Kamis, 05 Juni 2014

Berinvestasi dengan Beragam Pilihan



M Thoyib  mendaur ulang sampah jadi karya seni bernilai jual. Foto Dok Harian Jambi

Banyak peluang untuk berinvestasi. Banyak juga cara berinvestasi saat ini, selain dengan cara mendepositkan uang di bank, investasi emas dan menanam saham, kita dapat berinvestasi di bisnis yang bisa kita bangun sendiri. Berinvestasi kini sudah beragam yang dapat memberikan untung yang menggiurkan.

R MANIHURUK, Jambi

Beberapa cara berinvestasi kini dengan membangun ruko, kos-kosan, memiliki perkebunan, membuka bisnis kuliner, hotel, pariwisata dan juga investasi dapat dimulai dari yang hanya sekedar hobi hingga dapat menghasilkan uang dari hobinya tersebut.

Namun sehebat-hebatnya daya ungkit Investasi, tidak mungkin dapat mengalahkan daya ungkit Bisnis. Pengertian Investasi adalah anda "menitipkan" modal atau uang untuk dikelola atau dimanfaatkan dalam bisnis orang lain, dan sebagai imbalannya anda akan menerima pembagian keuntungan atau kerugian dari bisnis orang tersebut.

Sebesar-besarnya keuntungan investasi emas, tentu jauh lebih besar keuntungan perusahaan penambang emas, ataupun perusahaan pengelola emas (menjadi perhiasan, jual-beli, dll).

Sebesar-besarnya keuntungan investasi properti, tentu jauh lebih besar lagi keuntungan perusahaan pembangun properti (developer). Sebesar-besarnya "keuntungan" "investasi" saham atau valas, tentu yang paling untung adalah perusahaan jasa jual-beli nya. Investor boleh ada yang rugi kecil, rugi besar, untung kecil maupun untung besar. Tetapi yang selalu untung tentu saja perusahaan jasa transaksi tersebut.


Bisnis Sendiri

Untuk itu, ada baiknya mulai dari sekarang untuk membangun kerajaan bisnis sendiri, pilihan investasi bisnis yang pertama adalah di sektor pariwisata, khususnya Kota Jambi sangat minim sekali tempat wisata yang dapat dikunjungi terlebih lagi jika masa liburan tiba, hal inilah yang menyebabkan banyak warga Jambi lebih memilih berlibur keluar kota. 

Padahal jika dilihat, Jambi masih cukup luas dan sangat menjanjikan jika sektor pariwisatanya lebih diperhatikan, masih banyak tempat yang dapat dijadikan sebagai tujuan wisata.

Banyak masyarakat Jambi yang kebingungan harus pergi ke mana jika ingin jalan-jalan, paling-paling tempat wisata yang dapat dituju hanya Taman Rimba, Kampoeng Radjo dan Taman Aci. Dengan minimnya tempat wisata ini, maka banyak dari masyarakat Jambi lebih memilih jalan-jalan ke mal-mal yang dianggap lebih dapat menghibur meski terkadang bosan juga jika tujuannya hanya itu-itu saja. 

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengatakan, tentu saja sangat dibutuhkan investor untuk sektor pariwisata. Jambi ini sangat menarik karena di Jambi ada sungai terpanjang yaitu Sungai Batanghari, memiliki kompleks candi terluas, danau tertinggi ada danau di atas gunung yaitu Danau Gunung Tujuh, dan lain sebagainya.

“Itu semua potensi bisa dikembangkan, Jambi juga memiliki 4 taman nasional yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Duabelas, Taman Nasional Bukit Tigapuluh, dan Taman Nasional Berbak,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, investasi di sektor pariwisata merupakan segmen yang sangat menarik untuk dicoba. Terlebih telah ada himbauan dari Gubernur Jambi tersebut. “Kita dapat membangun tempat pariwisata yang dapat menarik banyak pengunjung, namun tentu saja modal yang dibutuhkan tidak sedikit,” katanya.

Berikutnya kita dapat berinvestasi di sektor perkebunan, istilahnya adalah menabung pohon, ya karena pohon yang kita tanam tersebut tentu merupakan sumber penghasilan kita, seperti pohon karet ataupun sawit.

Komoditi utama perkebunan di Jambi antara lain adalah kelapa sawit, karet dan kelapa. Putri, salah seorang pemilik kebun sawit dengan luas 2 hektare menuturkan bahwa investasi sawit ini sangat menguntungkan baginya.

Ia juga mengatakan bahwa kebun sawit ini adalah warisan dari orangtuanya, dia tidak cukup banyak mengetahui tentang kebun sawit ini, tetapi yang jelas pendapatan yang diterimanya setiap bulan berkisar antara Rp 2 juta hingga  Rp 3 juta, hal tersebut dapat dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. 

Aziz Warga, salah seorang petani karet di daerah Rimbo Bujang yang memiliki lahan seluas 3,5 hektare memulai investasinya sejak tahun 1996. Ia mengatakan bahwa kondisi kebun karet miliknya saat ini sudah tidak normal, sudah banyak yang mati. “Kalau normalnya 1 hektare bisa ditanami 500 batang karet, sekarang hanya tinggal kurang lebih 300 batang,” ujar Aziz.

Ditanya mengenai pendapatan perbulannya ia menjelaskan bahwa harga getah karet kadang tidak stabil. Jadi tidak bisa dipastikan berapa pendapatan yang masuk, jika harga getah sedang naik, maka pendapatan pun besar. Namun apabila harga getah turun otomatis pendapatan pun sedikit, terlebih jika musim hujan saat ini. “Jika musim hujan biasanya harga getah turun,” tutur Aziz.

Dari 3,5 hektar kebunnya tersebut, 1 hektare telah ditanami sejak tahun 1996, 1 hektare lagi sejak tahun 2009. Sedangkan sisanya 1,5 hektar masih dalam masa tanam dan masih kecil-kecil, yang sudah bisa dideres adalah yang 2 hektare tersebut. 

Aziz juga menambahkan bahwa jika kondisi kebun karet yang masih normal dan bibit karetnya bagus. Per hektare biasanya bisa menghasilkan 50–70 kilogram karet per minggu. Ia juga mengatakan bahwa hasil kebunnya tidak melalui KUD lagi. 

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa berkebun karet merupakan sumber penghasilan utamanya, untuk kebutuhan sehari-hari dapat dikatakan lebih dari cukup. Hal ini dapat kita lihat bagaimana kehidupan masyarakat Rimbo Bujang yang mayoritas penduduknya memiliki kebun karet. 

Risiko Untung Rugi

Menilik ke atas dapat kita simpulkan bahwa dalam berinvestasi selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Ada untung dan ada pula rugi, akan tetapi tidak ada salahnya kita mulai mencoba berinvestasi dengan cara berkebun, nabung pohon.

Selain menggemukkan pundi-pundi kantong kita, hal ini juga merupakan investasi yang menghijaukan lingkungan. Sehingga kita ikut melestarikan bumi, selain itu investasi kebun sawit ataupun karet juga memberikan tingkat keuntungan lebih tinggi daripada instrumen investasi yang lain.

Lahan kebun tersebut menjadi milik investor yang nilai jualnya akan meningkat dan bisa dijual kapan saja, mendapatkan pemasukan yang kontinyu per bulan, merupakan investasi berkelanjutan dan bisa diwariskan ke anak cucu.

Seperti kutipan dari Confucius, “Pilih pekerjaan yang kaucintai, dan kau takkan pernah bekerja sehari pun seumur hidupmu.”

Investasi dari Hobi

Inilah investasi berikutnya yang akan kita bahas, kita dapat memulai berinvestasi dengan berbisnis, bisnis dapat dimulai dari hobi, jadi perhatikan apa hobi kita, apakah hanya sekadar untuk kita membuang uang lebih banyak lagi untuk hobi tersebut, ataukah malah mendapatkan hasil dari hobi yang kita geluti itu? Semua tergantung kita dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada.(*/lee)
**

Buah Karya Investasi dari Sampah

Kerajinan Tangan dari bahan sampah
Usaha kerajianan tangan yang dimula dari hobinya dibidang kesenian dan mirisnya ia melihat begitu banyak sampah yang saat ini sangat menimbulkan masalah. Namun ditangan kreatifnya sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual tinggi.

Adalah M Thoyib atau biasa dipanggi Mangcek ini seseorang yang berhasil dalam usaha sampah daur ulangnya dan telah memiliki galeri sendiri dan selalu mengikuti berbagai macam pameran. 

“Niatnya adalah bagaimana mencarikan solusi, sampah itu untuk apa, dalam arti kata, sampah itu indah, jadi bagaimana agar sampah ini tidak dipandang sebelah mata lagi, lihat lah dengan kedua mata bahwa dari sampah pun kita dapat menghasilkan sesuatu yang indah, yang bernilai bagi kita maupun orang lain,jelas Thoyib. 

Dari sampah yang dikumpulkannya ia dapat membuat beragam kerajinan tangan yang sangat cantik dan bernilai jual tinggi, kerajinan tangan dari kulit telur, piring telur, dan sampah lainnya yang sekiranya dapat dimanfaatkan, hasil kerajinan tangannya pun telah sampai ke luar negeri.

Berikutnya ada bisnis di bidang penjualan pakaian jadi, bisnis ini juga bisa dijalankan akibat hobi kita membeli pakaian. Daripada hanya menghabiskan uang dan menumpuk pakaian di lemari pakaian, akan lebih baik memutar cara tersebut dengan membuka bisnis pakaian dan lainnya.

Bisnis ini tidak hanya dilakoni oleh wanita saja tetapi juga pria, keuntungan yang didapat dari berbisnis pakaian pun juga lumayan besar. Dengan begitu kita tidak perlu lagi menghabiskan uang dengan membeli pakaian di sana-sini karena kita telah memiliki usaha sendiri. 

Novi bersama ibunya membuka usaha pakaian dan sepatu di kawasan Terminal Rawasari. Bermula dari hobi Novi yang membeli pakaian, Novi merupakan gadis yang fashionable dalam kesehariannya.
Hal itulah yang kemudian membuat ibunya berinisiatif untuk membuka toko pakaian dan sepatu. “Iya Kak, Novi suka belanja pakaian, tapi sejak ada toko Novi gak perlu repot-repot beli di toko orang lain, setiap nyetok baju di toko Novi selalu pilih duluan, hehehehe,tutur Novi.

Saat ini Novi dan ibunya telah memiliki 4 toko di kawasan tersebut, 2 diantaranya adalah toko baju dan 2 lagi adalah toko sepatu, ia pun mengelola bisnis tersebut bersama ibu dan abangnya.

Modas Kecil

Dari beberapa bidang bisnis yang dapat dimulai dari hobi di atas dapat kita contoh dan kita terapkan di kehidupan sehari-hari, bahwasanya untuk memulai sesuatu tidaklah sesulit yang kita pikirkan dan tidak melulu membutuhkan modal yang besar, banyak cara dan upaya yang bisa kita tempuh selama kita benar-benar memiliki kemauan yang kuat.

“Berbicara untuk menjadi pengusaha memang membutuhkan modal, modal dalam bentuk materi dan modal keterampilan, memulai usaha, mulai lah membuka usaha sendiri, semua kita memulai hidup dari nol, jika memiliki keberanian, keterampilan dan keseriusan maka untuk jadi pengusaha tidaklah sulit. Cara pikir dan pandangan masing-masing kita saja yang berbeda. Takut gagal dan berpikiran bahwa menjadi pengusaha membutuhkan modal besar adalah pemikiran yang salah,ungkap Sy Fasha, Walikota Jambi.

Jadi, dari berbagai jenis cara berinvestasi di atas, tidak ada alasan lagi bagi kita untuk memulai bisnis tersebut sulit,  bagi yang memiliki modal besar dan berani mengambil risiko yang tentu saja juga besar dapat memulai bisnis dalam skala besar, namun bagi yang tidak memiliki begitu banyak modal, dapat memulai bisnis dengan hobi yang kita sukai, denga begitu meski dalam kesulitan apapun dikarenakan sudah hobi tentu kita akan pantang menyerah. Selamat berinvestasi! (lee)




Tidak ada komentar: