Jumat, 26 Juni 2015

HBA: Masih Banyak Warga Jambi Gunakan "Ketek"


WISATA: Dampak dari pembangunan Jembatan Pedistrian dan Menara Gentala Arasy Kota Jambi, pemilik ketek (kapal kayu) di Sebarang Kota Jambi menangguk rejeki lewat penyewaan ketek dari Menera Gentala Arasi ke Ancol Jambi atau sebaliknya. FOTO/ASENK LEE SARAGIH
 
Jambi,MR-Gubernur Provinsi Jambi Hasan Basri Agus, menilai masih banyak warga menggunakan "ketek" atau perahu sebagai transportasi penyeberangan seberang kota Jambi ke Kota Jambi, meski telah dibangun Jembatan Pedesterian di atas Sungai Batanghari.

“Ketek yang selama ini dikhawatirkan akan tergerus dengan adanya jembatan Pedestrian, ternyata sebaliknya pemanfaatan perahu penyeberangan itu selama ini justru masih bertahan malah lebih meningkat," katanya di Jambi, Jumat lalu.


Bahkan, meningkatnya pemanfaatan "ketek" itu telah berdampak penambahan pendapatan masyarakat, terutama pemilik perahu tradisional yang mengangkut orang menyeberangi Sungai Batanghari tersebut.

Pembangunan jembatan Pedesterian dan Museum Gentala Arasy, kata gubernur bertujuan untuk menjadi salah satu daya tarik kunjungan wisatawan ke provinsi berjuluk "Sepucuk Jambi Sembilah Lurah" itu.

Jembatan dan museum itu sebagai ikon wisata Jambi. Kedua objek wisata itu juga telah meningkatkan industri rumah tangga dan pendapatan keluarga masyarakat khususnya di kawasan seberang kota Jambi, katanya menjelaskan.

“Tinggal lagi nanti, bagaimana kita menata pedagang kali lima di sekeliling museum agar mereka lebih rapi, bersih dan juga indah dipandang. Untuk saat ini biarlah dulu menikmati jembatan kebanggaan mereka ini," kata gubernur menambahkan.

Karenanya, Hasan Basri Agus juga mengimbau masyarakat ikut menjaga ikon Kota Jambi itu dan lebih kreatif melihat peluang, karena potensi wisata tersebut kedepan akan sangat menjanjikan.

Jembatan Pedestrian ini dihubungkan langsung dengan Menara Gentala Arasy dimana bagian bawah menara terdapat museum sejarah perjuangan masuknya agama Islam di Jambi. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi menyebutkan setelah diresmikan penggunaannya, maka jembatan Pedestrian dan Menara Gentala Arasy itu setiap bulannya dikunjungi sekitar 20.000 wisatawan nusantara dan mancanegara. 

Dampak dari pembangunan Jembatan Pedistrian dan Menara Gentala Arasy Kota Jambi, pemilik ketek (kapal kayu) di Sebarang Kota Jambi menangguk rejeki lewat penyewaan ketek dari Menera Gentala Arasi ke Ancol Jambi atau sebaliknya. 

Warga Seberang Kota Jambi harus lebih kreatif lagi memanfaatkan Ketek sebagai wisata Sungai Batanghari dan membangun sarana kuliner khas Jambi. Tampak keluarga seorang Dokter RSDU Raden Mattaher Jambi menikmati wisaya sungai setelah menyeberang dari Jembatan Pedistrian ke Menara Gentala Arasy. (an/lee)

Tidak ada komentar: