Rabu, 02 Desember 2015

Atasi Bencana Longsor dan Banjir, Jambi Hijaukan DAS Hulu Sungai Batanghari


Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus melakukan penanaman pohon dalam rangka gerakan penghijauan alam rangka Hari Bakti Rimbawan dan Hari Hutan Internasional di Kota Jambi baru-baru ini. Gerakan penghijauan itu dilakukan dengan melibatkan segenap warga masyarakat menanam pohon dan menjaga kelestarian hutan.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus melakukan penanaman pohon dalam rangka gerakan penghijauan alam rangka Hari Bakti Rimbawan dan Hari Hutan Internasional di Kota Jambi baru-baru ini. Gerakan penghijauan itu dilakukan dengan melibatkan segenap warga masyarakat menanam pohon dan menjaga kelestarian hutan. (Suara Pembaruan/Radesman Saragih)
Jambi-Pemerintah provinsi (pemprov) dan pemerintah kabupaten (pemkab) di Jambi terus mengintensifkan penghijauan untuk mengatasi bencana longsor, erosi, dan banjir. Penghijauan terutama dilakukan di Kabupaten Kerinci dan Merangin yang merupakan kawasan daerah tangkapan hujan dan daerah aliran sungai (DAS) wilayah hulu Sungai Batanghari.

“Program penghijauan di Jambi dilaksanakan mulai pembibitan pohon, pembagian bibit pohon secara gratis, hingga penanaman pohon secara massal,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Irmansyah Rachman.

Ia mengemukakan hal itu pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon Tingkat Provinsi Jambi 2015 di lapangan Pondok Pesantren An-Nur, Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Senin (30/11) siang. Acara tersebut dihadiri antara lain Pejabat Gubernur Jambi Irman dan Wakil Wali Kota Jambi Abdullah Sani.

Menurut Irmansyah, pada peringatan hari penanaman pohon itu, pihaknya membagikan sekitar 16 ribu batang bibit pohon secara gratis kepada masyarakat di sembilan kabupaten dan dua kota untuk ditanam di daerah masing-masing.

“Kami juga membagikan 1.500 batang bibit pohon kepada Pondok Pesantren An-Nur. Selain itu dilakukan penanaman sekitar 800 batang pohon penghijauan di areal Pondok Pesantren An-Nur,” tutur dia.

Dia menjelaskan, Dinas Kehutanan Jambi pun kini membangun demplot tanaman jabon pada lahan seluas 20 hektare (ha) di Desa Hajran, Kecamatan Bathin XXIV, Kabupaten Batanghari serta demplot tanaman petai dan kabau 20 ha Desa Maribung, Kabupaten Sarolangun.

Itu belum termasuk pemeliharaan tanaman unggulan lokal jenis gaharu dan meranti di Kebun Raya Bukit Sari, Batanghari sekitar 10 ha serta tanaman jelutung, gaharu, meranti, dan jabon sekitar 12 ha di Bumi Perkemahan Pramuka Kecamatan Sungaigelam, Muarojambi.

“Jenis tanaman unggulan lokal tersebut dijadikan pohon penghijauan karena dapat berfungsi sebagai tanaman pelindung sekaligus sebagai penghasil buah dan hasil hutan bukan kayu. Buah kayu tersebut disukai berbagai satwa, terutama burung,” papar dia. (Radesman Saragih/AZ/Suara Pembaruan)

Tidak ada komentar: