Selasa, 20 Januari 2015

Optimalisasi Fungsi Irigasi untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan



Catatan Singkat Kunjungan Gubernur Jambi ke Daerah Irigasi Suban
Oleh : Ibnu Ziady MZ, ST, MH

Ibnu Ziady MZ, ST, MH
Hidup Butuh Air....
Dari telun berasap di kerinci hingga ombak berdebur di ujung jabung
Mengalir...menelusuri sungai, rawa hingga ke persawahan,
Membasahi  jiwa yang gersang kekeringan
Kan membawa kesuburan dan kedamaian,
Air...adalah anugerah yang terindah,
Biarkan ia terus mengalir dan berkelanLANJUTan
Hingga kemakmuran akan terwujud..

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa permasalahan irigasi merupakan suatu permasalahan yang urgen dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan, hal ini tergambar jelas dalam konsep pembangunan yang terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Secara nasional pemerintah pusat telah memprogramkan kegiatan optimalisasi dan memperbaiki jaringan irigasi satu juta hektar sebagai salahsatu program skala prioritas guna meningkatkan produksi tanaman pangan dengan alokasi dana sebesar Rp. 15 triliun yang akan dimulai dari tahun 2015 ini.


Secara keseluruhan, jaringan irigasi sawah di Indonesia sebanyak 7,1 juta hektar. Adapun yang menjadi kewenangan pusat seluas 2,3 juta hektar, kewenangan provinsi 1,1 juta hektar, dan kabupaten/kota 3,7 juta hektar.

Khusus untuk Provinsi Jambi berdasarkan Kepmen PU No. 390/KPTS/M/2007 tentang Penetapan Status Daerah Irigasi yang pengelolaannya menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Prov. dan Pemerintah Kab./Kota. Ada 4 daerah irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi Jambi, yaitu: Daerah irigasi Sungai Tanduk di kabupaten Kerinci, Daerah Irigasi Sungai Batang Limun Singkut di Kabupaten Sarolangun, Daerah Irigasi Sungai Batang Uleh di Kabupaten Bungo, Daerah Irigasi Sungai Suban di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Pada Selasa 20 Januari 2015, melalui kegiatan yang diprakarsai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi dilakukan kegiatan peninjauan sekaligus pencanangan dimulainya kegiatan optimalisasi/peningkatan insfrastruktur irigasi oleh Bapak Gubernur Jambi, didampingi Bapak Bupati Tanjung Jabung Barat Usman Ermulan beserta SKPD.

Di kedua lingkup pemerintahan serta masyarakat setempat untuk melihat lebih dekat tentang kondisi eksisting dari salah satu daerah irigasi yang menjadi kewenangan provinsi tersebut, yaitu daerah irigasi Sungai Suban.

Dalam kesempatan tersebut bapak Gubernur H. Hasan Basri Agus tampak sangat senang ketika secara simbolis beliau membuka pintu air, dan melihat air mengalir deras melalui saluran primer dan sekunder yang terpelihara dengan baik, kualitas airnya-pun masih terjaga dan bening menyiratkan sebuah harapan untuk mendapatkan kualitas hasil pertanian yang baik dan pada akhirnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. 

Permasalahan klasik yang dihadapi para petani adalah selain fluktuasi harga gabah kering dan beras yang seringkali tidak bisa dikendalikan pada saat musim panen tiba, juga permasalahan pemasaran terhadap hasil pertanian berupa jagung dan kedelei. Namun permasalahan tersebut secara langsung didiskusikan alternatif solusi yang disampaikan  oleh bapak Gubernur dan Bupati Tanjung Jabung Barat melalui dinas instansi terkait.
     
Daerah irigasi sungai Suban yang berlokasi di kecamatan Batang Asam yang mencakup dua desa yaitu Desa Sri Agung dan Desa Rawa Medang Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan luas potensial 1,121 Hektar, sedangkan luas fungsional 1,016 hektar, dengan kondisi saluran dan bangunan air sebagai berikut: Saluran primer            : 1,690 meter, Saluran Sekunder : 2,684 m sisi kiri dan 4,052 m sisi kanan, Bangunan air                        : 12 buah, Bangunan pelengkap : 15 buah, Saluran pembuang          : 15.000 meter.

Secara umum kondisi infrastruktur irigasi tersebut dalam kondisi baik, dibandingkan dengan kondisi 3 daerah irigasi lainnya, baik dalam hal sarana prasarana maupun pengelolaannya.

Sehingga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi melalui Bidang Sumber Daya Air merencanakan akan menjadikan daerah irigasi sungai Suban ini menjadi Pilot Projeck pengelolaan jaringan irigasi di provinsi Jambi.

Tapi ini bukan berarti mengecilkan atau mengenyampingkan peran dan fungsi daerah irigasi lainnya, hanya saja upaya ini merupakan langkah pentahapan yang sistematis dan berkesinambungan yang dimulai dari satu daerah irigasi yang dapat dijadikan percontohan dari segi prasarana insfrastruktur maupun sistem pengelolaan khususmya di provinsi Jambi. 

Perhatian pemerintah provinsi Jambi melalui visi Jambi EMAS di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur H. Hasan Basri Agus sejak awal kepemimpinan beliau hingga saat ini tidak kurang sudah mengalokasikan dana Rp 23,004 Milyar yang diperuntukkan guna peningkatan dan optimalisasi irigasi Sungai Suban.

Untuk tahun anggaran 2015 ini dialokasikan anggaran sebesar Rp. 5,575 milyar untuk peningkatan jaringan irigasi dan operasional dan pemeliharaan.

Perhatian yang serius dari pemerintah provinsi Jambi tersebut kiranya memberi manfaat yang maksimal bagi upaya peningkatan produksi pangan di daerah irigasi sungai Suban ini dengan kemampuan produksi mencapai 6 ton/ha dibandingkan daerah irigasi lain yang hanya 4,5 ton/ha.

Seiring dengan itu, daerah irigasi sungai Suban juga berkontribusi besar dalam menghantarkan provinsi Jambi meraih peringkat 3 nasional dalam Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) yang dilakksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dimana penghargaan ini sudah diterima oleh Bapak Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus dari bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada peringatan hari bhakti PU di jakarta pada bulan Desember 2014 yang lalu.  

Selain itu, prestasi lain juga ditorehkan melalui lomba juru air. Untuk kategori ini juru air daerah irigasi sungai Suban, atas nama Sutanto meraih penghargaan sebagai juara harapan pada Pemilihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Rawa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2014, dan pada hari jum’at yang lalu beliau diundang ke istana negara oleh Bapak Presiden Joko Widodo beserta penerima penghargaan lainnya.
Secara kontinu daerah irigasi sungai Suban juga menerima kunjungan lapangan dari pusat dan daerah lain di Indonesia, mereka sangat tertarik dengan mekanisme pengelolaan irigasi yang ada di Suban, meskipun sebenarnya kita akui bahwa masih banyak kekurangan yang kedepannya harus kita sempurnakan, misalnya berkaitan dengan kelembagaan pengelola dan regulasi daerah (perda/pergub) yang secara spesifik mengatur tentang pengelolaan daerah irigasi.

Dari berbagai perhatian dan apresiasi terhadap kinerja bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi tersebut mengindikasikan bahwa apa yang selama ini diupayakan melalui berbagai program baik yang berasal dari inisiasi bapak Gubernur, usulan/aspirasi masyarakat melalui musrenbang yang disampaikan melalui anggota DPRD kabupaten dan Provinsi kiranya sudah mulai menampakkan hasil yang sicnifican terhadap kesejahteraan masyarakat selaras dengan visi Jambi EMAS. 

Diselenggarakannya acara Peninjauan daerah irigasi suban ini merupakan momentum untuk mempertegas komitmen bersama, baik pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, lintas instansi yang terkait serta masyarakat petani dalam rangka upaya kita untuk mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana yang menjadi harapan kita dalam mewujudnya masyarakat yang sejahtera.

Dan sebagai langkah awal untuk meningkatkan semangat etos kerja yang optimal untuk menuntaskan 3 daerah irigasi lainnya yang menjadi pekerjaan rumah kedepan. Sinergisitas program antara pusat, provinsi dan kabupaten melalui instansi terkait dan peran serta masyarakat didalamnya menjadi modal awal dan kunci keberhasilan dalam mewujudkan harapan tersebut, semoga. (Penulis adalah Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi).

Tidak ada komentar: