Selasa, 05 Juni 2018

Kapolda Jambi Minta FKUB Tertibkan Ponpes dan Lembaga Pendidikan Terindikasi Pengajaran Radikal

Ada Casis Polri Teraveliasi Faham Radikalisme
 
Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis AS saat melakukan  Video Conference di Rupatama Mapolda Jambi, Selasa (5/6/2018) dengan jajaran Pemerintah Kabupaten dan Polres. Video Conference dihadiri Wakapolda Jambi dan Jajaran Polda Jambi, Para Bupati/Walikota se Provinsi Jambi, Danrem 042/Gapu Jambi, Dandim  0415/Batanghari Jambi Letkol Inf Denny Noviandi.Foto Asenk Lee Saragih

BERITAKU, Jambi-Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis AS meminta Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) daerah untuk menertibkan lembaga pendidikan dan Pondok Pesantren (Pompes) yang ada di Jambi yang terindikasi mengajarkan ideologi radikal. 

Polda Jambi juga sudah memetakan daerah yang terdapat lembaga pendidikan yang terindikasi mengajarkan ideologi teroris. Bahkan lembaga dan Pompes itu mengajarkan faham radikalisme. 



Hal itu diungkapkan Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis AS saat melakukan  Video Conference di Rupatama Mapolda Jambi, Selasa (5/6/2018) dengan jajaran Pemerintah Kabupaten dan Polres. Video Conference dihadiri Wakapolda Jambi dan Jajaran Polda Jambi, Para Bupati/Walikota se Provinsi Jambi, Danrem 042/Gapu Jambi, Dandim  0415/Batanghari Jambi Letkol Inf Denny Noviandi.

Sementara Sekda Provinsi Jambi M Dianto diwakilkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jambi, Drs Apani Saharuddin. Juga dihadiri Pejabat Kabid Binamarga PUPR Provinsi Jambi Ir Tetap Sinulingga dan pejabat Dishub Provinsi Jambi serta penjabat intansi terkait lainnya. 

Disebutkan, sejumlah lokasi yang terdapat Pompes dan lembaga pendidikan yang mengajarkan faham radikal itu terdapat di Buluran Kota Jambi, Sungai Bahar Kabupaten Muarojambi, Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

"Kami juga meminta kepala daerah dan juga FKUB agar menata kembali lembaga-lembaga pendidikan atau Pompes yang terindikasi mengajarkan aliran idiologi teroris. Kementerian Agama sekalu penanggungjawan harus kembali menata hal ini," katanya.

Bahkan kata Kapolda Jambi, belum lama ini saat seleksi penerimaan siswa calon Polri, terdapat dua peserta setelah dilakukan penelitian mental kepribadian, terindikasi berafeliasi dengan faham radikalisme. Tentu hal ini harus menjadi perhatian daerah secara bersama-sama.(JP-Lee)

Simak Peryataan Kapolda Jambi Soal Sel di Jambi




Sumber: Jambipos Online

Tidak ada komentar: