Jumat, 30 Januari 2009

Penurunan Tarif Angkutan Kota di Jambi Disambut Masyarakat

Jambi, Batak Pos

Penurunan tarif atau ongkos angkutan umum dalam kota di Jambi disambut gembira oleh masyarakat pengguna transportasi umum. Kini tarif angkutan kota dalam kota untuk umum Rp 2000 per orang dan pelajar mahasiswa Rp 1000 per orang. Tarif tersebut turun rata-rata Rp 500 dari tarif sebelumnya.

Penurunan tarif angkutan kota tersebut berdasarkan kesepakatan Pemerintah Kota Jambi dengan Organda Kota Jambi. Taris baru tersebut mulai berlaku Jumat 16 Januari 2009. Penurunan taris ongkos angkot itu langsung disambut gembir masyarakat.

“Kita sangat bersyukur tarif angkutan kota turun. Lumayan juga terbantu ongkos anak-nak mau sekolah. Kita kalau ke pasar juga ongkos sudah lumayan turun. Kita kini lumayan terbantu dengan turunya BBM bensin dan solar sehingga berdampak turunya ongkos angkot,”kata Ny Sunarti, warga Kecamatan Jelutung, Kota Jambi kepada Batak Pos, Jumat (16/1).

Menurutnya, turunnya ongkos angkot sebaiknya juga diiringi dengan turunnya harga bahan pokok. Kita berharap pemerintah dapat juga menunrunkan harga sembilan bahan pokok agar masyarakat terbantu.

“Kita warga ekonomi lemah. Profesi hanya sebagai buruh mencuci di rumah orang. Walaupun demikian, kita masih mampu mencari nafkah. Namun dengan menyekolahkan anak tiga, sehingga perlu mencari biaya tambahan. Suami saya hanya buruh di toko bangunan. Penurunan ongkos ini dapat juga mengirit uang pengeluaran setiap harinya,”kata Narti.

Hal senada juga diakui Maryati (32) seorang pedagang kaki lima di Pasar Jambi. Menurutnya, dengan turunnya tarif angkot tersebut bisa membantu perongkosan anaknya ke sekolah. Dirinya juga berharap para tukang ojek juga bisa menurunkan tarifnya.

Menurutnya, turunnya tarif angkot tersebut cukup membantu biaya anknya kesekolah. Dirinya juga berharap agar perhatian pemerintah jangan hanya kepada tarif angkot, namun juga dapat menurunkan harga bahan pokok.

Sementara itu, Abdi, seorang pelajar SMU 6 Kota Jambi mengatakan, penurunan ongkos tersebut cukup membantu biaya mereka untuk sekolah. Sebelumnya dirinya harus mengeluarkan minimal Rp 6000 setiap harinya untuk ongkos kesekolah.

Namun dengan turunnya ongkos angkot tersebut dirinya bisa menyisihkan Rp 2000 setiap harinya untuk jajan. Hal senada juga diakui adiknya Dany, pelajar SMP 14 Kota Jambi. Menurutnya, turunnya ongkos angkot tersebut cukup membantu biaya perongkosan mereka ke sekolah.

Menurut kakak beradik ini, semoga tarif angkutan kota itu bertahan lama. Sehingga mereka dapat menikmati sedikit dampak dari turunnya BBM premium dan solar. Keduanya juga berharap pemerintah dapat menaikkan gaji guru di pedesaan.

“Kita berharap gaji guru juga naik, sehingga mama kami tidak capek mencari biaya lebih untuk sekolah tiga anknya. Mudah-mudahan pemerintah perhatian terhadap guru-guru di kampung sana, Simalungun,”ujar anak seorang guru SD di Simalungun ini. ruk

Tidak ada komentar: