Jumat, 11 Maret 2016

Pemprov Jambi Terus Berupaya Gaungkan Candi Muarojambi Jadi World Heritage







Jambi-Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi terus mendorong agar Candi Muaro Jambi menjadi world heritage (warisan budaya dunia). World heritage ini penting, supaya Candi Muaro Jambi diakui dunia. Kita ingin punya peninggalan yang diakui dunia seperti Candi Borobudur.

Hal tersebut disampaikan Zumi Zola kepada wartawan usai Pertemuan Tim Lacak Artefak dengan Gubernur Jambi, di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Selasa (8/3/2016) siang.

Kedatangan Tim Lacak Artefak tersebut adalah untuk menggali lebih dalam dan lebih luas lagi sejarah Candi Muaro Jambi serta sejarah dan Budaya di Provinsi Jambi, seperti peradaban di sepanjang Sungai Batanghari, Geopark Merangin, budaya di Kerinci, dan sebagainya.

Tim Lacak Artefak ini terjadi
dari berbagai disiplin ilmu, yang pesertanya dari luar Provinsi Jambi. Selain itu, 65 orang dari mahasiswa mahasiswi Jurusan Arkeologi Universitas Jambi, sebagai satu-satunya jurusan Arkeologi di Sumatera, penggiat budaya dari Taman Budaya Jambi, dan Sobat Budaya Jambi, juga dilibatkan.

“Kita berharap keberadaan Candi Muaro Jambi sebagai kebanggaan kita, kita dorong menjadi salah satu world heritage, sayang kalau tidak kita dorong, kansnya terbuka, sangat lebar, ini salah satu langkah kita untuk mendorong agar Candi Muaro Jambi menjadi world heritage," ujar Zola.

Dikatakan, salah satu kegiatan atau strategi untuk dapat mengenalkan Jambi ke tingkat nasional dan internasional. “Cara ini sangat strategis, karena perhatian negara-negara luar terhadap peninggalan sejarah itu tinggi sekali, kita ingin menonjolkan ini," ungkap Zola.

"Kita tahu kita punya Candi Muaro Jambi selama ini, tetapi hanya tahu, ada banyak cerita di belakang itu yang kita belum tahu, terutama untuk generasi muda kita," lanjut Zola.

"Saya minta tolong kepada tim ini untuk bantu itu, supaya kebanggaan Jambi ini menjadi kebanggaan Indonesia dan juga dikenal di tingkat internasional," harap Zola.

Zola menyatakan, Tim Lacak Artefak dalam jumlah yang besar akan menguak sejarah Candi Muaro Jambi dan sejarah budaya Provinsi Jambi, dibantu juga oleh budayawan dari Jambi untuk mempromosikan Candi Muaro Jambi.

Perwakilan dari Tim Lacak Artefak, Ali Akbar, arkeolog Universitas Indonesia menjelaskan bahwa tujuan Tim Lacak Artefak adalah untuk menemukan kembali, mencari kembali bukti-bukti peradaban yang ada di Jambi. "Sebenarnya, Jambi itu sudah dikenal punya peradaban yang tinggi, dari zaman dulu, dari Zaman Prasejarah, salah satunya Candi Muaro Jambi," ujar Ali Akbar.

Ali Akbar mengatakan nahwa Tim Lacak Artefak terdiri dari 30 orang, dari lintas ilmu, ada Arkeologi, Biologi, Antropologi, dan sebagainya, dan banyak juga dari kalangan kreatif. "Kita akan kemas ulang peradaban-peradaban dan pengetahuan itu, sehingga sampai ke generasi muda," tambah Ali Akbar.

"Penelitiannya hari ini dan besok, setelah itu kita akan berkoordinasi dengan banyak pihak di sini, dibawah arahan Pak Gubernur, sehingga setelah itu justru akan banyak kegiatan di tahun berikutnya dan dua tahun berikutnya," lanjut Ali Akbar.

"Kita punya banyak peneliti yang bagus tetapi kita juga memberikan kesempatan kepada peneliti asing karena ada banyak bukti peradaban dari luar negeri yang ada di Jambi, diantaranya keramik Cina, ada bukti-bukti dari India, ada bekas-bekas perdagangan dengan Malaysia, Thailand, dan sebagainya, sampai Timur Tengah, bukti-buktinya ada di sini. Jadi, mereka kita persilakan juga, tentu dengan seizin Pak Gubernur," tutur Ali Akbar.

Kepala Balitbangda Provinsi Jambi dan sejarawan Jambi, Junaidi T. Noor turut serta dalam pertemuan dengan Tim Lacak Artefak itu. Tarian Jambi, Tari Selapit Delapan ditampilkan dalam pertemuan dengan Tim Lacak Artefak tersebut. (Asenk Lee)

Tidak ada komentar: