Rabu, 12 Maret 2014

Mengajak Siswa Mengenal Sejarah Jambi di Museum Siginjai

SEJARAH ALAT TRANSPORTASI TRADISIONAL


Mengajak murid sekolah ke Museum merupakan pendekatan emosional akan budaya sejarah. Berbagai benda bersejarah banyak terpajang di Museum, sehingga lebih mudah untuk memperkenalkan kepada murid sekolah, dibandingkan dengan membaca buku atau melihat lewat internet semata. Salah satunya yang bisa dilihat yakni di Museum Siginjai Jambi.

ANDRI MUSTARI, Jambi

Pagi itu tampak puluhan murid SD tampak duduk dan menulis-mulis sembari mengamati apa yang tengah mereka lihat di Museum Siginjai. Murid siswa itu tampak membuat sebuah narasi apa yang mereka lihat dalam bentuk wujud dan gambar yang dipajang di Museum Siginjai Jambi.

Saat itu Museum Siginjai menggelar pameran Alat Angkut dan Transportasi Tradisional Jambi. Kegiatan ini dihadiri dan dibuka oleh Istri Gubernur Jambi Bu Yusniana Hasan Basri Agus yang merupakan Ketua Umum Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi. 

Selain Yusniana HBA, hadir juga Ketua Dekranasda Kota Jambi, Yuliana Fasha, istri Walikota Jambi Sy Fasya beserta Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Jambi, Edi Erizon beserta para staf Disbudpar Provinsi Jambi. 

Kegiatan ini juga dihadiri Budayawan Jambi yang juga merupakan seorang Sejahrawan Jambi yakni Junaidi T Noor. Kegiatan ini merupakan kegiatan tetap Museum Siginjai Jambi, yang akan selalu dilaksanakan satu kali dalam tiga bulan.

Sehingga kegiatan ini merupakan salah satu proram unggulan dari Museum Jambi, dalam mempublikasikan benda-benda kebudayaan yang ada di Jambi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Museum Siginjai, Badmiril Amri.

“Dalam satu tahun kegiatan pameran benda budaya akan dilaksanakan 4 kali dalam satu tahun. Yang artinya dalam kurun waktu tiga bulan kegiatan ini akan dilaksanakan kembali, dengan tema dan benda budaya yang berbeda,” kata Badmiril Amri.

Kegiatan ini sangat disambut baik oleh Dekranasda Provinsi Jambi. Yusniana Hasan Basri Agus menyapaikan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh museum merupakan sebuah kegiatan yang sangat baik.

Pemahaman Generasi Muda Minim

Karena pemahaman ataupun pengetahuan masyarakat dan khususnya para generasi muda terhadap kebudayaan yang dimiliki oleh Jambi masih bisa dikatakan kurang. Sehingga harapanya dengan kegiatan ini, pemahaman dan pengatahuan tentang kebudayaan harus ditingkatkan salah satunya adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum Siginja Jambi. 

Pada pameran ini, Museum Jambi mempublikasikan tentang alat angkutan dan transportasi tradisional Jambi sebanyak kurang lebih 40 macam jenis angkutan dan transportasi tradisional Jambi.
Transportasi itu digunakan para orang-orang terdahulu, karena pada saat itu permukaan bumi adalah hutan belantara dan alat transportasi yang pertama kali digunakan adalah transportasi sungai atau laut yang alatnya adalah rakit atau perahu. Sedangkan untuk transportasi darat digunakanlah bantuan hewan yaitu kuda dan kerbau. 

Dengan perkembangan zaman yang modern ditambah dengan berkembangnya ilmu teknologi dan perkembangan SDM, sehingga sarana transportasi tradisional sudah tidak memadai lagi untuk digunakan.

Namun demikian bukan berarti harus dilupakan. Oleh karena itu Yusniana mengatakan bahwa hal ini merupakan salah satu peluang untuk meningkatkan pariwisata dan kebudayaan yang ada di Jambi dengan cara memadukan alat transortasi tersebut sebagai ikon destinasi pariwisata yang unik yang tidak dimiliki oleh destinasi di daerah lainya.

Transportasi Sado

Hal ini mempunyai nilai khusus dan daya tarik wisata yang tinggi. Untuk itu Yusniana HBA berharap alat transpotasi tradisional bisa berkembang di lingkungan masyarakat perkotaan. Salah satu contoh alat transpotasi Sado atau Bendi.

“Untuk mengangkat alat transportasi tradisional seperti sedo untuk bisa eksis dan dipergunakan oleh warga atau masyarakat perkotaan,” kata Yusniani. 

Dan pada kesempatan ini pula, Yusniana menyempatkan diri untuk naik sedo, yang merupakan salah satu alat transportasi tradisional yang saat ini masih digunakan di daerah perkotaan Jambi. Yusniana didampingi Yuliana dan Edi Erizon. (*/lee)
***
Pemahaman Budaya Bagi Siswa Sekolah

Dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum Siginjai Jambi, Yusniana HBA menilai bahwa museum Siginjai Jambi telah menjalankan fungsinya dengan baik. Sebagai media pembelajaran dan mitra sekolah dalam menunjang pendidikan dan pemahaman tentang kebudayaan Jambi.

Selain itu juga memberikan informasi tentang keberadaan benda budaya yang dimiliki oleh Jambi. “ Musueum Siginjai Jambi, telah menjalankan fungsinya dengan baik, semoga hal ini dipertahankan dan lebih dikembangkan lagi,” kata Yusniana HBA.

Selain itu, Yusniani berharap bahwa dengan kegiatan ini, dapat memasyarakatkan museum, terutama para peserta didik dalam hal ini adalah siswa-siswi, untuk dapat memanfaatkan museum sebagai media pembelajaran, media rekreasi dan media penilitian.
Selain itu ia juga mengharapkan para generasi muda, melalui media museum bisa membentuk karakter anak bangsa yang kuat dengan tidak melupakan sejarah dan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah Jambi.

“Saya berharap dengan kegiatan ini, mampu memberikan pemahaman dan karakter yang kuat kepada anak bangsa untuk tidak bisa melupakan kebudayaa daerah asalnya,” kata Yusniani. (ams/lee)(HARIAN JAMBI CETAK PAGI SELASA 11 MARET 2014)

Tidak ada komentar: