Selasa, 28 Oktober 2008

BKSDA Lepas 7 Orangutan di Jambi

Jambi, Batak Pos

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi bekerjasama dengan sebuah lembaga luar negeri Frankfurt Zoological Society/FZS di Jambi akan melepas tujuh ekor orangutan (Pongo pygmaeus) yang didatangkan dari Stasiun Karantina Orangutan Batumbelin Sibolangit, Sumatera Utara.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, Dr Didy Wurjanto kepada wartawan di Jambi, Rabu (22/10) mengatakan, ketujuh orangutan itu kini sudah dilepas Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi usai diperiksa kesehatannya di stasiun Reintroduksi TNBT yang dikelola oleh "Frankfurt Zoological Society/FZS".

Disebutkan, orang utan hasil sitaan dari peliharaan masyarakat setempat itu, saat tiba di Jambi sepekan lalu tidak langsung di lepas ke alam bebas. Namun, petugas harus memeriksa kembali dan memantau terus kondisi kesehatannya. Orangutan itu juga sebelum dilepas juga dilatih agar bisa nantinya beradaptasi dan mampu mencari makan di TNBT.

Menurut Didy, kehadiran ke tujuh ekor satwa langka dari Sibolangit itu, menambah jumlah orang utan di Jambi dalam dua tahun terakhir. Kurun waktu dua tahun terakhir telah dilepas 126 ekor orangutan di TNBT.

Namun berdasarkan catatan dan penelitian BKSDA Jambi orangutan itu kini tinggal sekitar 86 ekor, karena ada yang mati akibat sakit atau tidak bisa beradaptasi di TNBT.

“Tidak semua orangutan yang dilepas ke alam bebas bisa selamat. Karena binatang itu selama ini terbiasa dipelihara manusia,”katanya.

Disebutkan, BKSDA Sumut menyatakan, ke tujuh orangutan itu setelah direhabilitasi dan observasi di Karantina orangutan Sibolangit dalam keadaan sehat dan bebas dari segala jenis penyakit, seperti TBC, hepatitis, dan typus.

Ke tujuh orangutan itu, satu betina dan enam jantan yang diberi nama Prince berusia 8 tahun, Kliwon (6 tahun), Afa (13 tahun), Joni (8 tahun), Pinki (6 tahun), Ronaldinho (7 tahun), dan Jhon (7 tahun). Frankfurt Zoological Society/FZS yang konsen dengan orang utan ini, terus berupaya menyelamatkan orang utan di Sumatera. ruk

Tidak ada komentar: