mulai pertengahan Juni dan Juli ini, harga berkisar Rp 3.500/kg. Sementara awal panen harga masih Rp 7000/kg, namun kini anjlok hingga Rp 3.500/kg. Bahkan para tengkulak yang membeli mangga petani kini sudah banyak menunggak pembayaran mangga yang di jual.

“Para petani mangga hanya modal kepercayaan. Awalnya pembayaran lancar. Para tengkulak langsung datang kedesa-desa dengan menggunakan perahu kayu. Satu-dua kali pembayaran lancar, kemudian sepekan terakhir pembayaran sudah mandek,”katanya.

Pasrahnya para petani mangga kepada tengkulak, kata Timbul Saragih, akibat biaya transportasi pengangkutan mangga ke-pekan sangat mahal, yakni mencapai Rp.7000/keranjang ukuran 50 kg. Sementara upah bongkar di pecan Desa Tongging Rp 5000/keranjang.

“Biaya panen mangga cukup mahal. Biaya bongkar muat serta transportasi sangat mahal, sehingga para petani mangga pasrah saja menjual mangganya kepada tengkulak. Selain harga sudah anjlok, timbangan keranjang mangga juga sering dimanipulasi,”katanya.

Para petani mangga di sejumlah desa pesisir Danau Toba, Simalungun itu meminta pemerintah untuk memperhatikan nasib petani mangga di desa tersebut, khususnya soal jaminan transportasi angkutan mangga hingga ke ibukota kabupaten atau provinsi.

Sementara itu, St Berlin Manihuruk petani mangga Desa Hutaimbaru mengatakan, upah panen mangga dari upah panjat, angkutan dari ladang ke dermaga lumayan mahal.

“Upah panjat mangga untuk satu orang Rp 50.000 per hari. Sementara upah nagkut dari lading ke rumah dipatok pekerja Rp 5000 per keranjang dengan ukuran 40 kg. Dari pada mangga busuk pada btang, jadi harus dipane walaupun untungnya sedikit. Karena mangga di Horisan Danau Toba empat tahun terakhir sudah disemprot pestisida agar jadi bauh,”katanya.

Menurut Berlin Manihuruk, sulitnya akses transportasi dari dan kedesa itu, membuat para tengkulak semakin leluasa menentukan harga mangga. Petani mangga mengaku tidak dapat berbuat banyak atas kondisi para petani mangga tersebut.

Mangga dari pesisir Danau Toba, Kecamatan Horisan dan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, terkenal manis dan buahnya tidak begitu besar. Pangsa pasar mangga tersebut paling banyak dipasarkan di Parapat, Haranggaol, Tongging, Saribudolok, Pematang Siantar, Berastagi dan Kota Medan. Harga jual disana berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. ruk

1 komentar:

omyosa mengatakan...

MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM
KETIKA PANEN TIBA

"BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB SO / AVRON / NASA + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS (EM16+), DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO", hasilnya lebih baik, bisa meningkat 1 -- 4 kali dibanding pola bertani biasa.

Cara ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 100% — 400% dibanding pola tanam konvensional seperti sekarang.

PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON/NASA merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah dengan kandungan asam amino paling tinggi yang penggunaannya sangat mudah,
sedangkan EM16+ merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali,
sementara itu yang dimaksud sistem jajar legowo adalah sistem penanaman padi yang diselang legowo/alur/selokan, bisa 2 padi selang 1 legowo atau 4 padi selang 1 legowo dan yang paling penting dalam tani pola gabungan ini adalah relative lebih murah.

CATATAN:
1. Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu ANDA MENJADI AGEN SOSIAL penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
2. Cara bertani organik tidak saja hanya untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi bisa juga untuk berbagai produk-produk Agro Bisnis yang meliputi pertanian (padi, palawija, buah dan sayuran), perkebunan, perikanan, dan petennakan.

Hasil panen setelah menggunakan Pupuk Ajaib SO
Kesaksian untuk tanaman pertanian tanpa pestisida kimia, dan perangsang tumbuh tambahan lainnya :
* Cabe Organik bias mencapai 6 kg/pohon, dan umur tanaman bisa sampai 3 tahun.
* Padi Organik bias mencapai rata-rata 16—24 ton / hektar.
* Bawang Merah Organik bisa mencapai diatas 24--36 ton / hektar
* Jamur Tiram Organik bisa meningkat 300 % dari biasanya, dan bebas ulat !
* Bawang Daun Organik bisa mencapai rata-rata 1 kg/batang
* Kol Organik bisa mencapai rata-rata 5-8 kg/pohon
* Sawit yg sudah tidak produktif bisa kembali lagi produktif, sedangkan yg diberi pupuk
kimia tidak ada perubahan
Kesaksian untuk hewan dan ikan tanpa vaksin, antibiotik, dan vitamin lainnya :
* Nila 3cm dirawat 2 minggu bisa sebesar umur 2 bulan padahal pakannya hanya
ampas tahu & bekatul.
* Bebek afkir yang biasanya telurnya hanya 10% bisa meningkat jadi 50% lebih.
* Sapi beratnya meningkat di atas 1,5 kg/hari padahal pakannya hanya daun-
daunan saja.
* Broiler bisa panen pada hari ke 28-29 berat 1,5-1,7 kg
* Pembibitan lele angka kematian bisa sampai pada 0%
* Budidaya belut bibit 3 bulan bisa mencapai berat rata-rata 500 gram/ ekor
* Lele 5—7 cm bisa panen dalam waktu 29 hari

Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.

AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?

Anda siap menjadi donatur bagi pekerja sosial agen penyebaran informasi, atau Anda sendiri merangkap sebagai pekerja sosial agen penyebaran informasi itu dilokasi sekitar anda berada, atau pada wilayah yang lebih luas lagi diseluruh Indonesia?

Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072