Senin, 22 Februari 2010

Fenomena Pecahan Rp 2000 di Pesta Bona Taon

Jambi, BATAKPOS

Orang Batak memang terkenal dengan perilaku gengsi. Hal itu juga yang terjadi di acara-cara pesta Batak atau kini lebih memasyarakat pesta syukuran awal tahun (Bona Taon) marga-marga. Gengsi memang melekat dikalangan masyarakat Batak, termasuk di perantauan.

Munculnya pecahan Rp 2000 akhir 2009 tahun lalu. Sangat berdampak pada hajatan Pesta Bona Taon marga-marga Batak. Suguhan uang untuk tarian sumbangan (tor-tor) sebagai bentuk “Holong” (kasih) juga berpengaruh terhadap pecahan Rp 2000.

Pecahan Dua Ribu : Seorang penasehat Raja Manihuruk Jambi tampak saat mengumpulkan pecahan Rp 2000 saat tortor di Pesta Awal Tahun Raja Manihuruk, Boru-Bere, Ibebere se Kota Jambi di Gedung Kartini Jambi, Sabtu (20/2). Foto batakpos/rosenman manihuruk.


Fenomena pecahan Rp 2000 menjadi tradisi pada pesta-pesta Boa Taon. “Sekarang gengsi untuk mengeluarkan pecahan Rp 1000 saat manortor di pesta bona taon. Pecahan Rp 2000 sudah menjadi pilihan terendah,”kata Lamhot Manihuruk, salah seorang kumpulan Marga Manihuruk saat Pesta Awal Tahun Raja Manihuruk, Boru-Bere, Ibebere se Kota Jambi di Gedung Kartini Jambi, Sabtu (20/2).

Menurut L Manihuruk, pecahan Rp 2000 menjadi pilihan untuk sumbangan tor-tor. “Gengsi kalau mengeluarkan pecahan Rp 1000. Sekarang sudah pecahan Rp 2000. Munculnya harga Rp 2000 juga sangat berpengaruh pada pengumpulan dana untuk kumpulan marga,”katanya.

Hal senada juga dikatakan Ketua Kumpulan Raja Manihuruk, Boru-Bere, Ibebere se Kota Jambi, St R Manihuruk S Sos. Menurutnya, uang pecahan Rp 2000 sudah menjadi fenomena di Pesta Bona Taon marga-marga.

“Walaupun ekonomi pas-pasan, masyarakat Batak sangat menjungjung gengsi, apalagi untuk kumpulan marganya. Jadi kini uang untuk tor-tor sudah pecahan Rp 2000. Inilah fenomena Pesta Bona Taon tahun ini,”katanya.

Disebutkan, pecahan Rp 2000 berpengaruh pada pengumpulan dana melalui tor-tor. Pesta Manihuruk se Kota Jambi mampu mengumpulkan dana sekitar Rp 10 jutaan. Padahal tahun-tahun sebelumnya kurang dari Rp 6 jutaan. “Kita bersyukur Pesta Awal Tahun Raja Manihuruk, Boru-Bere, Ibebere se Kota Jambi dengan jumlah 120 KK berjalan sukses,”katanya.

Sementara itu Ketua Kumpulan Marga Purba Pakpak se Kota Jambi, Sy S Purba Pakpak mengatakan, masyarakat Batak terkenal dengan gengsinya.

“Apalagi dalam acara pesta bona taon, semua pasti gengsi untuk mengeluarkan pecahan Rp 1000. Sekarang banyak tampak pecahan Rp 2000. Hal ini sudah menjadi fenomena di pesta marga-marga,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: