Halaman

Selasa, 27 Juli 2010

Beras Oplosan Marak di Jambi

Spekulan Cari Untung

Jambi, BATAKPOS

Beras oplosan kini marak beredar di pasaran di Kota Jambi. Beras oplosan yang diduga dengan beras miskin (raskin) ini sudah banyak meresahkan masyarakat. Bahkan beras oplosan dalam merek beras tertentu sudah merugikan konsumen.

Masyarakat di Kota Jambi meminta aparat keamanan mengusut maraknya pengoplosan beras tersebut. Pengoplosan beras itu diduga dilakukan para spekulan yang memanfaatkan situasi kenaikan harga kebutuhan pokok untuk meraup keuntungan.

Beras hasil oplosan itu diduga sudah beredar hingga ke toko-toko kebutuhan pokok. Beras yang diduga kuat telah dioplos yakni beras karungan merek Anggur Kharisma. Beras pulen ini kualitasnya menurun dari kualitas sebelumnya.

Sejumlah warga Jambi kepada BATAKPOS, Kamis (22/7) mengatakan, mereka menduga adanya pengoplosan beras setelah membeli beras di toko-toko kebutuhan pokok. Beras kualitas baik merek tertentu seperti Anggur Kharisma dan King yang dibeli di toko-toko kebutuhan pokok ternyata kualitasnya buruk.

“Beras merek Anggur Kharisma ukuran 10 kilogram dan 20 kilogram kini kualitasnya buruk. Jika beras ini dimasak, gampar berair. Bahkan kalau bermalam langsung basi. Sebelumnya kualitas beras ini tak demikian. Bahkan nasi bermalam tetap pulen dan kering,”kata Novi, ibu rumah tangga RT 15 Kelurahan Kebun Handil , Jelutung Kota Jambi.

Menurutnya, harga beras merek Anggur Kharisma satu karung ukuran 10 kg mencapai Rp 84.000 dan ukuran 20kg mencapai Rp 164.000. Diduga kuat beras merek Anggur ini sudah dioplos.

Hal senada juga dikatakan Lisbet br Sinaga, ibu rumah tangga Rt 15, Kebun Handil Jelutung Kota Jambi. Menurutnya, kualitas beras merek Anggur Kharisma sudah buruk.

“Beras ini gampang berair kalau sudah dingin. Biasanya beras ini kalau dimasak rasanya pulen dan tahan bermalam. Kini nasi kalau sudah bermalam atau dingin nasinya pecah dan lembek. Beras ini mungkin dioplos dengan beras raskin. Bahkan tetangga kami sudah mengganti beras dengan merak lain,”katanya.

Sementara itu Liana br Sidauruk, warga perumahan Mayang Mangurai, Kota Jambi mengatakan, beras merek King yang dia beli di toko kebutuhan pokok wilayah Mayang warnanya agak kuning. Biasanya warna beras merek berkualitas tersebut berwarna putih.

“Kemungkinan besar beras King yang saya beli hasil oplosan. Kini sudah banyak warga mengeluh dengan kondisi tersebut. Seharusnya pihak terkait bertindak cepat agar hal ini tidak berkepanjangan,”ujar Liana.

Hal senada juga diakui Meriani br Sumbayak, warga Simpang Rimbo, Kota Jambi. Menurutnya, pengoplosan beras di kota itu diduga dilakukan para spekulan di gudang-gudang beras wilayah Payoselincah, Jambi Timur.

“Beras oplosan biasanya marak di saat harga beras naik. Beras yang dioplos adalah beras impor atau beras Bulog yang harganya murah dengan beras kualitas baik. Setelah itu beras dipasarkan dengan menggunakan karung beras merek kualitas baik seperti King dan Anggur,”katanya.

Pemilik toko kebutuhan pokok, Anto di Jelutung, Kamis (22/7) kepada BATAKPOS mengaku tidak mengetahui beras merek Anggur dan King tersebut dioplos. Dirinya hanya menerima orderan seperti biasa dari pemasok beras merek tersebut.

Pantauan BATAKPOS di toko-toko kebutuhan pokok di Kota Jambi, Kamis (22/7) harga beras dan kebutuhan pokok lainya semakin melambung. Harga beras kualitas baik merek King ukuran 20 kilogram satu karung naik dari Rp 128.000 (Rp 6.400 per kg) menjadi Rp 136.000 per karung (Rp 6.800 per kg).

Harga beras merek Anggur ukuran 10 kilogram satu karung naik dari Rp 81.000 (Rp 8.100 per kg) menjadi Rp 86.000 (Rp 8.600 per kg), ukuran 20kg dari Rp 160.000 per karung naik menjadi Rp 164.000 per karung ukuran 20kg.

Kemudian harga gula pasir naik dari Rp 8.600 per kilogram menjadi Rp 10.300 per kilogram. Sedangkan harga minyak goreng curah naik dari Rp 16.000 per kilogram menjadi Rp 18.000 per kilogram.

Secara terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divisi Regional II Jambi, Damin Hartono mengatakan, pihaknya menyiapkan 5.000 ton persediaan beras untuk menggelar operasi pasar. Operasi pasar beras tersebut akan dilakukan menjelang dan selama bulan puasa nanti untuk mengendalikan kenaikan harga beras. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar