Jumat, 28 Januari 2011

Industri Kreatif Sangat Dibutuhkan Guna Mewujudkan Program “Jambi EMAS 2015”


Gubernur Jambi Hasan Basri Agus saat melakukan panen karet unggul di Kabupaten Batanghari baru-baru ini. Perkebunan karet merupakan salah satu komuditi unggulan dari Provinsi Jambi. Foto batakpos/rosenman manihuruk


Jambi, Batak Pos

Guna mewujudkan visi pembangunan “Jambi EMAS” (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) 2010-2015, Pemerintah Provinsi Jambi mengajak seluruh dan meminta dukungan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) guna membangun industri kreatif dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi.

Industri kreatif tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden No. 6 tahun 2009, tentang pengembangan ekonomi kreatif, dan sebagaimana diketahui bersama bahwa pemerintah Provinsi Jambi telah menetapkan visi “Jambi EMAS 2015”.

Demikian dikatakan Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus, MM kepada BATAKPOS terkait pencapaian visi Jambi EMAS 2015. Hasan Basri Agus menyatakan bahwa dirinya optimistis akan terwujudnya Jambi EMAS 2011-1015 yang dicanangkan sejak dilantik 3 Agustus 2010 lalu.

Seluruh SKPD telah diminta agar membangun industri kreatif dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Berbagai program telah dicanangkan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut.

Kerusakan jalan yang sangat serius di berbagai tempat di Provinsi Jambi merupakan permasalahan yang paling disorot oleh dewan, hal ini juga diterima oleh gubernur dan menyatakan bahwa pada tahun 2011 perbaikan jalan memang diprioritaskan.

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan urat nadi perekonomian di yang harus didukung oleh pemerintah guna mewujudkan masyarakat mandiri dalam meningkatkan perekonomian.

Dikatakan, kerusakan jalan dan jembatan juga memperlambat pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di sentra-sentra produksi tanaman pangan dan lainnya yang tersebar di beberapa kabupaten.

Guna menjawab tantangan itu serta menyadari besarnya pengaruh kemiskinan infrastruktur tersebut terhadap percepatan pembangunan daerah, pasangan Gubernur Jambi – Wakil Gubernur Jambi periode 2010-2015, H Hasan Basri Agus–H Facrori Umar (HBA– FU) selama lima tahun kedepan.

Pembangunan urat nadi perekonomian (infrastruktur jalan, jembatan serta listrik) merupakan persoalan yang harus segera diatasi. Menurutnya, hingga kini sekitar 425,21 kilometer (km) jalan provinsi yang menjadi urat nadi perekonomian di Jambi masih rusak berat.

Kerusakan jalan tersebut mencapai 27,14 persen dari sekitar 1.567 km panjang jalan provinsi di daerah itu. Sedangkan jalan provinsi yang rusak ringan di Jambi mencapai 447,05 km (28,53 persen). Jalan provinsi yang kondisinya baik di daerah hanya 295,97 km (18,89 persen).

“Perbaikan kerusakan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan di Jambi harus tuntas paling lambat lima tahun ke depan. Target itu harus tercapai karena produksi pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit di Jambi kini mulai mengalami booming (ledakan produksi),”katanya.

50 Kecamatan Jadi Percontohan

Program Pemprov Jambi dalam mensejahterakan rakyatnya yakni dengan menggulirkan program Program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake).Sebanyak 50 kecamatan di Provinsi Jambi kini menjadi pilot project (percontohan) dalam Program Samisake.

Dana sebanyak Rp 50 miliar dialokasikan untuk kecamatan yang menjadi pilot project tersebut. Jumlah tersebut berubah dari jumlah semula Rp 104,241 miliar setelah dilakukan pembahasan anggaran.

Sebelumnya, Program Samisake direncanakan untuk 131 kecamatan, dan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 104 miliar lebih. Namun setelah dilakukan pembahasan anggaran maka disepakati program mengambil sampel 50 kecamatan, sementara dana yang dianggarkan Rp 50 miliar.

Disebutkan, Samisake merupakan program yang dirancang untuk pemerataan pembangunan di seluruh daerah Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, dengan pemikiran bahwa seluruh daerah di Provinsi Jambi sama-sama penting, sama-sama harus dibangun, dan sama-sama harus maju. Istilah lain Samisake adalah membangun kecamatan berbasis desa dan kelurahan.

Visi pembangunan Provinsi Jambi dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus – Fachrori Umar adalah Jambi EMAS 2015, disini Samisake merupakan salah satu program langkah percepatan menuju visi Jambi EMAS tersebut.

Terdapat isu strategis yang sekaligus menjadi permasalahan utama Provinsi Jambi yang mendasari perumusan visi Jambi EMAS dengan Samisake sebagai salah satu program didalamnya, yaitu, terbatasnya sarana dan prasarana infrastruktur, belum optimalnya pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan belum berkembangnya agroindustri.

Kemudian belum meratanya pembangunan dan hasil-hasilnya, banyaknya pengangguran dan jumlah penduduk miskin, belum optimalnya sinergitas percepatan pembangunan daerah, belum meratanya pembangunan dan hasil-hasilnya ini lah yang kemudian dicoba dicarikan solusinya, salah satu upayanya dengan Program Samisake, yang tentunya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jambi.

Industri Kreatif

Menurut Hasan Basri Agus, dalam meningkatkan pembangunan perekonomian di Provinsi Jambi, perlu dan penting mengembangkan ekonomi kreatif, karena ekonomi kreatif diyakini dapat memberikan kontribusi yang nyata.

Industri kreatif tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden No. 6 tahun 2009, tentang pengembangan Ekonomi Kreatif, dan sebagaimana diketahui bersama bahwa pemerintah Provinsi Jambi telah menetapkan visi “Jambi EMAS 2015”.

Sehubungan dengan itu, konsep ekonomi kreatif merupakan sabuah konsep baru yang mensinerjikan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan iptek serta sumberdaya manusia (SDM), sebagai factor utama dalam kegiatan ekonominya.

Menurut HBA, struktur perekonomian dunia mengalami tranformasi dengan cepat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang sebelumnya berbasis sumberdaya alam (SDA), menjadi berbasis sumberdaya manusia (SDM).

“Dari era pertanian ke era industri dan informasi, yang selanjutnya berkembang kearah ekonomi kreatif, dengan berorientasi pada inovasi dan gagasan kreatif. Pemprov Jambi sangat berkepentingan untuk mengembangkan dan menerapkan konsep ekonomi kreatif. Karena ekonomi kreatif dapat mendatangkan dua keuntungan secara bersamaan, yaitu pertumbuhan ekonomi yang prorakyat dan juga penguatan identitas budaya lokal yang memperkaya identitas nasional secara nyata,”katanya.

Menurut Hasan Basri Agus, dalam rangka memperingati HUT Provinsi Jambi Ke-54 (6 Januari 2011), dirinya mengingatkan seluruh SKPD agar berbuat untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.

“Oleh karena itu konsep ekonomi kreatif akan menjadi wahana tepat dan menarik untuk memberikan nuansa yang lebih variatif yang mengkombinasikan antara kekayaan sumberdaya alam dengan sumberdaya manusia yang berkualitas, teknologi yang inovatif dan gagasan yang baru,”katanya.

Disebutkan, guna mewujudkan hal itu harus didorong peningkatan kemampuan penguasaan teknologi dari berbagai bidang, serta mengedepankan prinsif-prinsif pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

Guna memacu pertumbuhan industri kreatif di Provinsi Jambi yang merupakan roda perekonomian masa depan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi telah menggulirkan dana Rp 5 juta untuk per kelompok pengrajin di Jambi. Bantuan permodalan ini akan dikucurkan di setiap kecamatan dalam Provinsi Jambi.

Dikatakan, stand pameran TP PKK Provinsi Jambi yang mengikuti Jambore PKK Tingkat Nasional bertempat di Islamic Center Bekasi Barat,Provinsi Jawa Barat, Rabu (10/11) lalu cukup membanggakan.

“Pada tahun 2011 ini ada dana khusus dari pemerintah yang akan membantu Rp 5 juta per kelompok di setiap Kabupaten/Kota. Setiap kecamatan akan kita bantu. Hal ini dilakukan untuk membantu pengembangan industry rumah tangga terutama industry kecil. Khususnya pengrajin-pengrajin yang berada di desa Kabupaten/kota,”katanya.

Menurut Hasan Basri Agus, setiap kelompok terdiri dari 10 orang dalam program tahun 2011 yang akan datang melalui dinas koperasi dana ini akan diberikan. Dana ini kurang lebih sejumlah Rp 2,5 milyar.

Pada tahun 2011 Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan perhitungan secara cermat dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan direncanakan Anggaran Pendapatan Daerah tahun 2011 sebesar Rp1.359.003.913.850,- yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp571.301.572.100.

Menurut HBA, target Rencana PAD tahun 2011 tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp67.491.787.100,- atau 13,40 persen, jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan murni tahun 2010 yakni sebesar Rp 503.809.785.000,- menjadi Rp 571.301.572.100,- pada tahun 2011. Rosenman manihuruk.

Tidak ada komentar: