Selasa, 12 Agustus 2014

PROPERTI, Target Beli Rumah Dengan Gaji Rp 3 Juta

Perumahan Tipe 48 di Bagan Hill Residence Kota Jambi 
Jakarta-Banyak keraguan masyarakat untuk melakukan investasi dengan membeli perumahan karena finansial yang terbatas. Seperti yang dikeluhkan Tiwi, (23). Dirinya baru 1 bulan ini bekerja dan masih karyawan kontrak dengan penghasilan Rp 2,9 juta perbulan. Dirinya tertarik untuk beli rumah, namun masih ragu.
“Saya tertarik untuk memulai investasi terutama di bidang syariah. Pertanyaannya, apakah dengan penghasilan saya yang segitu saya bisa mencapai tujuan untuk mempunyai rumah (DP KPR) sebagai aset saya di masa depan. Dan instrumen investasi apa yang bisa saya pilih. Mohon masukannya. Terima kasih sebelumnya,” ujar Tiwi.

Guna menjawab keraguan Tiwi tersebut, berikut tips dari Aidil Akbar Madjid, MBA, Pakar Ekonomi Mikro & Keluarga.

Terimakasih atas pertanyaan Anda. Sayang sekali Anda tidak menyebutkan Anda ingin memiliki rumah di daerah mana. Harga properti saat ini sangat beragam, tergantung lokasi, akses, dan tipe rumah. Pada area-area yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat seperti di tengah kota, dekat pusat perbelanjaan/sekolah/kantor/pabrik, harga rumah relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rumah di pinggir kota atau di tempat yang jauh dengan pusat aktivitas.

Daerah tempat properti juga menentukan harganya, misalnya di DKI Jakarta sudah sulit mencari rumah dengan harga Rp 300 juta, namun di Bogor atau Karawang masih banyak rumah dengan kisaran harga Rp 300-350 juta.


Dengan penghasilan Anda yang Rp 2,9 juta per bulan, Anda bisa saja membeli rumah/mengumpulkan uang untuk DP KPR, namun sangat tergantung dari berapa harga rumah yang Anda inginkan, dan harga rumah seperti sudah disinggung di atas sangat bergantung pada lokasi, akses dan tipe rumah. Selain itu, tergantung juga pada berapa rupiah yang dapat Anda sisihkan per bulan untuk berinvestasi, dan tergantung pada berapa lama lagi Anda ingin membeli rumah tersebut.

Dengan demikian, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah merumuskan tujuan menjadi angka-angka pasti, misalnya seperti berikut ini: ingin membeli rumah di daerah X rumah yang diinginkan adalah rumah dengan harga saat ini Rp 350 juta, Anda ingin membeli rumah tersebut 10 tahun lagi. Saat ini, yang dapat Anda sisihkan adalah Rp 1 juta per bulan.

Bagi pembeli properti pertama, sangat dianjurkan untuk menggunakan KPR agar pembelian rumah menjadi ringan. DP KPR saat ini minimal 30% dari harga rumah.

Namun jangan lupa untuk menghitung juga biaya-biaya administrasi dan asuransi yang harus dibayarkan di awal. Sehingga jumlah uang yang harus disiapkan bisa meningkat menjadi 35-40% dari harga rumah.
Langkah selanjutnya, selama jangka waktu dari saat ini hingga target waktu pembelian rumah, akan ada kenaikan harga properti. Anda harus mengetahui berapa kenaikan harga properti di daerah yang Anda inginkan.

Di beberapa daerah, kenaikan harga properti dapat mencapai 15-20% per tahunnya. Kenaikan ini harus Anda perhitungkan untuk dana DP KPR. Terakhir, Anda dapat menghitung dari uang yang Anda sisihkan per bulan untuk mencapai target dana DP KPR tersebut, dan ke produk mana yang sesuai untuk tujuan pembelian rumah pertama tersebut.

Banyak sekali produk investasi syariah yang beredar saat ini, salah satunya adalah reksa dana syariah. Untuk berinvestasi di produk reksa dana syariah Anda dapat mengunjungi bank atau manajer investasi.

Sebelum memulai berinvestasi, Anda harus memastikan bahwa kondisi keuangan Anda sehat, memiliki dana darurat dan asuransi, minimal asuransi kesehatan, dan asuransi jiwa bila diperlukan.


Untuk menghitung tujuan keuangan secara rinci dan mengetahui produk-produk reksadana syariah atau produk investasi syariah lainnya Anda dapat menghubungi perencana keuangan independen yang profesional dan memiliki track record yang baik.(dtk/lee)

Tidak ada komentar: