Kamis, 14 Oktober 2010

Musim Hujan Mengancam Petani Budidaya Ikan Kolam dan Keramba

Jambi, BATAKPOS

Musim hujan serta cuasa ekstrem di Jambi mengancam petani budidaya ikan keramba di Jambi. Hujan lebat disertai angina kencang yang terjadi akhir-akhir ini membuat petani budidaya ikan keramba di Sungai Batanghari waspada.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi, Herman Suherman Senin (11/10) menyatakan, cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang sering terjadi akhir-akhir ini mengancam ribuan kolam milik warga di kota dan sejumlah kabupaten.

“Sekitar 8.000 lebih kolam ikan milik warga di kota dan sejumlah kabupaten provinsi itu terancam terendam. Hujan yang terus mengguyur wilayah Jambi perlu disikapi serius oleh petani budi daya, baik kolam maupun keramba guna mencegah kerugian hilang atau kaburnya ikan yang dipelihara," katanya.

Disebutkan, petani budi daya kolam disarankan untuk memperdalam kolam dan meninggikan pematangnya, supaya air dalam kolam tidak meluap yang dapat menyebabkan ikan ke luar dan kabur.

"DKP Provinsi Jambi sudah memberikan bantuan alat berat eskavator yang dapat digunakan petani budi daya setempat untuk memperdalam kolam dan meninggikan pematangnya," katanya.

Menurut Herman Suherman, petani juga diminta waspada terhadap banjir dadakn yang dapat menghanyutkan keramba petani. Kini warga Provinsi Jambi banyak beralih profesi jadi petani ikan budidaya ikan patin, nila dan nila setelah ketatnya pengawasan aparat terhadap penebangan hutan. ruk

Tidak ada komentar: