Jumat, 30 Januari 2009

Pelayanan di Gereja Harus Tanpa Pamrih

Jambi, Batak Pos

Pelayan gereja harus melayani tanpa pamrih dalam melanyani jemaat. Etos kerja Kristiani adalah perilaku kerja yang didasarkan pada nilai spiritual. Sehingga visi orang kristen menjadi pewaris kerajaan sorga dan misinya koinonia (persekutuan), marturia (kesaksian) serta diakonia (melayani;pelayan jemaat) berjalan dengan baik ditengah gereja, keluarga, masyarakat dan bangsa.

Etos Pelayanan : Saut P Sitompul, Master Trainer-Motivasi Nasional didampingi Praeses HKBP Distrik XXV Jambi Pdt David F Sibuea MTh pada acara Seminar Pembekalan Pelayan dan Majelis HKBP se Distrik XXV Jambi di HKBP Kebun Kelapa Pasar Jambi, Sabtu (24/1). Foto batak pos/rosenman manihuruk.


Demikian dikatakan Master Trainer-Motivator Nasional, Saut P Sitompul, kepada Batak Pos disela-sela acara seminar pembekalan Majelis Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) se Distrik XXV Jambi di HKBP Kebun Kelapa Pasar Jambi, Sabtu (24/1).

Menurutya, ada tiga motif orang dalam pelayanan di gereja. Pertama motif utamanya mencari material atau mencari uang. Ketika orang motif material, maka tidak akan ada bela sungkro digereja, karena paradikma berpikirnya cenderung kepada uang.

“Ada uang ngak, ada uang ngak. Artinya dasar bertindak dimulai dari uang. Kedua motiviasi pelayanan mencari kehormatan. Kehormatan ada dua. Ada kehormatan palsu, artinya kalau dia berbicara tidak didengar dia marah. Kemudian kehormatan kebangaan. Artinya dia malu kalau tidak melayani,”katanya.

Disebutkan, motivasi ketiga dalam melayani di gereja yakni, melayani dengan spritual atau kerohanian. Inilah pelayanan yang sebenarnya ada kesempurnaan dalam memajukan jemaat gereja.

“Ketika orang sudah memaknai kebutuhan itu pelayanan, maka digereja pun ia akan melayani dengan iklas. Motivasi ini adalah mendorong mereka semua pelayan gereja dalam memaknai pelayanan itu adalah kebutuhan ibadah,”katanya.

Disebutkan, banyak pelayanan gereja memaknai pelayanan itu keliru. Karena kurangnya pencerahan atau pembinaan arti etos kerja pelayanan Kristiani khususnya dilingkungan gereja.

“Jika pelayanan ikhlas dan baik kepada jemaat, dengan sendirinya berkatpun akan mengalir. Dalam pemaknaan, pelayanan di gereja saat ini masih di era pertumbuhan. Makanya dibutuhkan pelatihan pembinaan. Sehingga pelayanan bukan hanya organisasi koinonia, marturia dan diakonia namun menjadi karakter dalam pelayanan jemaat,”ujarnya.


Sementara itu, sekitar 120 orang pelayan gereja HKBP se Distrik XXV Jambi mendapatkan pembinaan membangun etos kerja pelayanan. Peserta terdiri dari para Pendeta, Majelis gereja, guru-guru sekolah minggu, pengurus seksi-seksi dan guru koor atau konduktor. Pembinaan ini diprakarsai Praeses HKBP Distrik XXV Jambi Pdt David F Sibuea MTh yang dilaksanakan di Gereja HKBP Kebun Kelapa Pasar Jambi, Sabtu (24/1).

Pdt David F Sibuea MTh kepada Batak Pos mengatakan, pembinaan tersebut guna memperlengkapi pelayan gereja berupa sosial serta berbagai keterampilan yang akan berguna bagi anak sekolah minggu dan para remaja.

Disebutkan, latar belakang kegiatan yang baru kali pertama dilakukan ini, guna memotivasi serta memperlengkapi seluruh peserta sebagai bekal dalam memperlengkapi jemaat.

“Bagaimana jemaat diperlengkapi kalau para pelayan gereja tidak diperlengkapi terlebih dahulu. Makanya kita mendatangkan Bapak Saut P Sitompul, Master Trainer-Motivator Nasional yang memiliki skil untuk hal tersebut,”katanya.

Menurut Pdt David F Sibuea MTh, diharapkan para peserta yang mendapat pembinaan dapat menyebarkan etos-etos pelayanan yang telah didapatkan dalam pembinaan tersebut kepada jemaat. ruk

Tidak ada komentar: