Jambi, BATAKPOS
Kekerasan yang bernuansa agama yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia merupakan bentuk terror dan terorisme terhadap kerugunan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Persatuan Gereja Indonesia (PGI) yang mengambil Tema “Tuhan Itu Baik Kepada Semua Orang” (Maz 145: 9a) sebagai gambaran penderitaan yang dihadapi manusia akhir-akhir ini.
Buka Sidang : Ketua Umum PGI, Pdt Andreas A Yewangoe didampingi Ketua PGIW Jambi, Pdt David Farel Sibuea MTh (kiri) dan Ketua Panitia Sidang MPL PGIW Jamabi, Pdt Bernat Siagian MTh (kanan) saat memukul Gong tanda dibukanya Sidang MPL PGIW Jambi di Novita Hotel, Senin (28/3). Foto batakpos/rosenman manihuruk
Bangsa kita saat ini terlalu gampang mengklaim Allah sebagai miliknya sendiri. Mereka juga dengan sangat mudah menganggap orang lain sebagai yang berada di luar Allah. Bentuk ekstrim dari sikap itu adalah terror dan terorisme.
Dalam terror dan terorisme ini, mereka seakan-akan membantu Allah untuk menyegarkan hukuman Nya, yang mestinya baru terjadi pada akhir zaman. Kalau kecenderungan seperti ini terus terjadi, bukan tidak mungkin umat manusia akan terperangkap dalam konflik-konflik tanpa ujung, yang tentu saja akan tidak berguna merealisasikan kesejakteraan bersama.
Bahwa Allah itu baik tentu semua diakui umat beragama. Sidang Raya PGI di Mamasa dengan tidak ragu-ragu menyatakan, bahwa kebaikan Tuhan tidak bisa dibatasi hanya di dalam lingkungan kita sendiri, melainkan meluas kepada sesame manusia, bahkan semesta alam.
Demikian diterangkan Ketua Umum PGI, Pdt Andreas A Yewangoe saat ceramah usai membuka Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) PGI Wilayah Jambi di Novita Hotel, Senin (28/3). Hadir pada sidang itu sekitar 128 peserta yang terdiri dari perwakilan dedominasi gereja yang bernaung di PGI Wilayah Jambi.
Menurut Pdt Andreas A Yewangoe, Dokumen Keesaan Gereja dan secara khusus Pokok-pokok Tugas Panggilan Bersama (PTPB) meminta kepada gereja-gereja untuk terus memelihara komunikasi, bahkan kerjasama dengan umat beragama lain.
“Seruan ini bukan saja karena alas an praktis semata, tetapi karena Allah juga baik kepada mereka. Maka tugas gereja dan orang Kristen adalah merefleksikan kebaikan Allah itu kepada semua orang,”katanya.
Menurut Pdt Andreas A Yewangoe, disaat kita mendeklarasikan Allah itu baik kepada semua orang, kita dikejutkan dengan sekian banyak kekerasan bernuansa agama. “Agaknya bangsa kita belum mampu belajar dari pengalaman.
“Dalam pertemuan tokoh-tokoh lintas agama dengan Presiden 17 Januari lalu, pokok ini merupakan salah satu hal yang disoroti. Kita minta Presiden untuk member perhatian serius terhadap kekerasan bernuasa agama. Negera ikut berteologia menjadi masalah besar di Indonesia sebagai negera Pancasila,”katanya.
Disebutkan, 88 dedominasi gereja yang bernaung di PGI, telah berkali-kali menyuarakan bahwa Negera tidak boleh berteologia. PGI terus menjalin kerjasama dengan non Kristen dalam menjaga kemajemukan Indonesia.
Disebutkan, Sub Tema Sidang Tahunan MPL PGIW Jambi “Bersama-sama Seluruh Komponen Masyarakat, Mewujudkan Masyarakat Majemuk Jambi yang Berkeadaban, Inklusif dan Demokratis Dalam Rangka Menuju Ekonomi yang Maju, Masyarakat yang Adil, Damai dan Sejahtera dengan mempererat persatuan, merawat kemajemukan dan memelihara lingkungan,” merupakan pikiran pokok dalam sidang.
“Dari hasil sidang MPL PGIW Jambi kita harapkan ada pokok-pokok pikiran atau terobosan agar eksistensi gereja dan umat Kristen di Provinsi Jambi dapat setara dengan agama lain dalam membangun Provinsi Jambi,”katanya.
Masalah Dihadapi PGIW Jambi
Ketua PGIW Jambi, Pdt David Farel Sibuea MTh (Praeses HKBP Distrik XXV Jambi) mengatakan, hingga kini usulan beberapa gereja untuk menyampaikan permohonan kepada pemerintah, Cg Kanwil Depag Jambi, agar gereja-gereja dapat melaksanakan catatan sipil sendiri belum terwujud.
“Ijin pembangunan rumah ibadah gereja hingga kini memang masih menjadi pergumulan besar berbagai gereja-gereja di Jambi. Kemudian tenaga pengajar Agama Kristen di sekolah Negeri di Jambi belum ada perhatian Pemerintah. Banyak sekolah negeri di Jambi tidak menyediakan guru Agama Protestan,”katanya.
Menurut Pdt David Farel Sibuea MTh, hingga kini tidak adanya dana penyuluhan agama Kristen yang langsung disalurkan Kementirian Agama/Bimas Kristen Provinsi Jambi. Dana Anggaran Pemda/Kodya Jambi untuk PGIW Provinsi Jambi masih nihil.
“Topik-topik yang menjadi pembahasan sidang yakni FKUB Provinsi dan FKUB Kotamadya dan kabupaten serta hubungan dengan agama lain, pembinaan guru-guru sekolah minggu, hubungan PGIW Jambi dengan pemda-pemda, perijinan bangunan rumah ibadah (SMB Menteri). Sidang MPL PGIW Jambi berlangsung Senin-Selasa (28-29/3),”katanya. ruk
Foto-foto Kegiatan. Foto Dilindungi Hak Cipta, jika Hendak Mengutip berita dan mengabil foto harus persetujuan pemilik Blog. TKS.
FOTO2 ROSENMAN MANIHURUK (Asenk Lee Saragih) 0812 7477587.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar