Senin, 16 Juni 2014

Ponpes Pilar Utama Pertahankan Pendidikan Agama

PONPES: Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (kiri) didampingi Wakil Bupati Tanjabbar Katamso saat menghadiri HUT Perguruan Hidayatullah Islamiah (PHI) ke-80 serta Haul KH M Daud Arif ke-39 tokoh pendiri PHI di Ponpes Hidayatullah Islamiah, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sabtu (14/6). Foto-R MANIHURUK/HARIAN JAMBI
Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan pilar utama dalam mempertahankan pendidikan agama Islam di Provinsi Jambi. Saat ini pendidikan agama sudah mulai terasingkan dengan munculnya pendidikan kejuruan. Sehingga minat untuk menjadikan pendidikan agama sebagai prioritas pilihan, sangat kecil.

Untuk itu perlu adanya kerjasama semua pihak untuk mempertahankan dan melestarikan Pondok Pesantren yang di dalamnya mengandung nilai-nilai sejarah dan pencetak tokoh-tokoh pemimpin dan ulama besar di Republik Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi.

Hal itu disampaikan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Perguruan Hidayatullah Islamiah (PHI) ke-80, serta Haul KH M Daud Arif ke-39, tokoh pendiri PHI di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Sabtu (14/6).


Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) mengapresiasi pencapaian yang telah dicapai Pondok Pesantren (Ponpes) dalam menyumbang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di Provinsi Jambi. SDM itu mendukung pembangunan di Provinsi Jambi guna mewujudkan Jambi yang Ekonomi Maju Aman Adil dan Sejahtera (Jambi EMAS) 2015.

Disebutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendukung berbagai upaya yang dilakukan oleh individu, kelompok, maupun yayasan dalam menegakkan ajaran yang benar, terlebih lagi ajaran tersebut memiliki makna mendasar dalam upaya memperkokoh Hablum Minallah dan Hablum Minannas.

Menurut HBA, melalui momentum Peringatan Hari Ulang Tahun PHI yang ke-80, serta Haul KH M Daud Arif yang ke-39 ini,  selaku penerus dan penikmat perjuangan ulama-ulama pendahulu yang telah berjuang menegakkan syiar agama Islam dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Mari melalui momentum ini, kita wujudkan tekad dan kebersamaan dalam membangun daerah dan bangsa kita, tanpa memandang status kedudukan dan keberadaan kita, akan tetapi melihat atas dasar azas pemberdayaan masyarakat dan hablum minannas," terang HBA.

Disebutkan, saat ini pendidikan agama sudah mulai terasingkan dengan munculnya pendidikan kejuruan, sehingga minat untuk menjadikan pendidikan agama sebagai prioritas pilihan, sangat kecil.

Untuk itu perlu adanya kerjasama semua pihak untuk mempertahankan dan melestarikan Pondok Pesantren yang di dalamnya mengandung nilai-nilai sejarah dan pencetak tokoh-tokoh pemimpin dan ulama besar di Republik Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi.


“Tidak sedikit tokoh-tokoh pemimpin bangsa kita dari Pondok Pesantren. Saya sendiri dulunya juga sekolah di pesantren, oleh karena itu, kita semua sepakat bahwa Pondok Pesantren ini tidak boleh terkikis oleh zaman. Kita menginginkan Pondok Pesantren ini terus lestari dalam melahirkan kader ulama dan pemimpin masa depan. Untuk mewujudkan semua itu, butuh sinergitas semua pihak dalam melestarikannya,” kata HBA. (lee)

Tidak ada komentar: