Kamis, 12 Februari 2015

3 Penyebab Banjir Selalu Mengintai Jakarta Menurut Pakar Tata Air

Sejumlah kantor Bank tutup akibat tergenang air, Sunter, Jakarta, Rabu 11 Feb 2015

Jakarta- Di Jakarta, banjir selalu datang berulang. Kala musim penghujan datang, warga dibuat tak tenang. Tak hanya permukiman warga, jalanan yang merupakan urat nadi perekonomian juga terendam. 

Selama ini pemimpin Jakarta bukannya berdiam. Sejumlah cara telah dilakukan, agar banjir tak lagi menyerang. Seperti normalisasi sungai, pengerukan saluran air di permukiman warga, hingga pembuatan sumur resapan. 

Namun apa daya, mimpi Jakarta bebas banjir masih sebatas angan-angan. Pakar air dari Universitas Indonesia yang juga Anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Firdaus Ali dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (11/2)   menyebut ada tiga persoalan besar yang menjadi pemicu banjir di Jakarta.


Pertama yakni masalah genangan. Hujan yang mengguyur Jakarta, meski hanya sesaat langsung menimbulkan genangan di beberapa ruas jalan. Menurut Firdaus curah hujan yang terjadi sejak Senin (9/2/2015) lalu lebih rendah dari yang terjadi tahun lalu. Namun laju air dari saluran penghubung ke mikro tak lancar, karena terhambat oleh sampah. 

Sebelumnya Kepala Pusat Komunikasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa setiap kali hujan turun lama di Jakarta, beberapa titik jalan akan langsung tergenang air. Hal itu terjadi karena daya tampung air pada drainase yang kecil.

"Drainase perkotaan di Jakarta disiapkan untuk menampung 50 milimeter air. Kalau lihat (curah hujan) sampai 100 mm, maka air akan sulit (ditampung)," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam diskusi 'Bencana dan Kita' di Warung Daun, Jalan Cikini Raya,
Jakpus, Sabtu (18/1/2014) lalu.

Penyebab kedua kata Firdaus adalah adanya limpasan air dari saluran dan sungai. Hampir semua saluran dan sungai di Jakarta tak mampu menampung air hujan yang turun.

Limpasannya meluber ke jalan hingga ke permukiman warga sehingga menimbulkan genangan. Belum lagi dihadapkan dengan sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik.

Menurut Firdaus, penyebab banjir di Jakarta lainnya adanya rob/air pasang laut. Banjir rob dipicu oleh perbedaan elevasi daratan dengan laut di Jakarta. Sayangnya dari 32 kilometer garis pantai, masih banyak titik-titik yang belum memiliki tanggul. “Sehingga ketika laut pasang air naik, air melimpas ke darat," kata Firdaus.

MRT Tidak Terhambat 

Hujan deras yang terjadi Senin, sempat membuat kawasan Bundaran HI terendam banjir. Akibatnya, banyak aktifitas yang terganggu dengan adanya banjir tersebut.

Namun, Pengawas Pengerjaan Proyek MRT di Bundaran HI, Adin (35), mengatakan meski Bundaran HI terendam banjir, pengerjaan proyek pembangunan MRT tidak terhambat. Serta dia mengaku, tidak ada pekerja yang berhenti bekerja walaupun banjir.

“Kami tetap bekerja walau banjir, sampai sekarang (proyek MRT) juga masih dikerjakan," ujar Adin di Proyek MRT, Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (11/2).

Menurutnya, proyek pembangunan MRT juga ikut kebanjiran pada Senin kemarin. Namun, tidak ada satu pun alat proyek yang mengalami kerusakan.
"(Proyek MRT) kerendam, tapi nggak ada kerusakan, alat-alat dan segala macam nggak ada kerusakan," ucapnya.

Adin menjelaskan Proyek Pembangunan MRT ditergetkan rampung pada tahun 2018. "Mudah-mudahan ya selesai tepat waktu," harapnya. Hingga saat ini, kondisi Bundaran HI sudah terbebas dari banjir. Lalu lintas pun sudah kembali normal seperti biasanya.(dtk/lee)

Tidak ada komentar: