Jumat, 21 Maret 2014

Usaha Roti Semakin Menggiurkan



Produsen Roti ADJI Bakkery Jambi - foto Rizcho Harian Jambi

Selera konsumen yang semakin tinggi, membuat usaha roti juga semakin menggiurkan bagi pelaku usaha. Bahkan usaha roti siap saji ini bertumbuh pesat di Kota Jambi. Permintaan konsumen akan roti siap saji juga semakin meningkat. Peluang usaha itu juga yang dilirik pembutan roti, yang diberi nama ADJI Bakkery Jambi.

MURABIL FADIL, Jambi

Peluang usaha roti ini cukup menjanjikan. Rini, pemilik usaha roti ADJI Bakkery mengatakan, memulai usaha tersebut sejak dari nol, hingga kini memiliki omset minimum Rp 3 juta perhari.
“Untuk pemasukan  sehari minimal yg didapat berkisar Rp 3 juta, itu masih kotor, belum lagi hitung-hitungannya,” kata Rini.

Diakui Rini, bahwa motivasi yang didapat dalam memulai usaha itu, ialah dukungan dari keluarga. Karena diantara keluarganya ada yang sudah terlebih dahulu membuka usaha produksi Roti, seperti Iwan Bakkery.


Usaha yang dinamakan Adji Bakkery ini, beralamatkan di Perumahan Griya Kenali Jaya, Kenali Besar Kecamatan Kotabaru Jambi. Usaha yang sudah memiliki belasan karyawan itu, dan memiliki mesin sendiri, dalam membuat dan mengolah adonan tersebut. 

Dari 18 karyawan, 11 di antaranya bertugas memproduksi roti, sedangkan 7 lainnya yakni sebagai sales. Perkembangan usaha dan persaingan, tak membuat Rini gentar. Menurutnya semua itu tergantung kepada Rizki, dan semampunya yang punya usaha.

Supaya bagaimana Roti itu laris di pasaran. Soal rasa Rini berupaya untuk menjadikan hasil produksi rotinya lain dari yang lain. Tak hanya enak, tetapi juga harus menjadi roti yang renyah dan terasa lembut dimakan.

Soal pembuatan roti, Rini menceritakan bahan pembuatan roti tersebut cukup sederhana. Seperti biasanya, yakni adonan bahan pada umumnya,  ada telur tepung terigu, susu, dan susu bubuk, coklat, srikaya, dan kacang hijau.

“Tergantung bagaimana mengolah dan membuatnya, agar beda dari yang lain," ujarnya.
Dalam sehari bisa memproduksi Roti hingga 10 ribu pack roti, atau 10 karung besar. Satu karung bisa memuat 1000 pack roti. 

Artinya jika 10 karung sehari bisa memproduksi 10 ribu bungkus/pack roti.
Roti yang diolah menghasilkan banyak rasa, seperti rasa srikaya, coklat susu, coklat kacang, kacang hijau, dan rasa kombinasi, yakni rasa coklat menyatu dengan rasa kelapa.

Penjualannya, juga dipengaruhi oleh kerja dari para sales dilapangan. Biasanya karyawan di bagian sales menaruk roti di toko toko miliki pedagang lainnya, atau bisa juga dengan pihak pihak lain. Dalam event tertentu dan bisa juga kerjasama dengan lembaga yang membutuhkan roti.
“Kita juga punya kontrakan kerjasamanya dengan  intansi pemerintah, seperti Rumah Sakit Jiwa Jambi,” kata Rini.

Soal kendala, Rini mengatakan, untuk kendala, hanya hal yang kecil seperti saat lagi musim penerimaan siswa baru, atau lagi musim buah buahan. Intinya kedua alasan itu ada kaitannya dengan pemasukan dalam penjualan roti tersebut.

Alat Produksi

Produsen Roti - foto Rizcho Harian Jambi
Harapan ke depannya supaya lebih maju dan berkembang lagi, kalau bisa membuka usaha dicabang tempat lain.

Soal alat alat juga menjadi hal yang utama. Alat dalam memproduksi, karena untuk harga satuannya saja, tidaklah murah, membutuhkan biaya yang luayan besar. Untuk seukurannya, Rini mengatakan bahwa mesin mesin dalam memproduksi saja, seperti mesin penggiling, itu dibeli dengan harga Rp 8 jutaan rupiah. 

Kemudian untuk  mesin penggoreng kacang hijau Rp 9 juta, belum lagi yang lainnya.
Pastinya dengan alat yang bagus, h
asilnya akan bagus pula, dan diolah dengan cara yang baik dan cara yang profesional. (*/lee) (HARIAN JAMBI EDISI CETAK KAMIS 20 MARET 2014)

Tidak ada komentar: