Jumat, 19 Juni 2015

Hj Yusniana Hasan Basri Ringankan Beban Orang Sakit

YUSNIANA HBA Saat Membantu Warga Pasung.
Jambi, MR-Kepemimpinan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) lima tahun berjalan, peran Hj.Yusniana Hasan Basri juga berjalan seiring. Khususnya bidang gender dan memperhatinan kaum papa dan juga masyarakat yang mengalami penderitaan penyakit. Peran Hj.Yusniana Hasan Basri sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi juga mampu menyeterakan kaum hawa dalam mengisi pembangunan di Provinsi Jambi secara umum.

Hj.Yusniana Hasan Basri juga sangat respon terhadap keberadaan warga yang dilanda musibah, khususnya yang mengalami penyakit. Pada Rabu 4 Juni 2015 lalu, usai mengikuti Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) dan Pameran Dekranas dan Dekranasda dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-35 Dekranas di Jakarta, Hj.Yusniana Hasan Basri membesuk anak asal Provinsi Jambiyang dirawat di Rumah Sakit (Jantung dan Pembuluh Darah) Harapan Kita, Jakarta, karena menderita penyakit jantung bocor.

Dua orang anak Provinsi Jambi yang menderita jantung bocor yang dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta tersebut adalah Putri Cabila Deva, umur 1 tahun 5 bulan, menderita jantung bocor dan kelainan fungsi jantung. 


Penyakit yang diderita anak kedua dari pasangan Anwar Wahyudi (28 tahun) dan Eki Novita (27 tahun) diketahui sejak Putri berumur 6 bulan.

Berdasarkan penjelasan kedua orangtua Putri, gejala awal yang dialami Putri adalah berat badan tidak naik-naik dan hilangnya nafsu makan. Sehingga kedua orangtua yang berdomisili di Skip Dua Broni, Kota Jambi ini membawa anaknya untuk diperiksa oleh dokter anak. Dari pemeriksaan itulah, Putri ketahuan mengidap jantung bocor dan kelainan fungsi jantung.

Kedua orangtua Putri yang bekerja sebagai penjual bakso bakar di Benteng, Kota Jambi ini mengungkapkan, kalau sakit jantung bocor dan kelainan fungsi jantung yang diidap Putri kambuh. Putri mengalami sesak napas, dan karena mengalami kondisi seperti itu, Putri sudah 2 kali masuk PICU di RSUD Raden Mattaher, Jambi.

Karena penyakit jantung itu pula, Putri mengalami keterlambatan pertumbuhan. Jika biasanya, anak seusia Putri saat ini sudah bisa jalan, Putri belum bisa berjalan.

Sebelumnya, pada Desember 2014, Putri telah menjalani kontrol pertama di Rumah Sakit Harapan Kita. Putri dan kedua orangtuanya datang ke Rumah Sakit Harapan Kita didampingi oleh Elvian, pegawai Dinas Kesehatan Kota Jambi, dari Seksi Jaminan.

Elvian mengatakan, pengobatan putri ke Rumah Sakit Harapan Kita menggunakan fasilitas Jamkesda, dan dana transportasi dari Pemerintah Kota Jambi.

Kemudian anak bernama Nurjanah, umur 14 tahun, anak keempat dari pasangan Suratman (44) tahun dan Sovia (35 tahun), asal dari Paal 2 Tembesi, Kabupaten Batanghari juga menjalani perawatan di Jakarta.

Suratman dan Sovia menjelaskan, Nurjanah yang saat ini kelas 6 SD di Tembesi ini menderita jantung bocor sejak lahir, bawaan lahir.

Pengobatan Putri dan Nurjanah ke Rumah Sakit Harapan Kita dibantu oleh orang kaya asal Provinsi Jambi yang tidak mau disebutkan namanya.

Sudah hampir 2 bulan Nurjanah dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita. Nurjanah sudah selesai dioperasi, sedangkan Putri dijadwalkan akan dioperasi pada tanggal 9 Juni 2015 ini.

Yusniana memberikan motivasi kepada anak penderita jantung bocor dan kelainan fungsi jantung dan kepada orangtuanya. Tidak hanya itu, Yusniana juga memberikan bantuan pribadi bagi orangtua putri dan Nurjanah.

Yusniana menyatakan, dirinya datang melihat langsung kedua anak Provinsi Jambi tersebut karena rasa prihatin atas penyakit yang diderita Putri dan Nurjanah.

Yusniana mengatakan, selama ini Nurjanah berobat ke rumah sakit di Muara Bulian dan tidak bisa diobati di sana.

“Tetapi, kita ketemu dengan Bapak yang satu ini (penyandang dana), langsung dibawa ke Jakarta dan dioperasi. Kita berterima kasih sekali, tadi kita lihat, orangtuanya sangat senang dengan bantuan tersebut. Ini sudah yang ke-3 orang dan 2 orang lagi akan dioperasi," ujar Yusniana.

Yusniana mengungkapkan, pengobatan Putri dari dana Samisake, melalui dana BPJS. “Untuk Putri, diadakan konsultasi dengan dokter, diperiksa kembali, tanggal 9 Juni dijadwalkan untuk dioperasi," lanjut Yusniana.

“Siapa tau ada yang lain nanti yang sakit, bapak tersebut sudah menyatakan, siapapun orangnya, akan dibantu. Semoga bapak yang membantu dipanjangkan umur, dimudahkan rezeki, dan usahanya tetap sukses," jelas Yusniana.

Orangtua Putri dan Nurjanah mengucapkan terimakasih banyak kepada Yusniana atas perhatian dan bantuannya dalam pengobatan anaknya, serta berharap agar anaknya cepat sembuh. 

Pada kesempatan lain, Hj. Yusniana juga mencurahkan perhatikan kepada penderita ganguan jiwa. Melalui program bebas pasung, Pemerintah Provinsi Jambi langsung menjemput Zulhairi umur 29 tahun menderita gangguan jiwa selama 18 tahun asal Desa Tanjung Johor dan Haninah umur 45 tahun asal Desa Tahtul Yaman yang juga telah 35 tahun mengalami gangguan kejiwaan.

“Siapa saja yang sakit jiwa sebaiknya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Masih banyaknya masyarakat yang beranggapan butuh biaya untuk mengobati pasien gangguan jiwa. Saya menegaskan program bebas pasung memberikan pengobatan gratis bagi penderita gangguan jiwa untuk berobat. Siapa saja yang sakit bisa berobat,” tegas Hj. Yusniana.

Kondisi Zulhairi yang masih mampu makan dan mandi sendiri sangat berbeda dengan Haninah yang segala sesuatunya membutuhkan perawatan khusus.

“Selama ini kondisinya memang begitu (memprihatinkan). Alhamdulillah berkat kedatangan Ibu Gubernur Jambi dia bisa  diobati,” ujar  Siti Khodijah. Selaku keluarga Haninah, Siti Khodijah mengucapkan terima kasih atas bantuan Ibu Gubernur Jambi Hj Yusniana yang sengaja menjemput Haninah untuk menjalani pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi.

Dukungan Samisake

Disisi lain, Hj.Yusniana Hasan Basri menegaskan, bagi daerah yang belum tersentuh dengan program Samisake untuk segera melaporkannya kepada ketua RT, kepala desa dan camat setempat, agar dapat  terealisasi sampai kedaerah dan tepat sarsaran. 

Hal itu disampaikan Hj.Yusniana saat menghadiri Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW bertempat di Masjid Jamial Hazain Desa Lidung Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun, awal Juni lalu.

Hj.Yusniana menjelaskan, masih ada program samisake yang belum tepat sasaran, dan ini sejauh tinjauannya ke kabupaten kota se Provinsi Jambi. Karena dilingkungan terutama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur masih ditemukan rumah yang tidak layak huni dan belum tersentuh dengan program bedah rumah.

“Ini juga dikarenakan masih ada yang tebang pilih dalam program bedah rumah. Inilah tugas RT, kepala desa dan camat, tolong perhatikan masyarakat yang masih membutuhkan bantuan dari pemerintah,” jelasnya.

Dikatakan, selama kunjungannya kebeberapa kabupaten/kota se Provinsi Jambi masih ada terdapat rumah yang layak dibedah tetapi tidak terdata. Untuk itu dirinya berjanji akan merealisasikan rumah yang tidak layak huni tersebut agar di bedah melalui dana CSR kabupaten kota setempat. 

“Karena program tersebut sangat membantu masyarakat miskin dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Provinsi Jambi demi tercapainya Jambi yang Ekonominya Maju, Aman Adil dan Sejahtera (JAMBI EMAS 2015),” tuturnya.

Selain itu Hj.Yusniana juga menjelaskan agar dunia pendidikan di Provinsi Jambi dapat berjalan dengan baik dan diharapkan tidak ada lagi anak-anak di Provinsi Jambi yang putus sekolah. 

“Bahkan dalam program Samisake sudah disiapkan juga bea siswa bagi anak-anak yang mau melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi seperti S1,S2 dan S3. Tentunya  bagi yang  memenuhi persyaratan,” papar Hj.Yusniana.

Pada kesempatan itu Hj.Yusniana menyerahkan bantuan untuk pembangunan Mushala AN-NUR yang berlokasi di RT 12 Desa Lidung Kecamatan Sarolangun berupa 100 sak semen.(Lee)

Tidak ada komentar: