Halaman

Selasa, 28 Oktober 2008

Perambah Hutan di Provinsi Jambi Masih Marak

Jambi, Batak Pos

Perambahan hutan di Provinsi Jambi hingga kini masih marak. Modus perambahan hutan lebih rapi yakni dengan menggunakan mobil truk kecil. Perambahan hutan dilakukan masyarakat dan ditampung oleh cukong kayu. Dinas Kehutanan Provinsi Jambi kini mengintensifkan razia guna mengurangi pencurian kayu di Provinsi Jambi.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Budi Daya kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (24/10). Menurutnya, Kamis (23/10) malam pihaknya berhasil menangkap sebuah mobil truk ps yang membawa 4 kubik kayu gergajian tanpa dilengkapi dokumen resmi di Desa Tenam, Kabupaten Batanghari. Mobil dari arah Tebo itu akan membawa kayu ke Kota Jambi.

Disebutkan, razia yang digelar Dinas Kehutanan Provinsi Jambi guna mengurangi angka pencurian kayu di Propinsi Jambi. Selain di jalan-jalan tim juga merazia di beberapa kawasan yang rawan pencurian kayu, seperti di daerah Petaling Muarojambi, eks HPH Asialog di Sei Bahar dan kawasan lainnya.

“Penyelidikan lebih lanjut, mobil kayu berserta isinya dibawa ke Dinas Kehutanan Propinsi Jambi, Telanaipura. Sopir dan kernetnya dalam pemeriksaaan intensiv oleh PPN Dinas kehutanan. Kita lagi periksa kalau cukup bukti dan saksi, statusnya bisa jadi tersangka,”katanya.

Sementara itu, Kasubdin Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan, Dinas Kehutanan Propinsi Jambi, Frans Tandipau mengatakan, perambahan hutan di Propinsi Jambi akhir-akhir ini makin marak. Guna mengantisipasi hal itu, perlu koordinasi segala lini dan kejelasan status hutan di Provinsi Jambi.

Menurut Frans, gencarnya operasi pembalakan liar yang dilakukan Polda dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dalam setahun terakhir, secara drastis terjadi penurunan pembalakan liar.

Disebutkan, terjadi perambahan hutan negara untuk perkebunan dan pemukiman meningkat terutama di seputar kawasan taman nasional. Seperti di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan Taman Nasional Bukit Dua Belas dan Taman Nasional Berbak. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar