Halaman

Senin, 01 Maret 2010

Tanjabtim Butuh Penanganan Infrastruktur Jalan

Jambi, BATAKPOS

Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi kini butuh penanganan infrastruktur jalan hingga ketingkat kecamatan. Kini kondisi jalan provinsi di sejumlah kecamatan di Tanjabtim banyak yang belum maksimal.

Kondisi jalan yang rusak terdapat di Kecamatan Nibung Putih, Kecamatan Muarasabak Barat, Kecamatan Nipah Panjang dan Kecamatan Muarosabak Timur. Jalan antar kecamatan di Tanjabtim saat ini banyak yang rusak parah.

Demikian dikatakan J Damanik, warga Nipah Panjang kepada BATAKPOS di Jambi, Kamis (25/2). Menurutnya, jalan aspal yang membentang puluhan kilometer dari Nipah Panjang hingga Muarasabak kini rusak parah.

Menurutnya, kondisi jalan di dalam kota kecamatan juga bernasib sama. Jaln berlubang hamper terdapat diseluruh jalur jalan, sehingga membahayakan pengendara. “Pengendara harus ekstra hati-hati kecelakaan sentiasa menanti. Seperti jalan Nipah Panjang – Muarasabak, rawan kecelakaan akibat jalan rusak,”katanya.

Hal senada juga diakui Ridwan, warga Kecamatan Rantau Rasau. Menurutnya, kondisi jalan dikecamatan itu paling parah terdapat di SK 23 hingga SK 20 dan Desa Harapan Makmur hingga jembatan Teluk Serdang.

Disebutkan, memasuki Muarasabak, kondisi jalan di Desa Lambur 1 dan Lambur 2 juga berlubang. Ironisnya, jalan dari SMA 1 Muarasabak hingga memasuki kota kecamatan juga parah.

Kadis PU, M Isroni, M Isroni didampingi Kabag Tata Usaha PU Tanjabtim, Suhas Purojani, mengatakan, buruknya kondisi jalan di Tanjabtim diduga karena struktur tanah di tiap kecamatan berbeda.

“Hampir seluruh jalan yang rusak berada di daerah rawa. Sehingga mudah hancur. Bahkan ada jalan yang teredam banjir sehingga banyak berlubang. Tak sedikit pula jalan di dataran tinggi yang berlubang,”katanya.

Disebutkan, pembangunan jalan di Tanjabtim seharusnya menggunakan kayu galar untuk pondasi, sehingga lapisan jalan tak padat saat diaspal. Jalan yang rusak itu ada yang teredam banjir karena memang letaknya rendah.

“Kondisi tanah di Tanjabtim yang berawa menjadi penyebab sulitnya membangun struktur jalan yang kokoh dengan dana yang minim. Biaya untuk membangun jalan di Tanjabtim dua kali lipat dibandingkan daerah lain yang tak berawa. Kita memprioritaskan pembukaan jalan antar kecamatan dan desa, sehingga tak ada lagi yang terisolir di Tanjabtim,”katanya. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar