Minggu, 27 April 2014

Benget Situmorang, Keselamatan 30 Anak Setiap Hari Berada di Tangannya


Benget Situmorang saat menunggu anak-anak sekolah di Xaverius 2 Kota Jambi. Foto-foto Asenk Lee Saragih.

Profesi yang dilakoni pria paruh baya ini tergolong penuh dengan tanggungjawab. Di saat puluhan orang tua melepas anaknya kepada orang lain, tentunya bukan hal mudah. Dibutuhkan kepercayaan yang lebih dan tanggungjawab yang mulia bagi orang yang menerima tanggung jawab tersebut. Menjadi tukang antar jemput anak sekolah belia, pebuh dengan tanggungjawab dan kedisiplinan yang tinggi. Lalu bagaimana kisah Benget Situmorang sang tukang antar jemput sekolah ini? Berikut petikannya.

ROSENMAN M, Jambi

Pagi itu, sebuah mobil Granmax BH 1890 BI warna putih tengah melaju di Jalan Sumatera, Perumnas Jelutung Kota Jambi. Mobil yang penuh dengan anak-anak sekolah itu ternyata menuju SD Xaverius 2 Kota Jambi yang berada di Puncak Jelutung Kota Jambi.

Sesaat tiba di Xaverius 2 Jambi, tampak anak-anak dengan riang keluar dari mobil dan menuju areal sekolah. Sementara Benget Situmorang (47) tampak mengawasi anak-anak yang keluar dari mobil jangan sampai ada yang saling dorong.

Pagi itu menunjukkan pukul 06.30 WIB. Beberapa jam
kemudian atau pukul 10.00 WIB, mobil Granmax BH 1890 BI kembali tiba disekolah itu dan bersabar menunggu anak sekolah yang pulang. Dengan penuh kesabaran, Benget Situmorang menanti seluruh anak sekolah jemputannya hingga masuk mobil dan diantar pulang ke rumah masing-masing dengan selamat.

Begitulah keseharian Benget Situmorang yang mengantar dan jemput sekitar 30 orang anak sekolah SD Xaverius 2 Kota Jambi. Dengan penuh tanggungjawab, dirinya menjaga kepercayaan orang tua anak-anak tersebut terhadap keselamatan perjalanan.

“Saya sudah memulai profesi ini sejak tahun 2008 lalu. Awalnya saya hanya wiraswasta berdagang di Pasar Angso Duo Kota Jambi bersama dengan istri. Namun berbekal mobil Espass BH 1246 GI, saya memulai tukang antar jemput anak sekolah ini,” ujar Benget Situmorang saat berbincang dengan Harian Jambi di SD Xaverius 2 Kota Jambi, Jumat (25/4).

Menurut Benget Situmorang, sebelumnya profesinya tak karuan, hanya mengantar istrinya Mintauli br Simarmata untuk berdagang. Tapi karena banyak dorongan dari istri tercinta dan orang tua siswa, dirinya memulai profesi tukang antar jemput anak sekolah itu.

“Mobil saya dulu Espass BH 1246 GI dan ini saya gunakan untuk antar jemput sekitar 30 orang anak setiap harinya. Titik jemputan mulai dari Mayang dan Paal V Kotabaru Jambi. Usaha ini terus saya geluti dengan serius dan penuh tanggungjawab. Puji Tuhan, orang tua siswa mempercayai anak-anaknya untuk saya jemput dan antar pulang setiap harinya,” ujar Benget Situmorang.

Pekerjaan yang dilakukan Benget Situmorang bukanlah pekerjaan mudah bagi sebagian orang. Profesi ini butuh kedisiplinan, dedikasi dan tanggung jawab moral dan sosial. Di saat para orang tua melepaskan anak-anaknya kepada Benget Situmorang untuk dijemput dan diantar pulang sekolah, tentunya hal ini bukanlah pekerjaan mudah.

Kini tidak mudah untuk memberikan tanggungjawab dan kepercayaan kepada orang lain, disaat gencarnya pemberitaan soal penculikan anak, dan kasus-kasus pelecehan anak. Itulah yang menjadi tangungjawab berat Benget Situmorang sejak tahun 2008 lalu terhadap puluhan anak-anak sekolah yang masih belia yang diantar dan dijemput sekolah.

Profesi Mulia 

Profesi yang dilakono Benget Situmorang, adalah profesi yang mulia. Dia harus memberikan perhatian kepada seluruh anak-anak sekolah yang dia jemput dan antar. Dia juga harus menjaga keselamatan perjalanan anak-anak sekolah hingga sampai di sekolah dengan selamat dan begitu juga tiba di rumah orang tua masing-masing dengan selamat.

Profesi yang digeluti Benget Situmorang juga sangat membantu para orang tua yang penuh dengan kesibukan masing-masing setiap hari. Sebagian besar orang tua yang mempercayakan anaknya dijemput dan diantar oleh Benget Situmorang, tentunya tak lagi harus buru-buru setiap pagi untuk mengantar anak dan jemput pulang anak sekolah.

“Biaya antar jemput anak sekolah ini saya tarif Rp 300 ribu per orang per bulan. Tarif ini antar jemput dari titik Mayang. Jika dari titik Paal V Kotabaru Jambi tarifnya Rp 200 ribu per orang per bulan,” katanya.

Dua Mobil

Seiring meningkatnya permintaan antar jemput siswa, kini Benget Situmorang sudah memiliki dua mobil pribadi antar jemput. Dua mobil itu yakni Espass BH 1246 GI dan Granmax BH 1890 BI.
Mobil antar jemput  Espass BH 1246 GI itu kini sopirnya Ap Novri Simarmata. Kini dua mobil itu menjadi sarana antar jemput sekitar 30 murid SD Xaverius 2 Jambi.

“Puji Tuhan, kini kita memiliki dua mobil untuk usaha kecil-kecilan ini. Dua mobil ini ada hasil dari usaha antar jemput siswa. Mudah-mudahan ke depan bisa tambah seiring dengan bertambahnya kepercayaan orang tua murid yang menitipkan anak-anak mereka untuk antar jemput sekolah,” ujarnya.

Dirinya juga bangga bisa menyekolahkan anaknya tiga dari hasil usaha antar jemput sekolah itu. Tiga anaknya yakni Imelda Situmorang Kuliah Semester II di STIKOM Jambi, Sanjaya Situmorang Kelas 3 STM Batanghari dan Febri Situmorang Kelas 3 STM Batanghari, Kota Jambi.

Menurut sejumlah orang tua murid yang anaknya menggunakan jasa antar jemput sekolah ini, mereka merasa terbantu dalam waktu soal antar jemput sekolah. Jasa antar jemput sekolah ini menjadi salah satu harapan mereka untuk mengurangi beban waktu untuk mengantar anak sekolah.

“Kami sangat percaya dengan jasa antar jemput B Situmorang ini. Sebab mereka menjadikan profesi yang penuh dengan tanggung jawab. Mereka ini cukup berjasa dalam pendidikan anak-anak sehingga anak-anak tiba disekolah dan pulang sekolah tepat waktu,” ujar B Purba, salah seorang warga Mayang Kota Jambi. (*/lee)   



Benget Situmurang.



Anak-anak sekolah SD Xaverius 2 Kota Jambi yang diantar jemput Benget Situmorang.



Tidak ada komentar: