Senin, 22 September 2014

Nasib Guru Honor, Kepala Sekolah Harus Kreatif

Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Jambi Zul Asri
JAMBI-Kekurangan guru mendorong sekolah mencari tenaga pengajar honorer sendiri. Walau pendanaan dari komite sekolah ditiadakan, sekolah tetap mengupayakan mencari guru honorer.

Kepala SMAN 3 Kota Jambi, Zul Asri, kepada Harian Jambi, Sabtu (20/9) mengatakan, pihaknya terpaksa menambah jumlah tenaga pengajar seperti matematika, olahraga dan sejarah.


“Guru ini dibutuhkan apalagi porsi pelajaran tersebut sejak Kurikulum 2013 semakin bertambah,"terang Zul Asri.

Penambahan tersebut tentu membuat sekolah mengupayakan pendanaan diluar pemungutan sekolah. “Agak sulit juga, apalagi kalau ada kompetisi di luar Jambi. Butuh dana yang tak sedikit, dan agak sulit memberatkan orangtua yang kurang mampu," ujarnya.


Disebutkan, pihaknya telah menambah sekitar 5 guru honorer yang mau tak mau harus didanai sekolah. “Tenaga pengajar tentu butuh apresiasi kerja, kami memang usahakan usulan bantuan," katanya.

Masalah kekurangan guru diakui Kabid Dikmen Disdik Kota Jambi, Mulyadi. Katanya kekurangan guru sebenarnya bukan permasalahan inti dalam pelaksanaan pendidikan. Hal ini dikarenakan guru yang terdata terbilang berlebih namun persebarannya merata.

“Di beberapa sekolah, malahan guru IPS , olahraga dan matematika ada yang kekurangan jam, malah mereka mencari penambahan jam ke Muarojambi,” katanya.

Permasalahan kekurangan tersebut, jelasnya akan ditindaklanjuti setelah pemetaan dilakukan beberapa waktu lalu. Mengenai keterbatasan dana dan pelarangan pungutan sekolah, pihaknya  mengatakan tidak akan menghentikan pemasukan dana di sekolah.


“Kepala sekolah harus kreatif sehingga  sekolah tetap dapat membayarkan honor pegawai dari dana CSR perusahaan maupun pengelolaan keuangan sekolah,” katanya. (khr/lee)

Tidak ada komentar: