Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi Irjen Rusdi Hartanto . |
BERITAKU –Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi Irjen Rusdi Hartanto meminta seluruh jajarannya yang ada di Polres dan Polsek se wilayah Provinsi Jambi untuk memperketat pengamanan mako kepolisian di Polda Jambi. Instruksi itu dikeluarkan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartanto usai insiden bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) Pukul 08.20 WIB.
“Saat ini Polda Jambi telah melakukan antisipasi terhadap kejadian di Bandung, antisipasi itu salah satu nya, tingkatkan pengawasan pada seluruh Mako di Jambi. Peristiwa bom bunuh diri di Bandung itu, menjadi perhatian serius bagi kita. Sehingga saya langsung memerintahkan seluruh anggota di setiap jajaran yang ada agar lebih berwaspada,” kata Irjen Pol Rusdi Hartanto kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
“Sesaat setelah kejadian di Bandung itu maka saya perintahkan seluruh Mako kepolisian di Polda Jambi agar diperketat. Pengetatan di setiap jajaran yang akan memasuki kawasan Polda Jambi maupun jajaran sebagai bentuk pengawasan dini dan antisipasi dari ledakan bom yang ada di Polsek Astana Anyar Bandung. Jajaran Polda Jambi turut prihatin dengan aksi ledakan tersebut, dan meminta masyarakat agar tetap tenang. Percayakan kepada Polri untuk menangani perkara ini, dan masyarakat silakan untuk beraktivitas secara normal," jelas Irjen Pol Rusdi Hartanto.
Diketahui peristiwa bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar Kota Bandung, Rabu pagi. Peristiwa itu membuat satu orang anggota kepolisian meninggal dunia.
Pelaku bom bunuh diri itu yang diketahui bernama Agus Sujatno (34) dan juga mantan narapidana terorisma jaringan JAD Bandung meninggal dunia saat melakukan bom bunuh diri tersebut. Agus juga ada perannya di Bom Cicendo 2017. Diduga, pelaku juga terhubung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Ini Identitas Pelaku Bom Astana Anyar Bandung
Pelaku bom Astana Anyar bernama Agus Sujatno (34). Ia berasal dari Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat.
Identitas Agus dibenarkan oleh kakek tirinya, Supono (84). Supono memastikan wajah pada mayat yang tubuhnya terpotong usai ledakan bom bunuh diri itu adalah cucunya.
"Iya betul, itu Agus. Dia cucu tiri saya," kata Supono, seperti dilansir detikJabar, Rabu (7/12/2022).
Agus Menetap di Sukaharjo, Jawa Tengah
Pelaku bom bunuh di Astana Anyar Bandung menyewa kamar kos di Dukuh Blotana RT 07 RW 02, Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. AS disebut tinggal bersama istrinya.
Tetangga mengungkapkan jika Agus dan istrinya jarang bergaul dan tertutup.
"Orang tertutup, tidak pernah srawung (Bergaul)," kata tetangga kosnya, Endang, dilansir detikJateng, Rabu (7/12/2022).
"Kalau istrinya masih mau ngluruhi (Tegur sapa), kalau suaminya kalau tidak diluruhi (Disapa) dulu, ya diam," sambungnya.
Tetangga Soal Pekerjaan Agus: Tukang Parkir
Endang selaku tetangga di rumah kos tersebut mengatakan jika Agus bekerja sebagai tukang parkir. Lalu, dia ingin berjualan kue pukis, tetapi modalnya tidak cukup.
Endang menambahkan bahwa AS dan istrinya sudah tinggal di kos itu sekitar 1,5 tahun.
"Kalau pas di sini, kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya gawan anak 1, jadi anaknya 2. Tapi anaknya yang 1 katanya di pondokan, tapi saya tidak tau mondok di mana," kata Endang, Rabu (7/12/2022).
Agus Pernah Ditangkap karena Kasus Bom Cicendo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Agus Sujatno selaku pelaku bom bunuh di Polsek Astana Anyar pernah ditangkap di kasus bom Cicendo. Agus adalah salah satu pelaku bom Cicendo, Bandung tahun 2017.
Agus Sujatno juga berperan dalam pendanaan kepada tersangka Yayat, yang melakukan aksi teror di Lapangan Pendawa, Cicendo, Bandung. Selain pendanaan, Agus juga memiliki laboratorium di rumahnya yang digunakan sebagai tempat merakit bom.
Agus bebas setelah menjalani hukuman selama empat tahun.
"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun. September atau Oktober 2021 yang lalu yang bersangkutan bebas," kata Kapolri, dikutip dari detikJabar, Rabu (7/12/2022).
Agus Bebas dari Lapas Nusakambangan Tahun 2021
Agus Sujatno atau AS adalah mantan napi teroris. AS sudah bebas murni pada tahun 2021 dari LP Pasir Putih, Nusakambangan.
"Yang bersangkutan bebas dari Lapas Pasir Putih, bebas murni pada 14 Maret 2021 setelah menjalani 4 tahun penuh masa pidananya," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Rika Aprianti saat dihubungi, Rabu (7/12/2022).
Agus Sujatno Diduga Tergabung dengan JAD
Identitas pelaku bom Astana Anyar diketahui berdasarkan pemeriksaan sidik jari dan face recognition. Agus juga diduga terkait jaringan JAD.
"Pelaku terafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawa Barat," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tentang Motor yang Dipakai Pelaku Bom Astana Anyar
Polisi mengkonfirmasi bahwa sepeda motor bebek biru dengan tulisan kertas 'KUHP adalah hukum syirik/kafir. Perangi para penegak hukum setan' disertai logo ISIS adalah milik pelaku bom Astana Anyar Bandung. Pelat nomor polisi sepeda motor itu berasal dari daerah Solo, Jawa Tengah.
"Sedang kami dalami nanti kita identikkan dengan hasil dan sidik jari pelakunya ini sedang kita identifikasi untuk daerah dari mana, tapi pelat nomornya ini AD itu wilayah Surakarta," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana kepada wartawan, Rabu (7/12/2022). (Berbagaisumber/AsenkLee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar