Jumat, 21 Maret 2014

Berpotensi Habis Migas sebagai Penyumbang Ekspor Terbesar

MIGAS: Pekerja tambang beraktivitas di area pengeboran Minyak dan Gas (Migas) Selong I di Blok Lemang, Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.ISMAR PATRIZKI/ANTARA FOTO/DOK HARIAN JAMBI



Di awal Tahun 2014 ini, sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas) menjadi penyumbang terbesar peningkatan nilai ekspor Provinsi Jambi. Hal ini dinilai perlu disiasati, agar eksistensi ekspor Provinsi Jambi tetap terjaga.

KAHARUDDIN, Jambi 

Pengamat Ekonomi Wirmie Eka Putra mengatakan, dalam bidang ekspor seharusnya pemerintah tidak hanya fokus mengekspor Migas. Karena, Migas merupakan sumber daya alam yang mempunyai batas waktu. Jika pemerintah hanya fokus kepada ekspor Migas, maka potensi ekspor yang lain akan tertinggalkan.

"Seharusnya nilai ekspor harus sederajat, namun jika hanya mengandalkan migas, maka suatu saat tidak ada ekspor lagi karena migas itu lama-kelamaan akan habis," katanya.


Dia menambahkan pemeritah juga harus terfokus memperhatikan nilai ekspor yang lain seperti dari sektor pertanian. Selanjutnya, juga harus mengembangkan industri agar jumlah ekspor dapat berlangsung secara merata.

“Untuk menambah tingkat ekspor Provinsi Jambi, seharusnya pemerintah perbaiki akses jalan menuju daerah-daerah, agar hasi bumi dari daerah-daerah dapat dibawa ke luar. "Jika akses jalan bagus maka hasil-hasil akan muda pasarkan," ujarnya.  

Pemerintah juga harus terus menekankan kepada beberapa sector, agar nilai ekspor Provinsi Jambi semakin mengalami peningkatan. Jika pemerintah fokus mengelolah Usaha Mikro Kecil Menengha (UMKM), maka hasil dari usaha tersebut dapat diekspor. Dan jika hal tersebut dilakukan oleh pemerintah, maka nilai ekspor Jambi akan semakin meningkat.

“Selain itu, Provinsi Jambi masih memiliki hasil dari sektor pertanian, yang jika dikelola dengan baik juga akan mempengaruhi nilai ekspor. Dan masih banyak sektot-sekor yang lain yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Pemerintah harus serius dalam mengelolah sektor-sektor yang dapat menambah nilai ekspor," ujarnya.

Komoditas Karet

FOTO: KAHARUDDIN/HARIAN JAMBI                             
Yos Rusdiansyah, Kepala BPS Provinsi Jambi.
Dikatakan Yos Rusdiansyah SE MM, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, nilai ekspor Provinsi Jambi pada Januari 2014 sebesar US$ 309,49 juta. Total ekspor Provinsi Jambi pada Bulan Januari 2014, mengalami kenaikan lebih dari 100 persen dibandingkan bulan Desember 2013 yakni US$ 309,49 juta. "Ada peningkatan ekspor dalam tahun 2014 ini," ujarnya.

Nilai ekspor Provinsi Jambi pada Bulan Januari 2014 naik lebih dari 100 persen dibanding bulan Desember lalu. Penyebab utama naiknya ekspor Provinsi Jambi adalah adanya ekspor Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang besar melalui pelabuhan pada bulan Januari 2014. "Besarsnya ekspor bulan januari karena adanya ekspor migas," ujarnya.

Menurutnya, hingga bulan Desember 2013 ini, kelompok industri menyumbang kontribusi terhadap total ekspor sebesar 58,26 persen, yang diikuti kelompok pertambangan sebesar 40,14 persen. Sedangkan kelompok pertanian sebesar 1,60 persen. 

Bila dirinci menurut komuditi, maka karet olahan mempunyai peran terbesar yaitu 35,14 persen. Selanjutnya, komuditi Migas sebesar 33, 87 persen, dan komuditi kertas/pulp sebesar 14, 57 pesen. "Jadi jika dilihat, olahan karet juga merupakan penyumbang ekspor terbesar," katanya.

Pertambangan Mendominasi

Volume ekspor januari 2014 didominasi oleh kelompok pertambangan yaitu komoditas Migas sebesar 140,86 ribu ton. "Dalam ekspor per januari diungguli oleh komoditas pertambangan. Dari beberapa komoditi seperti pertanian dan industri," ujarnya.

Ekspor menurut kelompok komoditisperti, pertanian,industri, dan pertambangan. Nilai ekspor pertanian bulan Januari 2013 sebesar US$ 2,34 juta naik menjadi 50,17 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh naiknya nilai ekspor pinang dari US$ 1,52 juta pada Desember 2013 menjadi US$ 2,32 juta  pada Januari 2014.

 Volume ekspor kelompok ini pada Januari 2014 sebesar 2,74 ribu ton atau naik sebesar 48,23 persen dari bulan Desember 2013 yang mencapai 1,85 ribu ton. Sementara kelompok industri mengalami penurunan nilai ekspor sebesar 1,04 persen, menjadi US$ 70,22 juta pada Januari 2014. 

Persentase penurunan nilai ekspor kelompok ini terbesar pada komoditi minyak nabati yang mencapai 35,02 persen, dengan volume sebesar 22,40 ton. Komoditi lain yang mengalami penurunan yaitu komoditi kayu lapis dan olahan lain yaitu turus sebesar 11,16 persen. 

Komoditi kelompok Pertambangan terhadap total ekspor Provinsi Jambi. Sampai dengan desember 2013 sebesar 40, 14 persen. Nilai ekspor kelompok pertambangan bulan januari 2014 adalah US$236,92 juta. 

Ekspor Batubara

Nilai ekspor ini naik hingga 100 persen dibandingkan nilai ekspor kelompok pertambangan desember tahun 2013 yang mempunyai nilai sebesar US$10,49 juta. Nilai ekspor batubara juga mengalami kenaikan sebesar US$6,27 persen dari US$3,48 juta pada bulan Januari. "Dari hasil penghitungan ekspor terbesar adalah pada bulan Januari 2014," ujarnya.

Secara umum, nilai ekspor Provinsi Jambi pada bulan januari 2014 ke berbagai negara mengalami kenaikan sebesar 272,84 persen. Untuk negara-negara di Asean, ekspor ke Singapura naik lebih dari 100 persen, karena adanya ekspor gas petroleum dan gas hidrokarbon lainnya.

Uni eropa, nilai ekspor Provinsi Jambi ke Perancis mengalami kenaikan 52,61 persen, dan ekspor ke Jerman mengalami penurunan 26,57 persen. Untuk negara utama lainya, kenaikan ekspor terjadi pada negara India, Australia, dan Jepang. Dan terjadi penurunan ekspor ke Cina, Korea selatan, dan amerika serikat. "Jadi pada tahun 2014 ini ada ekspor yang naik hingga lebih 100 persen namun ada juga penurunan ekspornya," katanya.

Perkembangan ekspor ke enam negara tujuan utama dan komoditi utama yang di ekspor ke negara tersebut. Ekspor terbesar ke Singapura didominasi oleh ekspor Migas dan pinang. Sementara ekspor ke Jepang, sebagian besar adalah karet olahan dan kayu lapis, sedangkan ke Cina pulp dan kertas, dan karet olahan, ke Malaysia berupa minyak nabati, dan batubara. Untuk ke India, ekspor batubara dan karet olahan serta ke Amerika Serikat dalam bentuk karet olahan.

"Bila dibandingkan bulan Desember 2013 maka ekspor ke Singapura dan enak kelompok negara utuma tujuan ekspor. Dan yang menduduki peringkat satu adalah komoditi utama yaitu gas petroleum dan gas hidrokarbon lainya," ujarnya.(*/poy)
****
Nilai Jambi Impor Menurun

Nilai impor Provinsi Jambi pada bulan Januari 2014 sebesar US$34,24 juta, turun secara signifikan mencapai 32,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan nilai impor terbesar adalah dikelompok karet dan sejenisnya sebesar 60,25 persen, diikuti kelompok komoditi mesin dan alat angkutan sebesar 37,62 persen. 

"Sementara untuk kelompok makanan dan industri lainya mengalami kenaikan sebesar 12,82 persen dan 90,64 persen," ujarnya.

Bila dilihat dari perkembangan nilai impor Provinsi Jambi dari negara-negara utama yang mengalami peningkatan adalah Singapura, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Australia dan Korea Selatan. Sedangkan Malaysia, Jerman, Cina, India dan Taiwan mengalami penurunan secara signifikan. Pada bulan ini tidak ada impor dari negara Thailand.

"Kumulatif nilai impor terbesar priode januari 2014 adalah berasal dari Cina mencapai US$20,06 juta," ungkapnya.

Bila dilihat peranannya terhadap total impor Provinsi Jambi, maka Cina mempunyai peranan terbesar yaitu sebesar 58,59 persen. Kemudian, Singapura berperan sebesar 4,45 pesen, dan Jerman berperan sebesar 4,78 persen. Selain ketiga negara tersebut, peran masing-masing negara dibawa dua persen.

"Volume impor terbesar berasal dari cina yaitu sebesar 5,48 ribu ton. Volume impor terbesar berikutnya adalah dari Australia sebesar 5,50 ribu ton," ujarnya.(khr/poy)(HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI KAMIS 20 MARET 2014)

Tidak ada komentar: