Kamis, 07 Januari 2010

Kantor KPUD Jambi Panen Telur Busuk dan Pakaian Dalam

Jambi, Batak Pos

Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Jambi “panen” telor busuk dan pakain dalam dari aksi massa dari Aliansi Masyarakat dan LSM Peduli Pilgub Bersih, Selasa (5/1). Aksi unjukrasa ini merupakan kali kedua setelah ribuan massa yang sama melakukan orasi yang sama, Senin (4/1).

Pengunjukrasa mendesak KPUD Provinsi Jambi menandatangi surat pernyataan untuk melaksanakan pemilihan gubernur (Pilgub) Jambi di bulan Mei 2010 atau surat pengunduran diri seluruh anggota KPUD.

Dalam aksi itu, massa pengunjukrasa juga melempari papan nama kantor KPUD Provinsi Jambi dengan telor busuk dan membuat jemuran kutang dan celana dalam di halaman depan Kantor KPUD.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unbari, Stikom, Stikes, Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Jambi, dan Mahasiswa Peduli Rakyat Jambi melakukan mosi tidak percaya kepada KPUD Provinsi Jambi.

Koordinator pengunjukrasa, Adri SH, mengatakan, KPUD Provinsi Jambi harus menandatangai surat pernyataan untuk melaksanakan pemilihan gubernur di bulan Mei 2010, jika tidak mereka bisa menandatangani surat pengunduran diri, karena tidak sanggup melaksanakan tugas.

“Kami menilai adanya indikasi bahwa KPUD Provinsi Jambi akan menggagalkan pemilihan kepala daerah mendatang. Alasan KPUD Provinsi Jambi menunda Pilgub karena kekurangan dana, hal itu tidak realistis,”katanya.

Sementara itu, Dewan Kehormatan Aliansi Masyarakat dan LSM Peduli (Anjali) Pilgub Bersih, Soewarno Soerinta (Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi-PDIP) yang ikut berunjukrasa mengatakan, dirinya menyesal mendudukan Kasrianto (mantan wartawan harian local) sebagai anggota KPUD Provinsi Jambi.

Ketua KPUD Provinsi Jambi, M Yaser Arafat dan 3 menolak menanda-tangani surat pernyataan yang disodor LSM Anjali tersebut. Penolakan itu membuat pengunjuk-rasa berang. Para pengunjuk-rasa memberi opsi, jika KPUD tidak mampu melaksanakan pilgub selambatnya 27 Mei 2010, mereka diminta membuat surat pernyataan tidak sanggup melaksanakan tugas.

“Ini pemaksaan. Saya dan teman-teman sudah sepakat, bila ada satu yang setuju, maka semuanya akan setuju. Begitu pula sebaliknya, jika satu mengatakan tidak, semua juga akan mengatakan tidak. Ini bicara lembaga,”kata Yaser. ruk

Tidak ada komentar: