Halaman

Kamis, 25 Maret 2010

Kerinci Dilanda Longsor, Warga Diminta Waspada

1 Tewas, 65 Rumah Rusak

Jambi, BATAKPOS


Sekitar 65 rumah penduduk di Kecamatan Sungai Penuh, Kerinci rusak parah akibat terkena longsor menyusul turunnya hujan sepekan belakangan. Bahkan satu orang tewas akibat bencana alam tersebut. Hujan deras yang mengguyur Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mengakibatkan Bukit Batakok dan Batang Kenau di Desa Talang Lindung Kecamatan Sungai Penuh longsor. Hingga Selasa (16/3) warga di Kecamatan Sungai Penuh masih waspada longsor.

Walikota Sungai Penuh, Hasvia saat dikonvirmasi dari Jambi, Selasa (16/3) mengatakan, sedikitnya 65 rumah warga rusak di kaki bukit, tepatnya di Dusun Tebat Gedang, kini terancam longsor. Ratusan warga Dusun Tebat Gedang kini telah diungsikan kedaerah aman longsor.

Disebutkan, kedua bukit tersebut sudah gundul dan terdapat banyak retakan akibat gempa bumi 7,0 skala richter, Oktober 2009 lalu. Musibah yang sempat membuat panik warga sekitar bukit itu terjadi mulai Sabtu malam pecan lalu. Warga mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat ancaman longsor. Malam itu warga langsung bergotong royong agar air dan tanah tidak melanda rumah warga.

Menurut Hasvia, rumah milik Cik (65) dan Mera hanya tinggal setengah meter saja dari longsoran. Kondisi terparah diantaranya dialami Nurdiana. Dapur rumahnya sudah tertimbun tanah setinggi 1 meter, dan air tanah sudah penuh di dalam rumah yang terbuat dari kayu itu.

Hingga Selasa, warga masih bergotong royong membersihkan aliran sungai yang sempat tersumbat akibat timbunan tanah. Warga Dusun Tebat Gedang sempat panik akibat longsor. Mala mini keadaan sangat mencekam. Warga menyelamatkan diri lantaran bukit longsor.

Menurut Walikota Sungai Penuh, akibat longsor tersebut sejumlah tanaman pertanian dan perkebunan serta sumber air kolam ikan milik warga terputus, karena air mengalir di anak Sungai Bukit Batokok cukup deras.

Hasvia yang turun ke lokasi langsung memerintahkan Kadis PU, Yulius Junit, segera menurunkan alat berat ke lokasi longsor. Dampak gempa lalu, bukit-bukit retak sehingga mudah longsor. Guna memperbaiki semua kerusakan Pemkot Sungai Penuh mengalokasikan dana bencana alam Rp 2,5 miliar untuk perbaikan.

Disebutkan, alat berat milik PT Prima Pembangunan Kerinci (PPK) di Jalan Sungai Penuh - Tapan langsung dibawa ke Talang Lindung untuk membersihkan longsor. Alat berat itu sudah bekerja membersihkan longsor di sekitar pemukiman warga.

1 Korban Tewas, 65 Rumah Parah

Hujan yang mengguyur Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, mengakibatkan puluhan rumah dan ruas-jalan tertimbun tanah sehingga dua daerah itu lumpuh. Musibah semakin diperburuk dengan datangnya banjir bandang.

Hasvia mengatakan, desa terparah yang tertimbun tanah longsor adalah Desa Talang Lindung dan Dean Sungai Ning di Kecamatan Sungai Penuh. Sedikitnya 20 unit rumah rubuh dihantam tanah longsor.

Banjir banding mengakibatkan tanah longsor dan menimbulkan banjir banding di Sungai Batang Bungkal yang membelah kota Sungai Penuh meluap hingga ke jalan raya sejak Minggu malam kemarin.

Banjir bandang membawa batu-batu besar dan batang kayu mengakibatkan 30 unit rumah warga Desa Sungai Ning, Pelayang Raya, Pasar Sungai Penuh dan Sumur Anyir yang berada di pinggir Sungai Batang Bungkal hanyut. Sedikitnya 10 jembatan juga terbawa air.

Disebutkan, total rumah warga yang rusak berat mencapai 65 rumah, dan rusak ringan 150 rumah. Seorang warga, Eli (25), tewas. Warga Desa Sungai Ning itu jatuh saat membersihkan rumahnya dari timbunan longsor.

Banjir banding melumpuhkan akses jalan provinsi menuju Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci di 3 pintu masuk daerah itu, yakni di Muara Imat, Muara Labuh dan yang terparah di pintu masuk arah Pesisir Selatan (Pessel).

Di ruas-jalan Sungai Penuh – Pessel kondisi terdapat 25 titik longsor, 5 diantaranya menimbun jalan hingga setinggi 2 meter, sehingga kendaraan tidak bisa lewat di jalur tersebut.

Menurut Hasvia, bantuan sudah mulai didistribusikan kepada para korban banjir banding tersebut. Pihaknya juga mengharapkan bantuan berupa makanan, pakaian dan selimut dari Pemerintah Provinsi Jambi. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar