Kamis, 04 Juni 2015

Prestasi Terpuruk, Lapangan Sepak Bola KONI Jambi Standar Amatir


Jambi, MR-Lapangan sepak bola yang dimiliki KONI Jambi minim fasilitas. Akibatnya, mimpi prestasi sepak bola di daerah ini dapat ditingkatkan di tengah kondisi lapangan yang ada hanya masuk dalam katagori standar amatir.
            Manajer Persatuan Sepak Bola Perusahaan Listrik Negara (PS PLN) Jambi A Roni kepada Media Regional, Selasa (26/5) mengatakan, Ia merasa sangat perihatin karena dampak dari lapangan sepak bola yang dimiliki minim fasilitas, sehingga lapangan yang dimiliki KONI Jambi tidak dapat melaksanakan agenda pertandingan yang bertaraf nasional, seperti Devisi Utara dan sejumlah Liga Indonesia.

            “Minimnya fasilitas lapangan sepak bola KONI Jambi sehingga yang dapat dilaksanakan hanyalah pertandingan yang bersifat amatiran, dan karena itu tentunya kondisi tersebut mengakibatkan prestasi sepak bola terus terpuruk seperti sekarang ini,” katanya.
            A Roni yang juga didampingi Pelatih PS PLN Jamri Tambunan menyebutkan, beberapa kali PS PLN melaksanakan kompetisi penuh (home and away) tetapi tetap tidak dapat dilaksanakan di lapangan sepak bola KONI Jambi. “Ada beberapa kali kejadian seperti itu, tahun 2013 melawan kesebelasan  Bengkulu terpaksa dilaksanakan di luar daerah yang mestinya di Jambi,” kata Jamri.
            Padahal menurut Ia, PS PLN telah beberapa kali membawa nama Jambi dikancah nasional. Namun sayangnya, tetap tidak bisa memperlihatkan prestasi itu secara langsung kepada maniak sepak bola daerah ini karena bertanding di luar daerah.
            Dijelaskan A Roni maupun Jambi Tambunan, lapangan sepak bola KONI Jambi sudah semestinya dapat menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya mengatasi minimnya fasilitas sehingga kedepannya lapangan sepak bola itu memilik standar nasional.
            Kondisi yang ada sekarang, dikatakan mereka, lapangan sepak bola KONI Jambi belum memiliki penerangan sehingga tidak dapat dilaksanakan pertandingan di malam hari, dan tidak hanya itu,  pagar pembatasan antara tribun dengan lapangan, ruang ganti, ruang ganti wasit, dan fasilitas lainnya seperti ruang dokter yang juga belum tersedia.
            Menurut A Roni, terkait kondisi itu sehingga mimpi kalau ada yang berharap prestasi sepak bola Jambi dapat diperhitungkan dikancah nasional. Bahkan, celakanya, justru prestasi yang pernah dicapai masuk devisi utama sekarang merosot.
            Kalau kita bicara soal stadion sepak bola KONI Jambi, dikatakan A Roni, Kota Jambi jauh tertinggal dengan stadion yang ada di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat. Khusus untuk stadion yang satu ini lebih memadai sehingga memenuhi standar untuk melaksanakan pertandingan bertaraf nasional.
            Sementara itu secara terpisah Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Provinsi Jambi Indra Armendaris mengatakan, sebenarnya telah mulai dilakukan pembenahan terhadap stadion KONI Jambi, seperti pergantian tiang gawang, dan rencana kedepan akan dilakukan pergantian papan top scoor eletrik.
            Namun, Indra mengakui, kondisi stadion yang kita miliki masih banyak yang perlu dibenahi tetapi bukan berarti menurunnya kualitas sepak bola kita tidaklah serta merta dikarenakan kondisi stadion yang tidak memiliki standar nasional.
“Tidak serta merta karena stadion seperti ini lantas prestasi sepak bola merosot,” katanya.
Sekarang ini, menurut Indra, terus dilakukan koordinasi antara KONI Jambi, Asosiasi Sepak Bola Jambi dan Disbudpora Jambi, tidak saja menyangkut pembenahan stadion tetapi juga akan dibahas tentang infrastruktur oleh raga yang lainnya. (sal). (BACA EDISI CETAKNYA DI MEDIA REGIONAL EDISI 91)
           

Tidak ada komentar: